Sekitar satu jam kiran akhirnya tersadar.Kiran membuka matanya perlahan dan memegang kepalanya yang terasa sakit.
Mata Kiran menerawang ke atas sambil mengeluh."Kepalaku sakit,,,apa aku udah mati,,?"Ucap kiran dengan suara lemah.
Melihat Kiran tersadar Reyhan langsung berdiri dari duduknya dan segera mendekati tempat tidur kiran.
"Sukurlah kamu sudah sadar."Kata Reyhan dengan sedikit takut.Wajah datar dan dinginnya tak terlihat yang terlihat sekarang hanyalah wajah yang merasa bersalah.
Sedangkan Farit berdiri bersembunyi di belakang Reyhan.
Kiran terkejut melihat keberadaan Reyhan.Berarti dirinya masih hidup.Dia langsung teringat dengan apa yang Reyhan lakukan kepadanya.
"Kamu,,,,Ngapain kamu di sini,,? apa kamu mau menculikku lagi..?"Kiran berkata sedikit keras sehingga Bidan langsung menghampirinya.
"Mba ini sudah sadar saya periksa dulu ya..??"Kata bidan itu kemudian memeriksa denyut nadi kiran yang sudah normal kembali.
Kiran tak menjawab perkataan bidan itu.Dia hanya menatap Reyhan dengan penuh kebencian.
Reyhan semakin merasa bersalah.Karna ingin membalas dendam dia hampir saja membunuh gadis itu.Farit hanya diam tak berani memunculkan kepalanya dan terus bersembunyi di balik punggung Reyhan.
"Semuanya sudah normal,,,mba ini sudah boleh pulang."Kata bidan itu lagi dan melepaskan selang oksigen dari hidung kiran.
"Trima kasih mba."Ucap Reyhan sambil tersenyum tipis
Bidan itu hanya mengangguk dengan gugup melihat senyuman Reyhan yang begitu manis menurutnya.Bidan itu segera pergi kembali ke mejanya sebelum jantungnya benar-benar jopot.
Kiran bangun dari tempat tidur ingin segera pergi dari klinik itu.
Melihat Kiran yang mau turun dari atas tempat tidur Reyhan ingin membantunya.Akan tetapi Kiran menepiskan tangan Reyhan dengan kasar.
"Jangan menyentuhku,,,!!" kata Kiran sambil mendongakan wajahnya ke atas menatap Reyhan dengan menunjukkan jari telunjuknya ke wajah Reyhan.
Farid bergidik melihat tatapan Kiran yang sangat menakutkan sehingga dia terus diam.Karna tak ingin terkena amarah juga dari kiran.
Sedangkan Reyhan membalas menatap kiran.Mereka berdua saling tatap cukup lama namun terlihat jelas di mata Kiran hanya ada kebencian.
"Aku tidak sudih di sentuh oleh pria yang tak memiliki perasaan seperti dirimu.Hanya karna kamu membenciku sehingga kamu sampai tega mengurungku di dalam ruangan yang begitu pengap dan gelap.Aku tak menyangka,,,,ternyata pikiranmu begitu jahat.Aku sangat menyesal pernah mengira bahwah dirimu baik saat menolongku waktu itu.Ternyata kamu sangat jahat melebihi jahatnya seorang penjahat."Kata Kiran dengan emosi yang memuncak mengeluarkan unek-uneknya.Namun dia masih bisa mengotrol suaranya agar tak terdengar oleh orang-orang yang berada di klinik itu.
Reyhan tertunduk dengan rasa penuh penyesalan.Dia tak berani lagi memandang wajah Kiran mendengar perkataan kiran yang begitu menusuk di hatinya.Dia sudah seperti anak-anak yang sedang di omeli oleh ibunya.
Kiran segera turun dan memakai sendalnya sebelumnya dia mengambil tas selempangnya yang berada di atas nakas samping tempat tidur kemudian melangkah keluar dari klinik.Dia tak mempedulikan biyaya yang harus di bayarnya karna itu urusan Reyhan.
Reyhan mengejar Kiran sedangkan urusan membayar administrasi dia serahkan kepada Farit.
"Hey gadis cerewat,,,,,eh maksud aku siapa nama kamu,,? aku lupa."Kata Reyhan sambil melangkah mengejar kiran.
"Jangan mengikutiku,,,!!Pergi sana,,,!!" Kiran semakin kesal dengan kelakuan Reyhan.Sudah salah bukannya minta maaf malah menyebutnya gadis cerewet.
Kiran terus melangkah tak mempedulikan Reyhan yang terus mengikutinya.Dia berjalan kaki ingin pulang ke rumah keluarga yani.Mau naik ojek dia merasa takut karna tak mengenali orang-orangnya sehingga dia memilih berjalan saja.
"Hey tunggu,,,aku ingin minta maaf.Aku sangat menyesal."Kata Reyhan menarik tangan kiran yang tak mau berhenti sehingga kini mereka berdua kembali saling menatap.
"Lepaskan tanganmu pria galak,,!kalau kamu tak melepaskannya aku akan teriak."Kiran mencoba melepaskan tangan Reyhan dari pergelangan tangannya namu tak berhasil.
"Teriak saja,,!! aku tak perduli.Bahkan jika kamu ingin melaporkanku ke polisi silahkan.Aku akan menerimanya."Kata Reyhan sambil terus memegang pergelangan tangan kiran.
Mendengar perkataan Reyhan kiran terdiam sambil menatap Reyhan dengan tajam
"Aku tahu,,,aku sudah salah.Aku sungguh menyesal telah melakukan itu kepadamu.Sungguh aku sangat menyesal.Maafkan aku."Kata Reyhan lagi.
Kiran melihat kesungguhan perkataan Reyhan dari matanya.Terlihat jelas penyesalan di mata pria itu.
"Baik,,,,aku memaafkanmu.Tapi lepasin tangan aku sekarang."Kata Kiran melihat pada pergelangan tangannya.
Reyhanpun segera melepaskan tangan kiran."Trima kasih,,,,"
Kiran hanya mengangguk dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.Walaupun dirinya sudah memaafkan pria itu akan tetapi rasa kesalnya belum hilang.Apa lagi pria itu hampir saja membunuhnya.
"Aku akan mengantarmu,,"Kata Reyhan
"Tidak,,,aku akan naik ojek saja."Tolak Kiran dan menahan ojek yang kebetulan lewat.
Kiran segera naik ke ojek meninggalkan Reyhan yang terus memandangnya.Dia terpaksa menahan ojek dari pada harus di antarkan oleh Reyhan.Apa yang akan di katakan yani jika dilihatnya dia pulang bersama Reyhan.
Kiran juga tak ingin mengatakan masalah yang menimpahnya ke keluarga yani karna tak ingin membuat mereka khawatir terhadapnya.
Reyhanpun menelfon farit untuk menjemputnya karna dia sudah memberikan kunci motornya kepada temannya itu.
Reyhan duduk di pinggir jalan menunggu farit sambil terus membayangkan wajah kiran.Entah apa yang terjadi kepadanya sehingga dia terus terbayang oleh gadis itu.Apakah karna rasa bersalahnya terhadap gadis itu.
"Mengapa aku terus terpikir olehnya,,,?Wajahnya terus membayang di pikiranku.Melihatnya tak sadarkan diri mengapa aku merasa takut terjadi sesuatu terhadapnya.."Pikir Reyhan dalam hati.
"Sialan,,,,Ada apa denganku,,,?"Reyhan mengumpat sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya."Jangan katakan aku mulai menyukai gadis itu,,,,,,,,Aarrrggg...."Reyhan berteriak merasa Frustasi sendiri memikirkan perasaannya.
😊😊😊😊😊