Xuanyuan Pofan tersenyum tipis, dan melengkungkan bibir tipisnya dengan bangga. Lalu, muncul rasa bangga yang memenuhi mata jahatnya. Si kucing kecilku telah ku latih dan ku rawat sendiri dari kecil, bagaimana mungkin dia tidak luar biasa, batinnya.
***
Butiran salju berjatuhan, langit sudah sangat gelap, hampir semua api lentera bangunan Kun Yue sudah padam kecuali asrama Taohua. Tampaknya, ada satu kamar yang lenteranya masih menyala.
Saat mendengar suara pintu gerbang asrama terbuka, Lie Nieduo pun bergegas keluar dari kamar dan langsung melihat Xuanyuan Pofan di sana. Liuli Guoguo yang telah ditunggu olehnya dari tadi digendong oleh pria itu. Matanya membelalak, dan tertegun sejenak, dia pun bergegas membungkuk untuk memberi salam hormat kepada Xuanyuan Pofan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com