Reyhan membangunkan Kelli, perempuan itu sulit sekali di bangunkan. Mungkin karena istrinya kemarin mengobrol dengan neneknya hingga larut malam. Reyhan menatap jam yang berada di atas samping tempat tidur, laki - laki itu berkali - kali berdecak.
Sebenarnya ia tidak tega membangunkan perempuan itu, tetapi ini hari terakhir. Mereka hanya menginap satu malam saja, karena besok keduanya kembali berjibaku dengan tugas masing - masing.
"Sayang?"
Reyhan mengelus kening Kelli, perempuan itu tidur sangat pulas. Ia menghela napas panjang, kemudian beranjak dari tempat tidur. Namun tangannya di cekal, Reyhan sontak menoleh.
Kelli melihat suaminya dengan senyuman menyebalkan, Reyhan yang melihat itu mencubit pipi istrinya gemas. Membuat sang empu meringis kesakitan, "sakit."
"Salah sendiri pura - pura tidur," ucap Reyhan sewot. Kelli terkikik geli, ia mendudukkan dirinya. Tangannya meraih tangan Reyhan dan meletakkan di pipinya, "maaf, Curut."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com