Arsya masih berada di rumah sakit. Walau sejam yang lalu Arumi dan keluarganya sudah pulang. Nayyara menangis ingin ikut Arumi. Karena dia sudah sayang sekali pada Axel dan Aqila. Mungkin karena di rumah, Nayyara kesepian. Dia ingin juga punya saudara meski ada Fadhil. Tapi dengan hadirnya Axel dan Aqila tadi, membuat Nayyara bertambah senang. Karena dia jadi punya teman lagi.
Melihat Nayyara menangis, membuat Arumi tidak tega. Akhirnya dia menunda pulangnya, dan menemani Nayyara tidur lebih dulu. Axel, Aqila, Fadhil disuruh pura-pura tidur di karpet. Nayyarapun ikut serta. Sambil minum susu, akhirnya dia tertidur.
Setelah dirasa sudah pulas, Array dan kedua anaknya pamit undur diri.
"Kak, kasihan sekali Nayyara." ucap Keisha saat melihat Arsya menemani putrinya tidur di sofa.
"Ya mau gimana lagi, Kei. Ini sudah takdir kami. Kalau bukan karena Naya, aku tidak akan sekuat ini. Dia akan kekuatanku." ucap Arsya.
"Sabar ya Kak. Semua akan indah pada waktunya."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com