webnovel

kunjungan mertua

Hari ini adalah persiapan kami (keluarga pak Vecky) menyambut ke hadiran keluarga baru yaitu adalah anak ketiga pak Vecky di rumah sekaligus menyambut mertuanya pak Vecky.

Dirumah pak Vecky,

Dimeja makan..

"Lik, eh iya lupa kan lik jo gak ada ya"

"Non.."

"Naon mang?"

"Ieu mumuluk na dituang atuh,sakedap deui tuan mami & tuan papi wangsul loh,teras ngelihat non Dira kerempeng jegud kieu antos di kirana abdi teu kaasih neda deui non..

(Ini sarapan nya dimakan dong, sebentar lagi tuan mami & tuan papi pulang loh, terus ngelihat non Dira kerempeng kaya gini nanti di kiranya saya gak kasih makan lagi non..)"

"Raos wae emang geus kerempeng ti ditu na kali mang..

(Enak aja emang udah kerempeng dari sananya kali mang..)"

"Tah engkeun teu nambah kerempeng hayo di neda mumuluk na

(Nah biar gak nambah kerempeng hayo di makan sarapan nya)"

"Antos lah..

(Nanti lah..)"

"Naha antos da non

(Kok nanti sih non)"

"Beta bilang nanti, ya nanti beta menunggu mas vicky baru beta makan sarapan nya, ngana paham?

(Saya bilang nanti, ya nanti saya menunggu mas Vicky baru saya makan sarapan nya, kamu paham? )"

"Non nyarios naon da naha aya beta sarta ngana na?

(Non ngomong apa sih kok ada beta dan ngana nya?)"

"Pilari dikamus nalika jalmi wetan..

(Cari dikamus bahasa orang timur..)"

"Hah,jalmi wetan..,den Vicky

(Hah, orang timur.., den Vicky)"

"Naon mang?"

"Naha non Dira ngomong pilari di kamus nalika jalmi wetan,naon pamaksudanna

(Kok non Dira bilang cari di kamus bahasa orang timur, apa maksudnya)"

"Pan ayah jalmi wetan awit mang,leres Dira pilari di kamus nalika jalmi wetan

(Kan ayah orang timur asli mang, benar Dira cari di kamus bahasa orang timur)"

"Emangnya tuan papi awit jalmi manten da den?

(Emangnya tuan papi asli orang mana sih den?)"

"Asli NTT, Kupang"

"Oh pantes..

(Oh pantas..)"

"Maksudnya mang?"

"Teu teurang,tetela blasteran Jawa,Kupang

(Gak ngerti, ternyata blasteran Jawa, Kupang)"

"Eee capek deh 🤦‍♀️🤦‍♀"

"Kenapa di?

(Kenapa dik?)"

"Blasteran kok Antara Jawa dengan kupang.."

"Sakedahna non?

(Seharusnya non?)"

"Lamun Blasteran eta antawis Indonesia kalawan jabi nagari,upami Indonesia kalawan arab atawa Indonesia kalawan prancis,tah eta anyar anu ngaranna blasteran

(Kalau Blasteran itu antara Indonesia dengan luar negeri, misal Indonesia dengan arab atau Indonesia dengan prancis, nah itu baru yang namanya blasteran)"

"Oh kitu nya non.."

"Heueuh mang"

Setelah sarapan kami menunggu kedatangan pak Vecky, lima menit kemudian..

Diruang keluarga..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Hati-hati Titah ku sayang"

"Iya mas.."

"Ayah, bunda" (Vicky & Dira menyambut)

"Iya sayang"

"Dede bayinya mana bunda?"

"Itu sama paijo"

"Oh ya anak-anak jangan berisik ya, dede bayinya lagi tidur soalnya"

"Iya ayah"

Dirumah pak Abdul Malik,

Di ruang keluarga..

"Duh kira-kira mama udah sampe mana ya, kok belum sampe juga?"

"Aduh pardijabu hu hamu unang mundar-mandir songon songoni dong, simanjujung hu gabe mirdong ai menganggu konsentrasi hu dalam bekerja pekerjaan kantor

(Aduh istri ku kamu jangan mundar-mandir seperti itu dong, kepala ku jadi pusing dan menganggu konsentrasi ku dalam bekerja pekerjaan kantor)"

"A.. Aku tuh kepikiran"

"Titah sudah pulang udah jangan kamu fikirkan lagi, nanti sore kita kerumah nya"

"Bukan itu maksudnya aku a.."

"Lalu aha?"

"Ini masalah mama a.."

"Boasa dos mama mu?

(Kenapa sama mama mu?)"

"Mama mau datang ke sini"

"Aha mama nian ro kemari

(Apa mama mau datang kemari)"

"Iya kenapa a?"

"Aduh pasti bakal di jajah muse

(Aduh pasti bakal di jajah lagi)"

"Aa nyarios naon,emangnya mama abdi pangjajah naon

(Aa ngomong apa, emangnya mama ku penjajah apa!!)" (Menjewer telinga pak Abdul Malik)

"Enggak, bukan begitu maksudnya"

"Habis dari rumah Titah dapat hukuman"

"Tapi.."

"Gak ada tapi-tapian.."

Di rumah pak Aldy,

Di ruang TV..

"Duh mami kamu jadi datang gak sih sayang"

"Gak tau a, udah kita tunggu saja di sini"

"Iya"

"Pokoknya habis kerumah Titah aku gak mau pulang kerumah dulu, ke pos ronda aja"

"Nah itu dia mami.."

"Gimana kamu sudah ada tanda-tanda akan hamil belum?"

"Belum mami.."

"Hmm, kalian ini.."

"Maaf mami kita berdua.."

"Alah udah, nanti sore kita kerumah Titah"

"Iya mi.."

Di rumah pak Vecky,

Dikamar adik bayi..

"Mas kira-kira namanya siapa ya?"

"Terserah kamu saja Titah ku sayang"

"Kamu lagi ngapain sih mas?"

"Ini ngurus pekerjaan kantor, ternyata dua minggu lagi akan diadakan meeting"

"Oh.."

"Iya.."

"Ya udah kita istrahat yuk biar anak kita ini sama Paijo"

"Iya mas.."

"Jo.."

"Iya tuan papi"

"Kamu temani anak saya ya"

"Siap tuan papi, memang itu tugas saya sebagai pengasuh di rumah ini"

"Ya sudah sana"

Kira-kira pukul 16.30 wib, keluarga pak Abdul Malik & keluarga pak Aldy berkunjung ke rumah pak Vecky untuk menjenguk bu Vecky sekaligus untuk melihat anak ketiganya pak Vecky.

Bersambung..

Próximo capítulo