Aidan menelungkupkan kepalanya, ia memilih tidur di jam mata pelajaran terakhir. Moodnya mendadak buruk karena si kampret Marimar, namun sejak tadi dirinya sulit memejamkan matanya.
"Kalau lo suka sama Dara, buruan di gas keburu di ambil sama Marcel," bisik Ansel tepat di telinga sahabatnya. Aidan yang mendengar itu kontan menegakkan tubuhnya lalu menoleh ke arah Ansel yang berada di sampingnya.
"Gue serius, soalnya kalau di liat - liat Marcel semakin dekat sama Dara. Besar kemungkinan Marcel bisa buat Dara suka dalam waktu yang singkat," bisik Ansel lagi, kali ini dengan tatapan meyakinkan. Aidan tidak bisa membayangkan jika itu sampai terjadi, perasaan tidak rela menelusup di dalam hatinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com