webnovel

Chapter 227

Menyadari jika Dara tidak ada di belakangnya, Aidan berjalan memutari mobil. Disana, perempuan itu menangis sembari menggenggam erat ponselnya. Dahinya mengerut, kenapa Dara tiba-tiba menangis. Ia berjalan mendekat lalu menepuk pelan bahu perempuan itu, membuat sang empu menengadah menatapnya. Tak disangka tangis Dara semakin pecah.

Eh. 

"Heh ... Lho ..." Aidan panik, apa lagi sekarang beberapa orang yang lewat menatapnya tajam. "Eh, aduh ... jangan nangis. Adara lo kenapa? Bilang sama gue siapa yang nyakitin lo, biar gue ha...," ucapannya terhenti.

Grep!

Dara tiba-tiba memeluknya erat dan tangisan perempuan masih tak kunjung berhenti. "Gue ... gue menang."

Aidan mengedipkan matanya beberapa kali berusaha mencerna perkataan yang Dara lontarkan. Detik berikutnya senyumnya mengembang, ia balik memeluk perempuan itu erat. "Akhirnya, bener kan apa yang gue bilang. Lo bisa dan lo menang, Adara," bisiknya lembut. Dara mengangguk di dalam dekapannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com