Aku tahu.
Segala hal tentang Shino, aku tahu.
Ketika dia sedih, marah, ataupun malu, aku tahu.
Termasuk ketika dia sedang jatuh cinta.
Aku mungkin tidak banyak bicara, tapi bukan berarti aku tidak peduli. Aku hanya terbiasa mengamati.
Sebelum menjadi manusia tiga tahun lalu, aku adalah satu dari seribu calon Dewa tertinggi langit. Aku mendiami kuil shiranezu dan mendapatkan doa-doa dari sana. Sebagai gantinya, aku memberi berkah pada mereka yang berdo'a padaku.
Aku tidak ingat alasan mengapa aku menjadi manusia, tapi aku masih ingat bagaimana hari-hariku ketika masih menjadi Dewa.
Aku selalu berdiam di genteng kuil, melihat orang-orang berdoa memohon permintaan. Aku bisa mendengar suara mereka meski mereka hanya mengucapkannya dalam hati. Hari-hariku berjalan seperti ini. Terus menerus selama seratus tahun sampai kuilku rusak dan tidak terpakai lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com