webnovel

Chapter 3: Welcome Home to Kainaldia

Pagi pagi benar Ventus sudah bangun dan berganti pakaian, Ventus segera menuju ke ruang latihan dengan membawa Fenrir Blade serta Silver Eagle. Sasuke juga bangun 5 menit kemudian dan melihat ruang latihan terbuka segera masuk dan melihat. Ventus menjentikan jari dan boneka latihan keluar, Ventus segera mengayunkan Fenrir Blade dan mengeksekusi semua jurus dari seni pedang Sword of Justice. Ventus bergerak secepat kilat dan semua serangan masuk, Sasuke yang melihat hal tersebut hanya tersenyum bangga pada Ventus. Sasuke segera pergi dan mandi pagi seperti biasa dan bersiap untuk mengantarkan Ventus, Mizuki dan Giselle ke Kainaldia. "Katana ini sangat ringan tetapi sangat tajam, Ayah pasti membuatnya dengan material yang khusus." kata Ventus dalam hatinya sambil mengeksekusi beberapa jurus lagi dari seni pedang Sonic Sword Art dengan kecepatan tinggi. Mizuki terbangun bersama Giselle karena mendengar suara pedang yang yang berbunyi, Ventus berlatih memang cukup serius saat itu. Mizuki dan Giselle segera memeriksa ruang latihan, Ventus berada didalam ruang latihan sedang mengeksekusi beberapa seni pedang yang cukup rumit. "Mizuki, dia setiap pagi seperti itu ya?" tanya Giselle, "Tidak seserius ini, mungkin karena mainan barunya." kata Mizuki, Mizuki langsung segera kemabli kekamarnya dan mengambil baju lalu segera mandi. Ventus segera mengehentikan latihannya, tubuhnya tidak sedikitpun berkeringat walau sudah melakukan banyak jurus. "Semangat sekali." kata Giselle, "Ah Giselle, kukira Mizuki...biasanya dia pasti mengganggu." Mizuki sedang mandi pagi, lebih baik kau juga bersiap untuk kita pergi ke Kainaldia." kata Giselle, "Kebetulan aku juga harus bersiap untuk perjalanan hari ini." kata Ventus

Ventus segera mandi dan bersiap untuk sarapan di meja makan, tetapi pagi itu Mirka tidak memasak apapun. "Bibi sarapan hari ini apa?" tanya Mizuki, "Hari ini kalian tidak akan sarapan disini, tetapi ada undangan special untuk kalian dan Giselle dari istana." kata Mirka, "Tidak biasanya istana peduli dengan penduduk biasa seperti kita." kata Ventus dengan nada dingin, tidak lama Giselle yang sudah bersiap untuk pergi bergabung. "Queen Yaman 11th mengundang kita sarapan bersama, Giselle juga harus ikut." kata Sasuke, "Aku juga harus ikut, paman? Sebuah kehormatan bagiku." kata Giselle, "Iya, kalian semua diundang untuk ikut sarapan bersama dengan Ratu Nadil." kata Sasuke sambil berdiri dari tempat duduknya. "Aku akan menyiapkan kendaraan dulu." kata Sasuke meninggalkan Ventus, Mizuki dan Giselle lalu menuju ke garasi. "Tidak biasanya loh Queen Nadil mengundang orang biasa untuk sarapan bersamanya." kata Giselle, "Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh paman Sasuke, entah apa." kata Mizuki dengan curiga, "Ayah dan ibu kita latar belakangnya sangat misterius dan sepertinya paman dan bibi ingin menunjukan sesuatu." kata Ventus, "Benar juga, seperti kemarin saat paman memberi tahu ayah sebetulnya seperti apa sosoknya." kata Mizuki, Giselle hanya memperhatikan dengan kebingungan. "Dari pada kalian ribut, segera persiapkan barang kalian." kata Mirka dengan kesal, "I...iya bibi..." kata Ventus dan Mizuki bersamaan dan mereka berdua kekamar dan mengambil barang mereka disusul oleh Giselle. Ventus bersama Mizuki dan Giselle meletakan semua barang bawaan mereka kedalam mobil, dan barang bawaan milik Giselle dan Mizuki lah yang cukup banyak. Sasuke duduk di bagian pengemudi dan Mirka duduk disebelahnya sementara Ventus dudu di baris kedua tepat diantara Mizuki dan Giselle. Sasuke mulai mengedarai mobilnya kearah istana, Mizuki yang menyadari hal tersebut semakin penasaran karena sang paman hanya bilang dia bekerja untuk Queen Nadil. "Paman kenapa kita menuju ke Palace of Ten Thousand Dragon?" tanya Mizuki, "Ada 1 hal lagi yang harus paman beri tahu kepada kalian bahwa kalian bukan sembarang orang, kalian punya status sosial yang cukup bagus." kata Sasuke, "Seharusnya aku memanggilmu Master Ventus." kata Giselle, "Hey....mana aku tahu kalau aku punya status sosial?" balas Ventus, "Kalau yang dipikirkan Ventus sih hanya mempelajari seni pedang yang baru." kata Mizuki dengan nada menyindir, "Kau sendiri? teknik Dance of Death saja tidak bisa" balas Ventus, "Sudah-sudah, dengan saudara sendiri kok bertengkar." kata Mirka yang duduk didepan, "Mizuki duluan yang mulai, bibi." kata Ventus, "Sudah hentikan saja, kalian tidak malu kalau nenek kalian meliah kalian tidak akur." kata Mirka lebih tegas, "Nenek? kukira kami tidak punya kerabat lagi selain paman dan bibi." kata Ventus, "Kalian punya banyak kerabat, hanya saja mereka ada di Kainaldia." kata Mirka. Tanpa sadar mereka sudah sampai dan segera menuju ke pintu masuk utama Palace of Ten Thousand Dragon, para penjaga yang mengenali Sasuke segera membuka pintu mobil dan mempersilakan Sasuke bersama Mirka, Giselle, Ventus dan Mizuki masuk ke aula utama istana. "Megah sekali, aku belum pernah masuk kemari." kata Giselle takjub melihat aula istana yang sangat megah, "Selamat datang dirumah nenek kalian." kata Mirka sambil tersenyum kepada Ventus dan Mizuki. Seseorang wnita berdiri di tangga melihat ke arah Mizuki, Ventus dan Giselle. "Sepertinya kalian sudah datang ya, selamat datang di Palace of Ten Thousand Dragon." kata wanita tersebut.

"Sudah cukup lama kita tidak bertemu, ibu." kata Mirka dengan senyum, perkataan Mirka tersebut membuat Ventus serta Mizuki dan Giselle terkejut. "Perkenalkan namaku Nadil, The 11th Yama King." kata wanita berambut cokelat emas pendek dengan penampial berusia 25 tahun dan bermata cokelat. Giselle langsung berlutut memberi hormat, Queen Nadil menghampiri Giselle dan meminta Giselle berdiri. "Sudahlah Giselle, tidak perlu terlalu formal." kata Queen Nadil, "Kalau begitu berarti....." kata Mizuki, "Aku nenek kandung kalian Mizuki dan Ventus." kata Queen Nadil dengan tersenyum, Ventus dan Mizuki segera memeluk Queen Nadil. "Paman tidak pernah bilang kalau Queen Nadil adalah nenek kami." kata Mizuki dengan nada kesal, "Permintaan dari ayah kalian, paman harus sepenuhnya melakukan semua yang diminta ayah kalian." kata Sasuke, "Hampir saja kelupaan, bagaimana? Apa ada kabar dari Hamo?" balas Queen Nadil, Mirka hanya menggelengkan kepala, "Anak itu...." kata Queen Nadil sambil menghela nafas, "Ayo sarapan dulu, perjalanan menuju Kainaldia cukup panjang." kata Queen Nadil mempersilahkan Ventus, Mizuki dan Giselle masuk ke ruang jamuan, Sasuke dan Mirka menyusul dibelakang. Ventus dan Mizuki duduk bersebelahan dan Giselle duduk di depan Ventus, sementara Queen Nadil duduk di kursi utama. "Jadi kemarin kalian lulus ya, bagaimana nilai kalian?" tanya Queen Nadil, "Nilai pelajaran dari Ventus dan Mizuki tergolong bagus di bahasa, tetapi lemah di matematika dan fisika." kata Mirka, "Seperti ayahnya persis, lemah menghafal rumus matematika." kata Queen Nadil, "Lebih tepatnya malas menghafal rumus." kata Sasuke, Ventus mengangguk pelan sementara Mizuki tidak memperdulikan sama sekali, Queen Nadil tertawa kecil. "Memang persis dengan ayahnya." kata Queen Nadil, "Oh ya nenek, ayah dan ibu itu seperti apa orangnya?" tanya Mizuki, "Mereka sebetulnya pasangan yang serasi, hanya saja ibu kalian lah yang cukup bandel." kata Queen Nadil, "Bandel seperti apa? apa ibu suka selingkuh?" tanya Ventus, "Sebutkan Uchiha Divine Rule nomor 7?" tanya balik Sasuke, "Tidak pernah menyentuh dan berhubungan dengan cosplay dalam hal apapun." kata Ventus, "Ibu kalian sangat sangat suka sekali cosplay dan ayah kalian lah yang harus menanggung semua hukuman dari aturan tersebut." kata Queen Nadil dengan nada sedih, "Ibu memangnya menyukai cosplay?" tanya Mizuki, "Lebih tepatnya Mama hamo kalian yang menyukai cosplay dan ayah kalian yang harus membayar semua hukumannya." kata Queen Nadil, Sasuke dan Mirka menunduk sedih. "Ayah kalian yang sudah membuat Imperial City of Light jadi hidup seperti Kainaldia dan memberikan petuah bagi para Immortal yang ada di Imperial Capital." kata Queen Nadil. Ventus dan Mizuki merenung sebentar memikirkan ayah mereka, sosok yang mereka tidak ketahui ternyata punya beban yang cukup berat tetapi masih bisa memberikan kontribusi yang besar. "Ventus, Mizuki....Kebetulan nenek mendengar kalian ingin mencari ayah kalian ya?" tanya Queen Nadil, "Iya nenek, kami berencana menuju ke Kainaldia dan memulai disana." kata Mizuki, Ventus mengangguk mereson jawaban Mizuki. "Nenek punya mission untuk kalian, cari juga keberadaan ibu dan mama hamo. Pastikan kalian membawa mereka pulang kemari, 17 tahun aku hanya bisa bersabar menghadapi tingkah mereka dan waktunya mereka aku hukum." kata Queen Nadil, "Baik nenek!" jawab Ventus dan Mizuki bersamaan, Giselle hanya bisa tersenyum.

Sarapan pun dibawa pelayan masuk ke ruang jamuan dan pelayan segera menghidangkan sarapan ala Royal Family, semua segera menyantap sarapan tersebut. Hanya Ventus yang sangat lapar menyantap semua hidangan, Queen Nadil tertawa kecil melihat tingkah cucu laki-lakinya yang mirip dengan ayahnya, Mizuki hanya bereaksi seolah tidak mengenal Ventus. "Ventus memang mirip dengan ayahnya, kalau lapar dia bisa makan banyak tetapi tidak bisa gemuk." kata Queen Nadil, Giselle dan Mirka hanya bisa tertawa kecil. "Ayah dan anak sama saja, kalau dalam hal makan pasti sama rakusnya." kata Sasuke sambil menikmati sarapan. Setelah selesai sarapan para pelayan mulai mengambil pirin bekas jamuan dan segera kedapur, Queen Nadil melihat Mizuki dan Ventus yang mirip dengan Vergil dan Hamo hanya tersenyum. "Ada 1 lagi yang ingin aku perkenalkan kepada kalian, kebetulan dia ada disini." kata Queen Nadil, "Apa mungkin Dante atau Creed disini?" tanya Sasuke, "Bukan tetapi mengenal Ventus dan Mizuki sejak mereka masih bayi." kata Queen Nadil dengan tersenyum, "Ayo ikut nenek ke belakang, kau juga ikut Giselle." kata Queen Nadil berdiri dan tempat duduknya dan berjalan ke bagian belakang istana, Ventus bersama Mizuki dan Giselle mengikut dari berlakang. Sasuke dan Mirka juga mengikuti dari berlakang, Sasuke yang memperhatikan kemana arah Queen Nadil pergi hanya bisa menahan nafas. Queen Nadil tiba di halaman belakang Palace of Ten Thousand Dragon dan langsung mengarak ke sebuah gua besar, Ventus dan Mizuki merasakan aura aneh saat tiba didepan gua tersebut seolah mereka sudah mengenal apa yang ada didalam gua tersebut. "Shiro keluarlah ada yang mau bertemu dengan kalian." kata Queen Nadil, Seketika sepasang mata berwana kuning menyala dan tanah disekitar gua tersebut bergetar. Sesosok serigala putih dengan 5 ekor muncul dari dalam gua, setiap ekornya berwujud api, air, tanah, angin dan petir. "Yang Mulia, kenapa kau memanggilku? dan siapa yang 2 anak in...." seketika Serigala besar itu mencium sesuatu dari Ventus dan Mizuki, "Kalian ternyata sudah besar ya...Ventus...Mizuki." kata serigala putih besar tersebut. "Paman mengenal kami?" tanya Mizuki, "Sangat mengenal kalian, namaku Shiro dan ayah kalian memberikan tugas untuk menjaga kalian." kata Shiro, "Paman mengenal ayah kami?" tanya Ventus lebih serius, "Lebih dari mengenalnya, aku adalah peliharaan pertama ayahmu selain bangsa naga." kata Shiro, "Shiro aku bisa minta bantuanmu? kau ikut bersama mereka ke Kainaldia dan menjaga mereka." kata Queen Nadil, "Tentu saja, ayah mereka punya banyak hal menarik di Kaianaldia. Dan sepertinya aku juga harus menjaga gadis itu." kata Shiro yang melihat gadis berambut biru panjang sepinggang yang memakai seragam sekolah, "Namaku Giselle, senang bertemu dengan ada tuan Shiro." kata Giselle dengan gugup, "Tenang saja, aku tidak akan memakanmu kok kalau lapar." kata Shiro dengan santai, raut wajah Giselle pun sedikit ketakutan. "Paman Shiro, paman kenal ayah sejak kapan?" tanya Ventus, "Sejak ayahmu masih remaja, kira-kira seusia kalian paman pertama kali bertemu ayah kalian." kata Shiro, "Sejak ayah remaja?! berarti..." kata Ventus, "Paman Shiro sangat mengenal Ayah dong." kata Mizuki, "Sangat mengenalnya, bahkan beberapa anakku juga jadi peliharaan kakak kalian." kata Shiro, "Peliharaan? berarti....Spirit Animal kebanyakan ayah dan kakak kami..." kata Ventus, "Kalian akan menemui mereka di Kainaldia....oh iya, ada yang ingin aku kenalkan kepada kalian." kata Shiro, Shiro lalu melolong, tidak lama sepasang serigala berekor 5 kecil muncul dari dalam gua. "Kyaaa...lucu sekali," kata Giselle, "Ayah mereka siapa?" tanya salah satu anak serigala, "Mereka akan menjadi master kalian, Ventus....Mizuki.... perkenalkan ini anak bungsuku, aku belum meberikan mereka nama jadi terserah kalian. Anak-anak kalian segera pilih antara Master Ventus atau Master Mizuki." kata Shiro sambil mendorong 2 anaknya kearah Mizuki dan Ventus, seekor serigala putih berekor 5 lain menunggu dibelakang shiro. Anak serigala jantan tersebut mendekati Mizuki sementara yang betina malah manja ke Ventus, Ventus segera menggendong anak serigala tersebut dan mengelus kepala ana serigala tersebut. "Aku akan menamakannya Yuki, karena dia seputih salju." kata Ventus, "Aku akan menamakannya Hunter, aku bisa merasakan kemampuan berburunya yang tinggi." kata MIzuki, "Saya, bagaimana menurutmu?" kata Shiro menoleh kebelakang, "Tidak buruk juga anak kembar dari Twin Dragon, persis seperti ayahnya." kata wanita dengan mata rubah, memakai jubah putih, berambut putih dengan telinga serigala dan kelima ekornya seputih salju. "Sepertinya kita akan pulang ke Kainaldia Saya, tugas yang diberikan Shadow Master Sarada akan dimulai." kata Shiro yang berubah menjadi manusua, penampilan Shiro persis dengan Vergil hanya saja memakai pakaian dengan jubah putih dengan telinga serigala tanpa ekor dan tetap bermata serigala. "Kau tidak takut dicurigai sebagai Vergil?" tanya Queen Nadil, "Mereka tidak bisa menangkapku, aku dan Saya punya Uchiha Registration Code sendiri jadi aman." kata Shiro. "Jadi, apa kalian sudah siap berangkat?" kata Sasuke, "Iya paman kami sudah siap untuk pergi." kata Ventus yang menggendong Yuki, "Iya paman, sudah waktunya juga kami takut terlambat untuk perjalanan ke Kainaldia." kata Mizuki, "Sepertinya kalian harus berganti kendaraan, akan aku atur semuannya." kata Queen Nadil sambil masuk kedalam istana. Ventus bersama Mizuki kedepan istana 10 menit kemudian bersama Spiritual Animal mereka, dan melihat kondisi mereka

Ventus dan Mizuki segera pergi kedepan istana dan barang-barang mereka sedang dipindahkan ke sebuah kendaraan yang lebih besar, disana Sakura sedang mengatur pasukan khusus bernama Hanagumi dan memberikan arahan. "Nenek, bibi Sakura sedang apa?" tanya Ventus, "Oh Mayor General Haruno sedang mengatur Hanagumi Mobile Force, paman kalian yang bernama Dante adalah suplier mesin dan spare part Kobu-Kai yang dipakai Hanagumi." kaya Queen Nadil, "Paman Dante bekerja disana atau apa?" tanya Ventus, "Dia adalah President Direktur dari perusahaan bernama Future Tech Corporation, perusahaan terbesar yang ada di Kainaldia yang punya 2 cabang: Militer dan Daily Electronic." kata Queen Nadil, "Benar kan aku harus memanggilmu dengan sebutan Master" kata Giselle, "Tidak perlu sepoerti itu juga Giselle..." kata Ventus. Saskura mengakhiri arahan untuk tugas berikutnya, berjalan mendekati Ventus dan Mizuki. "Kalian sudah mau bersiap untuk berangkat ya? Bibi hanya bisa bilang hati-hati di Kainaldia." kata Sakura ke Ventus dan Mizuki lalu memberikan ciuman ke pipi Ventus dan Mizuki. "Dan kau Giselle, tolong perhatikan dan nasehati mereka kalau mereka sedikit melewati batas." kata Sakura ke Giselle, Giselle hanya bisa mengangguk. Tidak lama Shiro dan Saya dalam wujud manusia menyusul dibelakang dengan sepasang tas dan meletakannya dibelakang kendaraan tersebut. "Kalian segera naik, aku akan ikut mengantar kalian untuk pergi." kata Queen Nadil masuk kedalam kendaraan tersebut diikuti oleh Ventus dan Mizuki bersama 2 anak serigala mereka, Giselle lalu masuk, dan yang terakhir adalah Shiro dan Saya masuk kedalam mobil. Hunter dan Yuki segera berbaring di paha Saya dan tertidur, Saya hanya tersenyum melihat 2 anak bungsu kembarnya punya master juga kembar dan juga anak kembar dari Twin Dragon. Ventus bersama Mizuki menngobrol dengan nenek mereka sementara Giselle hanya mendengarkan semua. Tanpa sadar mereka sudah tiba di stasiun antar world dan melihat kereta yang akan sudah bersiap masuk ke sebuah portal. Queen Nadil turun terlebih dulu dai disambut banyak orang serta pegawai stasiun tersebut, Ventus dan Mizuki turun berikutnya disusul Giselle, Giselle setelah segera bersembunyi dibelakang Ventus. Queen Nadil berjalan menuju ke loket dan membeli 5 tiket kelas 1 untuk Ventus, Mizuki, Giselle, Shiro dan Saya karena Yuki dan Hunter masih dihitung anak kecil tiketnya sudah termasuk di milik Shiro dan Saya. Queen Nadil bersama rombongannya segera berjalan ke kereta yang menuju ke Kainaldia, ketika sudah sampai ke peron kereta yang menuju ke Kainaldia kereta tersebut baru saja selesai menjalani maintanance pada mesin dan dibersihkan semua gerbongnya. Ventus bersama rombongannya segera masuk ke gerbong kelas 1 bersama dengan Queen Nadil, mereka segera memasukan barang bawaan mereka ke bagasi yang sudah disediakan oleh kereta.

"Disini adalah garis finishku mengantarkan kalian menuju ke Kainaldia, pastika kalian langsung menuju ke markas besar clan Uchiha Shadow." kata Queen Nadil, Ventus dan Mizuki mengangguk, "Ah iya ada kendaraan khusus untuk menuju ke maraka besar clan Uchiha, kau harus mencari counter khusus di stasiun tersebut." kata Queen Nadil. "Baik nenek, kami akan melakukannya." kata Ventus, beberapa orang yang disana terkejut bahwa Queen Nadil punya cucu dan beberapa wartawan disana merasa tidak kaget karena 18 tahun yang lalu Queen Nadil memperkenalkan 3 pasang Royal Prince and Princess dan salah satunya adalah sang Twin Dragon Prince of Vergil Uchiha. Queen Nadil segera keluar dari gerbong dan berjalan didepan kaca tempat Ventus dan rombongan duduk, tidak lama pengumuman keberangkatan berbunyi dan pintu kereta pun tertutup. Queen Nadil melambaikan tangan perpisahan sambil tersenyum dan kereta mulai bergerak, Ventus bersama Mizuki dan Giselle melambaikan tangan perpisahan terakhir. Kereta tersebut mulai masuk kedalam portal dan mumcul keluar dari portal tersebut tepat diluar Kainaldia, kereta tersebut segera memasuki Kainaldia 10 menit kemudia. Ventus bersama Mizuki melihat pemandangan Dark Village yang menjadi ibu kota dari Kainaldia, pemandangan kota yang ramai dan lebih modern dari Grand Xia tetapi tetap mempertahankan tradisi mereka. Kereta tersebut berhenti di stasiun utama Kainaldia yang bernama Kings Road Station, mereka segera menuju ke loket khusus clan Uchiha Shadow. Anggota clan yang sedang bertugas segera membaca rekomendasi tersebut, mereka pun mengajak Giselle yang tidak punya rekomendasi juga ikut karena takut terjadi sesuatu pada gadis itu. Untuk Shiro dan Saya, mereka hanya menyebutkan code mereka dan mereka disambut dengan julukan Master dan ikut bersama Ventus, Mizuki dan Giselle menuju ke markas clan Uchiha Shadow. Selama perjalanan Mizuki, Giselle dan Ventus tidak berhenti melihat clan Uchiha Shadow bergerak dari atap ke atap tetapi tetap anggun dan waspada.

"Kau baru saja melihat para Chunin bergerak, mereka memang cepat tetapi Chunin hanya tahap kedua dari perjalanan panjang kalian." kata Shiro, "Paman Shiro tahu banyak ya tentang clan Uchiha?" tanya Giselle, "Tentu saja..." kata Shiro dengan senyuman. Tidak lama mereka tiba di sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi dan punya lambang clan Uchiha didepan pintunya dan, begitu mobil khusus yang disediakan tersebut berhenti didepan gedung dan pintunya terbuka Shiro dan Saya turun terlkebih dahulu bersama Yuki dan Hunter disusul Ventus dan Mizuki lalu Giselle. Ventus masuk kedalam gedung tersebut disusul Mizuki dan Giselle, Shiro dan Saya menyusul dibelakang. Ventus bersama Mizuki dan Giselle berdiri di meja pendaftaran khusus dan petugas yang merupakan anggota clan sedang melakukan registrasi pada Ventus Mizuki sementara Giselle sedang melakukan registrasi untuk menjadi anggota clan Uchiha Shadow cabang medic division. "Kalian ingin membuat code kalian sendiri?" tanya petugas tersebut ke Mizuki dan Ventus, "Kami punya code milik ayah kami." kata Ventus, "Kodenya 1478Dragon" kata Mizuki, "Kalian tunggu dulu sebentar, aku akan menanyakan kode tersebut." kata petugas tersebut ke Ventus dan Mizuki lalu pergi kedalam kantornya.

"Master Elder, kita ada masalah. kode 1478Dragon akan dipakai oleh anak kembar berasal dari Imperial Grand Xia." kata petugas tersebut, "Oh jadi kode itu mau digunakan ya? bawa mereka ke ruang khusus." kata Elder Master, "Baik lah Elder Master." kata pertugas tersebut. Petugas tersebut segera kembali ke tempat mereka duduk menunggu, dan tersenyum ke pada Ventus dan Mizuki. "Kalian berdua ikut aku, ada yang ingin bertemu kalian." kata petugas tersebut dengan senyuman, Shiro dan Saya melihat hal tersebut dan tersenyum pada petugas tersebut. Ventus dan Mizuki yang kebingungan mengikuti petugas tersebut kedalam ruangan, didalam ruangan tersebut terdapat seseorang sudah bersiap. "Jadi kalian yang akan memakai kode dari Twin Dragon Commando?" kata Elder Master yang berbalik, Ventus dan Mizuki hanya terdiam sambil menelan ludah, "Sudah lama aku menunggu hari ini....Selamat datang di rumah kalian Ventus, Mizuki." kata Shadow Master sambil tersenyum

Próximo capítulo