"AIDAN ADELARD ADHITAMA, BANGUN KAMU!"
Ansel yang mendengar teriakan dari Bu Ranti, guru matematika yang terkenal killer itu menutup rapat telinganya. Tidak berbeda jauh dengan anak satu kelasnya yang lain. Ansel sudah berkali - kali membangunkan sahabatnya itu, namun Aidan sulit sekali di bangunkan. Memang sahabatanya itu kebo sekali.
Bu Ranti menatap Aidan yang saat ini menelungkupkan wajah di lipatan tangannya. Ia mengelus dada jika sudah berhadapan dengan muridnya satu itu, selalu menguras emosi jiwa dan raganya.
Aidan menguap, ia menegakkan duduknya. Dirinya mengucek mata, begitu matanya terbuka sempurna, ia menunjukkan cengiran tanpa dosa. "Eh, Bu Ranti."
"Kamu kerjaannya tidur terus, apa kurang jam tidur kamu di rumah?"
"Sayangnya kurang, Bu," balas Aidan dengan cengirannya.
Bu Ranti memijat pelipisnya, mendadak rasa pusing menghampirinya. "Ya udah kalau gitu kamu pulang saja."
Mata Aidan berbinar, "yang benar, Bu?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com