Setelah menghentikan tangisnya, kini Jessika mulai sedikit tenang walaupun memang keresahan dalam jiwanya tak bisa tak bisa dia tutupi lagi. Sebenarnya semua air mata ingin sekali ia tumpahkan, tetapi harus ditahan karena dia tak mau sang suami bersedih karena merasa tidak bisa menjadi suami yang baik untuk istrinya karena Sean mengatakan bahwa jika Jessika menangis maka itu adalah kegagalan untuknya.
Semilirnya angin di sore hari membuat Jessika semakin merasakan kepiluan, yang teramat dalam. Ketika kini bahkan dia tidak bisa berkata-kata lagi. Dia memang merasa terkucilkan selama dua hari ini keluarganya tidak ada mengunjunginya sama sekali, baik Papa Radian dan Mama Erika atau Papa Damian dan Mama Elisa, semuanya seolah menghilang di telan Bumi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com