Hari senin akhirnya datang juga. Sebenarnya Axel ada jam kuliah di siang hari. Tapi dia berangkat lebih awal agar bisa menemukan gadis itu. Konyol memang. Nama tidak tahu, wajah tidak tahu. Hanya modal keberuntungan. Axel kali ini berangkat ke kampus dengan mengendarai motor agar lebih mudah ketika menunggu gadis itu.
Axel tidak tahu harus mencari kemana? ke bagian kemahasiswaan? cari siapa? nama saja dia tidak tahu. Mencari mahasiswa berniqab? dikampusnya banyak yang berniqab. Tapi Axel hanya ingat gadis itu menggunakan tas ransel berwarna hitam dengan gantungan kunci boneka kecil di belakang. Hanya itu petunjuk yang dimiliki Axel.
"Hai Axel, ngapain di sini? nungguin aku ya." ucap salah seorang gadis yang merupakan teman satu jurusan tapi beda kelas dengan Axel.
"Pergi sana!!" gertak Axel. Axel yang sedang fokus dengan gadis berniqab, terpaksa terganggu dengan sikap centil temannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com