Ardan enggan berfoto dengan anggota keluarga Arumi. Sampai dipanggil dengan pengeras suara pun tidak datang-datang. Dira yang masih ada di sebelahnya sampai menepuk pundaknya karena dari tadi Ardhan dipanggil tapi diam saja.
"Kak, dipanggil. Nama kakak Ardan kan?" tanya Dira.
"Iya, memang aku yang dipanggil."
"Kenapa tidak ke sana? kasihan pada nunggu kakak."
"Tidak papa."
"Kakak suka sama kak Aqila?" tebak Dira.
"Bagaimana kamu bisa berfikir begitu?" Ardan takut sikapnya bisa ditebak orang lain. Dira yang baru mengenalnya saja bisa langsung tahu.
"Terlihat dari sikap kakak yang aneh. Siapapun bisa menebak kalau kakak sedang cemburu. Makanya tidak mau foto bersama."
Mendengar ucapan Dira, Ardan langsung pergi. Akhirnya dia mau berfoto. Dia tidak mau seorangpun mengetahui bagaimana perasaannya pada Aqila.
"Orang yang aneh." gumam Dira.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com