webnovel

Apa Tidak Merasa Malu?!

Editor: Wave Literature

Tatapan laki-laki itu begitu tajam.

Li Beinian merasa seperti laki-laki itu dapat melihat seluruh tubuhnya dengan jelas seperti ia dengan sengaja menunjukkannya ...

Tunggu, menunjukkannya…

Li Beinian menundukkan kepalanya dan melihat keadaan pakaiannya yang tembus pandang, seketika wajahnya terasa panas dan memerah.

Dia dengan cepat menutup dadanya, karena rasa malunya wajahnya menjadi semakin merah seperti orang yang sedang mabuk.

Melihat tatapan dingin laki-laki itu yang sedang menatapnya membuat Li Beinian merasa sangat malu hingga tidak bisa berkata apa-apa.

"Kamu datang 2 tahun lagi saja, sekarang kamu…" terdengar suara laki-laki yang berat dan dalam.

Laki-laki itu melihat ke arah Li Beinian dengan tatapan tajam dan dalam seperti seekor elang yang akan menerkam mangsanya.

Li Beinian tidak tahu apa ini hanya perasaannya saja, tapi laki-laki itu terus melihat dadanya, kemudian laki-laki itu melanjutkan perkataannya, "Terlalu kecil."

Terlalu kecil...

Laki-laki ini mengira Li Beinian masih kecil?

Seketika Li Beinian merasa dirinya sedang dipermalukan!

Li Beinian mengangkat wajahnya dan dengan nada tersinggung berkata, "Aku sudah berumur 24 tahun!"

"24 tahun?" kata laki-laki tinggi itu sambil melihat Li Beinian kemudian dia berkata lagi, "Kamu terlihat masih kecil."

Wajah Li Beinian kembali memerah, dia menatap laki-laki itu.

Kali ini Li Beinian dapat melihat dengan jelas wajah laki-laki itu.

Wajahnya begitu tampan, matanya tajam sehingga dia terlihat seperti sebuah lukisan.

Sepasang matanya terlihat dalam dengan bola mata berwarna hitam yang berbinar, tatapannya yang begitu tajam seolah dapat menembus apapun.

Hanya saja dia nampak begitu dingin dan terlihat berbahaya.

Bibirnya tipis dan berwarna merah alami begitu indah.

Saat melihat wajah laki-laki itu, Li Beinian merasa laki-laki itu tidak asing.

Tapi dia tidak dapat mengingat dimana dia pernah bertemu dengan laki-laki itu.

Kemudian Li Beinian melihat ke bawah ke arah celana renang laki-laki itu dan tertawa dingin lalu berkata, "Milikmu juga tidak besar."

Mendengar perkataan Li Beinian, mata dingin laki-laki menjadi berbinar lalu dia melihat ke bawah dan berkata dengan suara yang lebih hangat, "Oh ya? Aku tidak menyangka kamu akan melihat langsung ke arah sini."

Mendengar perkataan laki-laki itu wajah Li Beinian menjadi memerah lalu dia mengulangi perkataannya, "Menurutku itu kecil!"

.

"Oh ya? Jadi kamu datang untuk memastikan ukurannya?" kata laki-laki itu sambil menundukkan badannya seolah hendak menurunkan Li Beinian dan melihat ke arah Li Beinian.

"Aku… aku hanya tidak sengaja melihatnya, aku bahkan tidak melihatnya dengan jelas!"

Wajah Li Beinian semakin lama semakin memerah.

Sekarang dia malah merasa bersalah.

Walaupun Li Beinian sudah berumur 24 tahun, dia bahkan hanya pernah melihat tubuh anak laki-laki beberapa kali, tentu saja dia tidak memahami tentang besar atau kecilnya.

Tapi… Ehm… mungkin ini tidak termasuk kecil?

"Kamu bahkan tidak melihat dengan jelas tapi masih mengatakan milikku kecil."

Laki-laki itu melihat ke arah Li Beinian dan ia merasa wajahnya yang semakin lama semakin memerah lalu berusaha menutupinya. Laki-laki itu kemudian tidak dapat menahan diri dan tersenyum kecil menggoda dan berkata, "Melihat ekspresimu sekarang sepertinya kamu tidak merasa milikku kecil."

"Kamu… kamu dasar gila! Apa kamu tidak malu membahas itu dengan seorang perempuan?!"

Próximo capítulo