webnovel

Titik terang

Fernando tertawa mendengar pertanyaan dari Viona , ia kemudian memejamkan mata sambil bersandar pada setir mobil sehingga membuat Viona makin penasaran .

" jawab Fernando aku butuh jawaban mu !! " ucap Viona berkali-kali .

" aku senang melihatmu seperti ini Vio " celetuk Fernando alih-alih menjawab pertanyaan Viona .

" apa ? " tanya Viona bingung

" kau sudah tak memanggilku dengan sebutan tuan lagi , aku baru berumur tiga puluh empat tahun Vio perbedaan usia kita tak jauh " jawab Fernando tersenyum .

" jawab pertanyaanku jangan mengalihkan pembicaraan !!! " protes Viona kesal karena merasa dipermainkan oleh Fernando .

" menikahlah denganku maka aku akan menceritakan semua kebenarannya padamu , selama kau masih menjadi orang lain aku tak akan membuka rahasia keluargaku itu adalah aib yang harus aku jaga kerahasiaannya " ucap Fernando dengan dingin .

Deg

Deg

Deg

Jantung Viona berdetak sangat cepat sampai ia terasa sesak seketika wajahnya pun langsung memerah mendengar perkataan Fernando yang sangat penuh arti itu , Viona tak menyangka orang sejahat Fernando akan dengan sangat rapat menyembunyikan rahasia keluarganya .

" hei !!!! kau kenapa " teriak Fernando tiba-tiba yang menyadari perubahan sikap Viona yang nampak kaget itu .

" i'm oke i'm fine " ucap Viona sambil melambaikan tangan ke arah Fernando yang mendekati dirinya .

Fernando menangkis tangan Viona lalu berbalik menarik Viona lalu ia langsung memberikan minum dari botol air mineral yang sudah ia beli sebelumnya , Viona dengan cepat langsung meminum air yang diberikan oleh Fernando . Setelah minum Viona nampak sudah dapat mengendalikan dirinya kembali sementara Fernando terlihat marah melihat Viona .

" kau punya asma ? " tanya Fernando dingin .

" off course no !! " jawab Viona cepat .

" lalu kau kenapa terlihat seperti kesulitan bernafas tadi ? " tanya Fernando lagi .

" aku hanya merasa ... merasa gerah ya gerah kenapa kita lama sekali duduk dimobil yang berhenti ini !! ayo cepat pulang kau tak berniat untuk diam disini terus kan !! " jawab Viona tergagap , ia berusaha mencari alasan se masuk akal mungkin .

Fernando tersenyum lalu menyalakan mobilnya untuk meninggalkan tempat itu dan kembali ke kota , selama perjalanan Viona merasa ada sisi lain Fernando yang baru ia ketahui . Mendengar perkataan Fernando yang sebelumnya kalau ia ingin menyimpan aib keluarganya sendiri membuat Viona sedikit terharu , ia tak menyangka pria searogan Fernando masih bisa memikirkan nama baik orang lain .

" lho kenapa kehotel lagi ? aku mau ke apartemenku !!! " teriak Viona menyadari pergerakan mobil fernando .

" apartemenmu hancur bagaimana kau bisa kesana lagipula disana masih banyak polisi yang menyelidiki jadi diam dan menurut lah !! " ucap Fernando dingin sambil melirik tajam ke arah Viona .

" tapi....

" menurut atau aku akan menyelesaikan mu disini sekarang juga di dalam mobil " ucap Fernando cepat memotong perkataan Viona sambil penuh arti .

Viona langsung diam tanpa berniat membantah lagi , Fernando baginya adalah bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak . Saat sampai di lobby hotel Fernando mengajak Viona masuk ke sebuah ruangan khusus untuk meeting rupanya di di dalam ruangan itu sudah ada orang-orang yang menunggu kedatangan mereka .

Ternyata Fernando membentuk team khusus untuk mencari tau siapa pelaku sebenarnya dibalik teror diapartemen viona dan mereka terdiri dari para detektif khusus ditambah beberapa orang bodyguard Fernando .

" selamat datang tuan Fernando dan dokter viona " sapa seorang detektif swasta menyambut kedatangan Viona dan Fernando di balik pintu .

" terima kasih sudah mau datang " jawab Fernando cepat sambil tersenyum .

" tentu saja tuan , ini sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi saya dan team karena sudah dipercaya untuk menyelesaikan tugas ini " sahut deteksi swasta yang bernama Ronald .

Viona yang tak mengerti apa-apa hanya bisa tersenyum simpul menyalami semua orang yang ada diruangan itu , ia kemudian duduk di sebelah Fernando menghadap ke layar besar yang sedang memutar video yang diambil oleh polisi di apartemen viona yang hancur .

Setelah hampir empat puluh lima menit melihat video akhirnya para detektif itu langsung memberikan kesimpulan bahwa pelaku dibalik teror itu adalah orang yang mengenal Viona hal ini dikuatkan dengan sobekan kain yang ditemukan di kamar itu dimana sobekan kain itu berasal dari pakaian seorang perempuan dan lagi dari hasil cctv yang ditemukan dari sebrang apartemen tertangkap seorang wanita turun dari bus lalu berjalan dengan santai ke apartemen viona menggunakan corak baju yang sama seperti sobekan kain itu .

" dia tak meninggalkan jejak apapun selain sobekan kain ini dokter sepertinya ia hanya ingin melakukan perusakan untuk menunjukan eksistensinya pada anda saja buktinya dia tak mengambil beberapa perhiasan dan uang yang anda simpan di laci " ucap detektif Ronald pada Viona duduk tanpa berbicara apapun itu .

" aku baru beberapa bulan di sini bagaimana mungkin aku bisa punya musuh " gumam Viona dengan lirih .

" kau bilang apa Vio ? " tanya Fernando cepat karena tak bisa mendengar gumaman Viona .

" tidak aku hanya heran bagaimana aku bisa punya musuh saat aku masih beberapa bulan disini " jawab Viona mengeluarkan uneg-uneg di hatinya .

" orang membenci itu tak perlu alasan dokter " ucap detektif Ronald .

Viona hanya bisa tersenyum simpul mendengar penjelasan detektif yang masuk akal itu , sementara Fernando nampak sudah memberikan kode pada detektif Roland langsung berjalan menuju kesebuah meja yang tak jauh dengan tempat duduknya saat ini .

" kau yakin ini ada hubungan dengannya ? " tanya Fernando lirih .

" iya tuan yakin , perempuan ini sangat dekat dengannya " jawab detektif Ronald sambil menunjukkan sebuah foto .

" what a jerk !! " ucap Fernando penuh emosi ketika melihat foto yang diberikan oleh detektif Roland .

" kami bisa menyelesaikannya jika anda mau tuan " sahut detektif Roland .

" tidak dia bagianku lebih baik anda terus awasi wanita ini , aku tak ingin ia mendekati Viona ku " jawab Fernando sambil melirik ke arah Viona yang masih berbicara dengan seorang detektif wanita .

Fernando berjalan mendekati Viona dan duduk disebelahnya ia tak mau memberitahukan semuanya pada Viona sebelum ia tau kebenarannya secara pasti .

" jadi kau sudah dapat menyimpulkan siapa pelakunya sweety ? " tanya Fernando dengan tersenyum .

" aku tak ada bayangan sama sekali " jawab Viona sedih .

"tentu saja kau tak ada bayangan Vio , kau tak mengenalnya tapi dia sangat mengenalmu karena orang ini " ucap Fernando dalam hati .

" ya sudah lah tak usah dipikirkan ayo ikut aku " ucap Fernando mengajak Viona pergi .

" kemana ? " tanya Viona tak bersemangat .

" kita pergi ke apartemen barumu " jawab Fernando dengan tersenyum .

" no !!! aku bisa cari sendiri " sahut Viona cepat .

" ikut aku ke apartemen atau kau ikut aku pulang ke rumah ku " bisik Fernando lirih sambil tersenyum penuh kemenangan .

" apartemen !!! " teriak viona cepat lalu berjalan ke arah pintu meninggalkan Fernando yang masih berdiri di dekat meja .

Fernando tersenyum melihat tingkah Viona , ia pun berpamitan pada para detektif sewaannya kemudian berjalan menyusul Viona yang sudah ada di lobby hotel .

Di apartemen viona yang hancur nampak datang dengan tergesa-gesa , begitu ia tau kalau apartemen Viona dihancurkan oleh orang ia langsung datang padahal hari ini adalah hari liburnya . Ia nampak bingung dan khawatir mencari keberadaan Viona , saat melihat Andrew bingung seorang rekannya kemudian menjelaskan kalau pemilik apartemen yang hancur ini sudah aman dan saat ini tinggal di hotel .

" dia pasti shock " ucap Andrew khawatir setelah mendengar semua cerita temannya .

" yang aku dengar begitu , padahal pemilik apartemen ini seorang dokter yang cantik dan setahuku dia baru kembali dari Inggris jadi rasanya aneh kalau ia punya musuh yang sampai melakukan ini semua " celetuk seroang polisi yang berkulit hitam merespon perkataan Andrew .

" iya kau benar Patrick " ucap Andrew sambil mengangguk .

Saat sedang mengeluarkan barang-barang yang hancur tiba-tiba saja Frank datang dengan membawa bunga langkahnya terhenti ketika melihat banyak polisi ada di depan apartemen viona . Ia langsung berlari menuju kamar Viona dengan khawatir , Frank langsung bertanya apa yang terjadi pada polisi yang ia temui . Matanya memerah mendengar penjelasan polisi itu , sementara itu di dalam kamar Andrew berusaha menelfon Viona tapi tak kunjung tersambung .

Saat sedang panik tiba-tiba ponsel Frank berdering ia pun langsung mengambil ponselnya dan ekspresi wajahnya langsung berubah begitu membaca pesan yang ia terima .

" lancang !!!! kau sudah melewati batasmu ... " ucap Frank dengan emosi .

Bersambung

Próximo capítulo