webnovel

Tuh anak ya,,,

Mereka menikmati momen itu untuk beberapa saat sambil memejamkan mata sampai-sampai mereka sudah lupa bahwa harus pergi kepesta.

Tak lama kiran pun bersuara."Mas Arjun,,,!! panggilnya yang masih di dalam pelukan Arjun.

"Hhhmmmn,,," Arjun hanya berdehem masih dengan memejamkan matanya.

"Bukannya kita mau kepesta? ucap kiran.

Sontak saja Arjun langsung melepaskan pelukannya.

"Oh iya,,,Aku ampe lupa karna ke asikan meluk kamu." Kata Arjun yang malah menggoda kiran dengan tersenyum jahil.

Kiran mendengus."Eh iya mas,,,Aku mau ngambil barang-barang aku dulu di kamar tamu."Kiran hendak pergi namun tangannya langsung di tahan oleh Arjun.

"Tidak perlu,,,!! semua barangmu sudah ada di dalam lemari semua.Mba Ayu sudah memindahkan semuanya."Kata Arjun.

"Ooohhh,,,,ya udah kia mau mandi dulu."Kiran berjalan dengan santainya meninggalkan Arjun dan masuk kedalam kamar mandi.

"Tuh anak ya,,,,jawabnya cuma oohhh saja.Bukannya bilang terima kasih.Dasar Bocah." kata Arjun sambil berkacak pinggang melihat ke arah pintu kamar mandi yang sudah tertutup.Dia pun berjalan ke arah sofa dan mendudukan tubuhnya yang terasah lelah dan sakit.

Arjun membuka jasnya melemparkannya begitu saja ke atas sofa dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sambil memejamkan matanya.Tangannya mengurut keningnya.

*****

Kiran keluar dari kamar mandi masih menggunakan baju mandi.Dia melihat Arjun yang sedang duduk di sofa sambil melihat ponselnya.

Kiranpun segera mencari gaun pestanya yang ingin di pakainya.

"Ada hadia yang aku siapkan untukmu.Aku taru di dalam lemari.Kamu harus memakainya,,!! kata Arjun tiba-tiba dan kemudian segera masuk kedalam kamar mandi.

Kiran mengerutkan keningnya dan segera mengambil kotak yang memang sudah di lihatnya di dalam kemari.

Kiran membuka kotak itu dan melihat sebuah gaun pesta yang sangat indah berwarna merah.Bahannya begitu lembut sebuah long Dres berbahan sutra.

Kiran segera memakainya.Begitu pas ditubuhnya Seakan gaun itu memang hanya di peruntukan untuk dirinya saja.Gaun yang memiliki panjang sampai kemata kaki dan memiliki belahan di bagian depan.

Kiran tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin."Gaunnya sangat indah,,,"Gumamnya pelan.Dia pun memoleskan sedikit mek up ke wajahnya dan menata rambutnya dengan menyanggulnya ke atas menyisahkan sedikit bergelantungan.

Tak lama Arjun keluar dari kamar mandi masih menggunakan handuk sambil mengerikan rambutnya dengan handuk yang satunya lagi.Tangannya langsung terhenti menggosok-gosokan handuk di kepalanya saat melihat kiran yang sudah selesai bersiap.

Arjun terpaku melihat ke arah kiran yang sedang duduk disofa.Mulutnya terbuka dan matanya tak berkedip sedikitpun.

"Mas ayo buruan!! malah bengong lagi.Udah jam 8 loh,kita udah telat."Kata kiran yang baru saja selesai memakai sepatu hak tingginya yang menggunakan tali di belakang.

Arjun langsung tersadar."Eh iya,,,Bawel amat."Jawab Arjun sambil tersenyum.

Kiran hanya mendengus dan kembali lagi duduk di sofa.

Arjun pun mengambil pakayannya dan segera berganti.Dia memakai kemeja berwarna merah biar sama dengan gaun yang di pakai kiran dengan jas berwarna hitam yang tidak terlalu formal dan memakai celana panjang berbahan jeans yang berwarna hitam.Arjun tak terlalu suka dengan gaya pakayan yang telalu berlebihan.Akan tetapi penampilannya seperti itu malah menambah ketampanannya yang begitu menawan.

"Ayo kita pergi,,!! Kata Arjun sambil mejulurkan tangannya di hadapan kiran yang masih duduk di sofa.

Dengan senang hati kiran meraih tangan Arjun dan segera berjalan keluar dari kamar sambil merangkul lengan Arjun.

Mereka berjalan turun kelantai bawah.Para pelayan yang melihat Arjun dan kiran terkagum-kagum dengan kecantikan dan ketampanan bos mereka itu.

Berbeda dengan Rena yang begitu sangat kesal.Rena yang awalnya mau kemeja makan mengurungkannya saat melihat Arjun dan kiran.Dia kembali masuk kedalam kamar.

Arjun dan kiran segera meninggalkan kediaman mereka menuju ketempat pesta.

Sedangkan Rena merasa gelisa berjalan bolak balik kesana kemari di dalam kamarnya.Wajahnya begitu kelam menahan amarah yang bergejolak di dalam dirinya.Pikirannya menjadi tidak tenang melihat kebahagiaan yang telukis di wajah kiran.

"Tidak,,tidak,,tidak.Aku tak akan membiarkan Arjun bersama gadis ingusan itu.Arjun milikku,dia hanya milikku.Tak akan ku biarkan seseorang merebutnya dariku.!!Aku harus lakuin sesuatu.Membohongi Arjun dengan kehamilanku yang hanya pura-pura ini sudah tidak berpengaruh lagi dan Cepat atau lambat kebohonganku pasti akan terbongkar."Kata Rena yang sudah seperti orang tidak waras.

"Ya,,,aku tahu apa yang harus aku lakukan."Rena tersenyum jahat."Kalau aku tak bisah bersama Arjun,maka gadis ingusan itu pun juga tak berhak bersama Arjun."Rena semakin tersenyum begitu jahat.Dia pun segera meraih ponselnya yang berada di atas tempat tidur dan segera menghubungi seseorang.

Tak lama seseorang di seberang telfon itu menyapanya.

📞"Halo sayang,,,!!

"Kau harus membantuku.Kata Rena yang tak ingin berbasa basi.

📞"Apa yang harus aku lakukan untukmu,,?

"Kau harus menculik seseorang.Dia seorang wanita.Dan setelah kau berhasil meculiknya,kau mau lakukan apa saja dengannya tersera padamu,bahkan kalau perlu kau bunuh dia."kata Rena dengan nada dingin yang begitu sangat menakutkan.

📞"Apa kau sudah gila Rena? kau menyuruhku untuk membunuh seseorang."Pria yang berada di seberang telefon terdengar begitu sangat terkejut.

"Ya,,,,aku memang sudah gila.Aku tidak terima di kalahkan oleh gadis ingusan itu.Kau harus membantuku Kevin,,!! Teriak Rena yang merasa sangat frustasi dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya.

Pria itu menghela napas kasar.

📞"Oke,,,oke Baiklah.Aku akan melakukannya demi membuatmu bahagia.Di mana aku harus menculik gadis itu?

"Kau pasti mengetahui tentang keluarga Varun,keluarga terkaya di kota ini.Kau harus menculiknya di kediaman keluarga varun karna mereka sedang menghadiri pesta di kediaman keluarga Varun.

📞"Apa? apa aku tidak salah dengar? keluarga Varun?Pria yang di seberang telfon kembali terkejut karna dia harus pergi kekediaman Varun yang sama saja mengantar nyawanya sendiri.

"Iya,,,"jawab Rena singkat.

📞"Kau kirim foto gadis itu segera.!!

"Baik,,,kau bawah gadis itu di rumah kosong yang berada di pinggiran hutan! aku akan menemuimu di sana."Kata Rena setelahnya dia pun mematikan sambungan telfonnya dan langsung mengirimkan foto kiran ke pria tadi.

Rena tersenyum begitu mengerikan sambil membersihkan sisa-sisa air matanya.

😊😊😊😊😊

Alhamdulila sudah bisa up lagi.

Próximo capítulo