webnovel

Cinta para suami pada istri..

Aku pun sampai dirumah dan aku dikagetkan sosok james yang udah dirumah aja. Untung keadaanku ga seburuk tadi, ntar dia curiga lagi.

"sayang.." ucapku saat lihat dia turun dari tangga.

"hey.., baru pulang sayang?" balasnya yang kini udah di depanku bahkan dia memelukku.

"he em, kamu tumben cepat pulang? masih jam 2 loh.."

"hehehe iya aku permisi pulang dulu, lagi ga enak badan aku sayang."

"astaga, kamu sakit james?" aku langsung menjatuhkan tasku di lantai dan memegang kening dan pipinya.

"duh, kamu panas sayang." panikku.

"yaelah sayang cuma panas aja kok, lebay akh.."

"ih.., kok lebay? ini bukan lebay tapi panik tauk." keselku.

"hehehe, iya..iya yang panik itu. Oh ya kamu dari mana hem?" tanyanya.

"tadi itu aku ketemu sama khristal dan dean, ya udah kita cerita-cerita sampai dia jemput shalona."

"oh, kalian ketemuan tadi? kok ga ajak suaminya sih?"

"kan kamu dan dirles kerja sayangku, gimana sih.."

"oh iya ya.."

"eh, aku masak dulu ya sebentar aja kok, kamu pasti belum makan kan?" dia pun mengangguk.

"yaudah, kamu nonton dulu deh..biar aku masak trus kamu minum obat."

"iya..istriku bawel."

Aku cuma kekeh aja dan kita pun berjalan, aku antar dia ke sofa lalu aku berjalan ke dapur buat masak.

Setelah selesai semuanya aku memanggil james untuk makan siang sampai kita selesai dan ga lupa juga aku kasih dia minum obat.

Dan sekarang kami ada di dalam kamar, aku memilih ke kamar biar dia kalau ngantuk langsung berbaring di kasur. Dan benar saja, dia udah tidur aja mungkin pengaruh obatnya.

"kamu kenapa bisa sakit sih sayang.." ucapku sambil ngusap kepalanya.

"cuaca di Joga lagi ga bagus ya kemarin hem? duh, kasihannya suamiku." kini kecup keningnya.

"seharusnya aku ikuti ajakan kamu kemarin ya, kan aku jadi bisa urus kamu di sana, maaf ya suamiku.." kekehku.

"jangan lama sakit-sakitnya ya sayang, panik nih akunya lihat kamu sakit."

"cukup hanya aku yang sakit sayang.." lanjutku dalam hati.

Dan benar aja sakitnya cuma 2 hari aja kok, sekarang dia malah udah sehat kembali bahkan jahilnya udah kembali lagi setelah 2 hari dia bawaannya lemas banget, ga mood mau apain.

Dan hari ini kok aku yang mulai merasakan ada yang ga enak ya, maksudnya tubuhku kok ga lemas gini. Dibilang demam ga sih..

Aku jadi teringat apakah sakit ini dari kanker itu? pusingku kumat lagi kembali setelah 4 hari pusing. Tapi ini lebih parah rasanya, bawaanya kayak tumbang gitu.

Berat badanku mengalami penurunan juga. Duh.., jangan bilang akan semakin parah, kadang aku juga lupa minum obat yang di kasih reigns.

Oke, aku harus tetap bertingkah seperti biasa depan james, aku ga mau dia curigaan lagi trus malah mencari tahu lagi.

"hey, ngelamun lagi kamu.." tepukan dibahu menyentakkan.

"astaga sayang." kagetku sambil mukul dadanya.

"wkwkwk, maaf..maaf..kaget ya?"

"ga tapi terkejut."

"yaelah, sama aja sayang.."

"heheh iya ya." kita pun ketawa.

"sayang..." panggilnya.

"hem?" balasku.

"kamu pucat sayang, kamu sakit ya?" degh!!

"engga akh, siapa yang sakit? aku sehat malah." ucapku santai meski bohong.

"serius kamu pucat loh.., apa kamu keteluran demam aku kemarin ya?" mulai panik dia.

"wkwkwk, mungkin kali ya. Kalau pun iya, cuma demam biasa kok dan palingan 2 hari kayak kamu."

"kekeh lagi kamu, kita itu beda fisik sayang, aku tuh lebih kuat dari kamu, bisa aja kamu seminggu demamnya."

"ah maaasaaa?" dengan sok imutnya.

"kamu ya..ngelawak lagi." gemesnya sambil cubit hidungku.

"udah akh, aku masih baik aja kok sayang. Jangan khawatir ya suami ku sayang." sambil mengusap pipinya.

"kalau semakin parah, kita ke rumah sakit."

"iya..iya..bawelnya kayak aku kan jadinya."

"kurang asem kamu ya.."

"udah sono..sono.., aku mau mandi dulu." sambil usir dia.

"aku mandiin ya.."

"ngga..ngga..yang ada berperang lagi di bathup."

"hahahahaah, tapi kamu menikmatikan sayang."

"sialan..." aku melemparkan handbody ke arahnya, dia pun mengelak bahkan keluar dari kamar.

"iya kamu bener sayang, aku sakit..sakitku parah udah stadiun 3 dan ini bukan cuma seminggu aja james bahkan selamanya." ucapku setelah james keluar dari kamar.

"tapi aku ga mau angkat rahim james, aku masih tetap ingin kasih kamu anak darah daging kamu sendiri sayang." air mata pun menetes.

"maafkan aku sayang..."

Aku pun memutuskan untuk mandi bahkan setelah mandi pun aku sempat kaget lihat wajahku di cermin, bener kata james aku pucat sekali. Jadi aku memakai bedak yang sesuai dengan warna kulitku sebelumnya dan memakai lipsbam agar dia ga curiga sama pucatnya wajahku lagi.

****

Ceklekk...!!

"yaelah papa suka banget sih makan bibil mama. Ngga pagi, siang, sole, malam, hadeh..." astaga gadis gue inilah.

"aduhhh, sakit sayang.." begitu sha ngomong, khristal langsung menendang gue sampai terjatuh dari kasur.

"eh..sayang..maaf..maaf.., duh karena sha nih."

"hahahahaha." kita berdua pun langsung melotot sama sha.

"papa sakit ya? huft, mama kok nakal sih. Sini kakak sha bantuin papa beldili." bisanya dia ga ngerasa bersalah, kurang asem nih bocah. Gue  menggeram lihat tingkahnya.

"hahaha, ayo papa bangun." dia memegang lengan gue, sok kuat ini anak.

"ketawa lagi kamu, sakit tahu pantat papa. Huh, gegara kamu ini bocah." omel gue namun tetap bangkit.

"ya ampun.., pantat papa sakit ya? tapi kok papa salahkan kakak sha sih, kan mama yang nendang, gimana sih papa."

"iya mama, tapi kalau ga tengil kamu keluar aman aja." omel gue sambil duduk di kasur.

"sayang..maaf..kamu sih pasti lupa lagi kunci pintukan?" sesalnya.

"kamu lagi, suka banget nyiksa suaminya kalau keciduk anaknya, santai aja napa sih." kesel sama dua bidadari gue ini.

"ya gue refleks lah..., makanya kunci pintu donk." sahutnya.

"namanya lupa, kalau udah lihat kamu aduhai kayak gini bawaanya ga sabaran muluhlah.."

"sialan lo.." dia nimpuk gue pakai bantal.

"heh..heh..bibir..lo..lo..lo suami kamu ini bukan sahabat kamu lagi, hilangkan lo..lo..itu."

"kampretlah, kan kita emang sahabatan tapi dulu ya kan..wkwkwk."

"sahabat tapi cinta ya kan, 8 tahun bro..8 tahun istri gue ini mencintai sahabatnya, hahahaha.."

"ga usah ledek kamu..." keselnya, gue mah godain dia donk.

"tapi sekarang suami kamu ini yang cintanya minta ampun sama istrinya, melebihi cinta istrinya dulu ye kan? sampai-sampai permintaan tolol kamu pun gue turutin meski bohong."

"ihhhh dirlesss..., jangan ungkit yang tololnya donk." ucapnya manja, gemes tahu eksresinya gini.

"hahahahaha, maaf sayang..maaf..enak godain kamu tuh." bibirnya masih ngerucut.

"duh..duh..maaf ya mantan sahabatku." gue pun memeluk dia meski masih ketawa, dia pun membalas pelukan gue.

"papa..mama..kakak sha pergi dulu ya, silahkan lanjutkan makan bibil mama mungkin papa mau nen mama kan?"

Astaga kami sampai lupakan kakak shalona di sini, ini nih saking kembali asyik sama istri. Dan suara dia pun menyadarkan kami. Eh,  dia-nya udah di depan pintu kamar kita aja.

"astaga kakak, maaf papa lupa.." sesal gue.

"no plobem papa..no plobem mama, kakak sha mengalah dan papa jangan lupa kunci pintunya oke? bye...bye.." dia menutup pintunya kembali dan pergi ke kamarnya.

Gue pun kembali menatap dia begitu juga dengan dia menatap gue, antara malu apa gimana, kita udah kayak salah tingkah akibat ucapan gadis kecil kita. Lalu...

"hahahahahaha..." kita tertawa bersama, seketika otak gesrek gue keluar lalu kembali menatap dia dengan nakalnya.

"dir..dir..apa sih, natapnya gitu banget." ucapnya sambil meraup wajah ganteng gue. Dan....

"hahahaha sayang geli..hahaha..aduh kunci pintunya dulu. Woiiii pintunya kunci sayang, hahaha."

Gue membanting dia berbaring di kasur, memeluk dia kuat sambil gelitikin perutnya. Dia pun teriak ketawa kegelian, untung dia ingatin kembali, kalau tidak sha bisa nongol lagi kayak setan ga diundang.

Ceklekk....(bunyi kunci pintu)

~••~••~

(Jangan kepo ya gaes sama kegiatan dirles dan khristal 😂😅😄😜)

😊😉😘

Próximo capítulo