Bih.. bih.. Aqila mengeluarkan makanannya. Semua kaget dengan apa yang dilakukan Aqila.
"Qila kenapa Nak? ga sopan muntahin makanan di depan orang banyak." tegur Arumi.
"Mama makanannya koq asin banget." Aqila membawa piringnya ke dapur lalu membuangnya. Dan membersihkan mulutnya dengan air. Dia lalu minum air dingin sebanyak-banyaknya.
"Masa sih? makanan kita baik-baik aja. Enak koq seperti biasa." ucap Arumi.
Keisha yang melihat ada yang tidak beres dengan Aqila, menoleh ke arah Fadhil. Pemuda itu justru sedang asik menikmati ayam gorengnya.
"Dhil, kerjaan kamu ya?" tanya Keisha lirih.
"Koq Mama tiba-tiba nuduh Fadhil? mentang-mentang aku sering ngerjain Aqila, terus kalau ada apa-apa sama Aqila, aku yang langsung dituduh."
"Tapi bener kan? kamu yang ngalakuin?" bisik Keisha. Tapi Fadhil hanya bergeming. Dia seolah tak mendengar apa yang ditanyakan oleh Mamanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com