"Ya Tuhan, Mama bahkan belum sempat mengabari Selo Pa. Ayo telepon Selo sekarang juga, biarkan dia mengetahui kondisi Abangnya seperti apa!" Ucap Mama Erika dengan tangisan yang sedikit pelan.
"Jessi, sebaiknya kamu coba menelepon Selo, Papa akan disini menunggu Sean sama Mama. Pergilah keluar untuk meneleponnya, karena ternyata banyak yang menangis di sini, suara telepon tidak akan terdengar!" Perintah Papa Radian kepada Jessi.
Dengan segera Jessi mengangguk dan mengikuti semua perintah sang Papa. Jessi berjalan meninggalkan ruangan jaga Intensive Care Unit tersebut, dan berjalan menelusuri lorong untuk mendapatkan tempat yang lebih sepi.
Sesampainya di tempat yang sepi, akhirnya Jessi menekan nomor Selo . Dia melakukan panggilan telepon kepada tunangannya itu.
Tuut tuut tuut.
Suara dering nada tunggu benar-benar membuat Jessi merasa kesal, Selo tidak kunjung menerima telepon darinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com