webnovel

Enam Suami Tampan

Autor: Awal Hari Alpine
História
Contínuo · 1.1M Modos de exibição
  • 291 Chs
    Conteúdo
  • 4.8
    285 Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

Dong Huiying tanpa sengaja terlempar ke masa lalu, ke dunia alternatif di zaman Dinasti Yuan. Di tempat ini, ia menempati tubuh Dong Dabao, seorang wanita yang merupakan salah satu dari tiga penjahat Gunung Taihang. Sejak ia tiba di dunia aneh ini, masalah demi masalah yang disebabkan Dong Dabao tak berhenti menimpanya. Selain itu, yang membuatnya tak kalah terkejut adalah ia ternyata memiliki enam orang suami yang semuanya sangat tampan. Yang menyedihkan adalah keluarga suaminya, keluarga Liang, hidup dalam kemiskinan. Dong Huiying sempat tidak percaya saat ia mengetahui fakta bahwa Dong Dabao sebelumnya sering melakukan kekerasan kepada para suaminya, sehingga ia merupakan istri yang sangat ditakuti sekaligus dibenci oleh keenam suaminya. Ia juga sangat disegani oleh semua masyarakat di desa dimana mereka tinggal.

Chapter 1Alisnya Selembut Bulan

Dinasti Yuan diperintah oleh seorang wanita. Penyebabnya karena jumlah wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pria, rasio perbandingan antara pria dan wanita adalah 10:1. 

Kenyataan ini membuat pernikahan poliandri diterima oleh kebanyakan orang. Peraturannya, wanita yang memimpin pria saat di luar rumah. Sebaliknya, pria memimpin saat di dalam rumah. 

Wanita adalah kepala keluarga dan bertanggung jawab menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga. Sementara itu, pria memanggil istrinya dengan sebutan 'Sang Istri'. 

Selain itu, pada era Dinasti Yuan juga memiliki ciri khas yang lain, wanita dilahirkan dengan pinggang bulat dan besar. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki kekuatan fisik yang sama dengan pria. Mereka semua tampak seperti raksasa yang tingginya lebih dari 180 sentimeter.

Saat ini sedang awal musim semi. Hujan musim semi pun turun membasahi daerah ini.

Selama beberapa dekade, di sebuah tempat abadi nan jauh dari dunia fana, ada sebuah desa yang dikelilingi oleh gunung dan sungai. Masyarakat yang tinggal di sini hidup dan bekerja dalam kedamaian dan kepuasan. 

 Namun, kekeringan dan banjir mengakibatkan banyak warga yang terjangkit wabah penyakit di desa itu, dan populasi penduduknya juga menurun tajam. Desa kecil yang awalnya dihuni oleh ratusan orang, sekarang hanya tersisa lusinan keluarga.

Ada sebuah rumah di dekat sungai, di dalamnya terdapat seorang gadis bernama Dong Huiying. Ia sedang duduk di atas kangtou [1]1.

Pada saat itu ia merasa sedikit kedinginan. Mungkin karena cuaca di pegunungan masih dingin dan bersuhu rendah. Ditambah lagi di luar sedang hujan. Hujan musim semi yang memang membawa udara yang bersuhu dingin.

Dong Huiying menggosok tangannya sambil menatap tempat tidur yang ada di bawahnya. Tempat tidur itu berwarna hitam dan memantulkan cahaya matahari dari luar. Tempat tidur itu tampak kotor, sepertinya sudah lama tidak pernah dibersihkan.

Setelah itu, Dong Huiying tampak bingung sambil melirik balok-balok kayu yang ada di dekatnya. Balok-balok kayu itu tertutup oleh sarang laba-laba. Ada pula genangan tanah lumpur kuning di lantai. Tidak hanya itu, pakaian kotor pun dibiarkan tergeletak di atas tanah.

Rumah itu tampak seperti kandang hewan, bahkan di sana juga ada kulit melon yang berserakan di lantai. Ia melihat lagi ke jendela kayu yang berbentuk persegi, kusennya tertutup debu. 

Di sana juga terdapat sebuah lemari yang sudah tua berdiri di dekat jendela. Lemari tua itu adalah satu-satunya perabotan yang ada di ruangan itu. Meskipun lemari itu tidak memiliki pintu, tetapi sebelumnya lemari itu sudah dibersihkan.

"Ya Tuhan …." Dong Huiying mengerang melihat-lihat lingkungan yang ada di sekitarnya.

Rumah ini terlihat miskin dan menyedihkan. Apakah jiwa Dong Huiying benar-benar dilahirkan kembali? 

"Sang Istri?" Pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Kemudian Dong Huiying pun membuka tirai dari karung goni dan berjalan ke pintu dengan membawa sebuah baskom yang berwarna kuningan.

Suara orang ini terdengar jernih bagaikan aliran air di pegunungan. Dong Huiying tenggelam dalam pikirannya, ia mulai menganggap dirinya telah reinkarnasi disuatu masa. Seketika suaranya makin dekat dan membuatnya terkejut.

Dong Huiying memandang ke arah lain dan melihat bahwa pria tampan itu sepertinya berasal dari sebuah pegunungan yang jauh. Alisnya selembut bulan. Kulitnya tampak halus berseri, sungguh pemandangan yang indah bagai cincin batu giok. 

Penampilannya anggun seperti bunga magnolia yang mekar dengan tenang. Bahkan jika tubuhnya ditutup dengan kain linen yang kasar, tetap saja ia tak bisa menyembunyikan pesonanya yang luar biasa.

"Hah !" Wanita ini makin terkejut dengan kedatangan seseorang dari luar kamarnya.

Dong Huiying membeku sesaat. Pria ini, terlihat sangat tampan! Ia menyukai pria yang memiliki penampilan yang memukau. Bukan dari warna kulitnya, tapi sudah menjadi sifat alami manusia untuk menyukai keindahan. Hanya saja …

Ia melirik kaki kanan pria itu lagi. Dilihat dari caranya berjalan, kaki kanannya sepertinya terluka. Ia selalu menyeretnya saat berjalan, tampak seperti menarik beban berat, karena hal inilah penampilannya menjadi sedikit terganggu.

Sayang sekali, pikir Dong Huiying.

Kemudian Dong Huiying kembali melihat wajah pria itu lagi dan memperhatikan lebih detail, ia melihat pria yang ada di depannya itu tetap berdiri dan diam, ia tampak seperti patung. Mata hitamnya seperti genangan air, tenang, tak tergoyahkan, dan indah seperti lukisan. Namun, pria tampak itu sedikit dingin. Tetapi, entah kenapa, Dong Huiying merasa aneh melihat pria itu.

Dong Huiying merasa bahwa pria ini memang bersikap dingin, tapi masih memiliki emosi seperti orang yang masih hidup. Hanya saja, ia masih lembut seperti angin sepoi-sepoi dan bulan purnama, begitu elegan.

"Apakah kau baik-baik saja?" Ujar pria itu sembari meletakkan baskom. 

"Hmmm …. " Dong Huiying menghembuskan nafas sambil menatap pria itu, untuk memastikan bahwa si pria sedang menatap ke arahnya, seolah-olah ia tidak ingin melepaskan pandangannya?

---

Fast Pass dan Koin yang digunakan pada tanggal 14 Januari hingga 14 Februari akan dikembalikan mulai 15 Februari 2020. Proses ini memerlukan 7 hari kerja untuk dilaksanakan.

Judul-judul pilihan baru untuk program Percobaan Membaca akan dimulai pada 15 Februari 2020. Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

Você também pode gostar

My Dearest, Adhitya

Jika seorang playboy ditakdir untuk jatuh cinta kepada dua wanita terbaik dalam kisah hidupnya, siapa yang akan ia pilih? Wanita yang selalu ia anggap sebagai adik, atau wanita yang sudah lama menjadi sahabatnya? --- "Seorang playboy juga bisa patah hati," lanjut Adhitya disela senyumannya. "Mungkin perasaanku pada Vanie juga sesaat sama seperti ketika mendambakan dirimu. Tapi kau menolakku berkali-kali dan aku sudah merasa cukup patah hati." Adhitya sudah gila rupanya. Adhitya miliknya. Sahabatnya. Impian masa depannya. Adhitya yang sekarang berbalik menyerang perasaannya dengan mengatakan mencintai wanita lain yang adalah adiknya sendiri. "Aku menginginkan Vanie sekarang. Ia tidak pernah membuatku merasa menjadi seorang playboy. Ia selalu membuatku merasa percaya diri untuk mendapatkan dirimu yang pada kenyataannya kau tidak berhasil kusanding," lanjut Adhitya. "Tapi aku memang sayang padanya dari awal. Dan kurasa..." Adhitya menarik wajah Zera tinggi-tinggi karena wanita itu sudah menunjukkan reaksi patah hatinya. "kalau aku bicara lebih banyak lagi itu akan melukaimu. Memintamu menjadi kekasih bohonganku adalah kesalahan ya?" Zera memaksakan senyumannya untuk terbit. Hanya saja sekarang ia terlihat seperti sedang menyengir. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi kekasihmu walau tidak sungguh-sungguh menjadi kekasihmu." Kekehan Adhitya menghentikan senyuman Zera karena sekarang wanita itu menjadi tersipu. "Kau tidak akan mencintaiku kalau berpura-pura menjadi kekasihku, 'kan?" "Aku sudah mencintaimu, Adhitya."

Aurelia_Chrissy · História
Classificações insuficientes
10 Chs
Índice
Volume 1
Volume 2