webnovel

Kesabaran Kiran

Arjun keluar kamarnya dengan pakayan rapi bersiap mau pergi kekantor.Di depan kamar,Arjun berpapasan dengan kiran.

Kiran masih merasa gugup saat berpapasan dengan Arjun.Namun saat melihat bahwa Arjun mau pergi kerja dia memberanikan diri untuk bertanya." Mas Arjun mau pergi kerja? kan masih sakit.

Arjun tersenyum melihat kiran yang salah tingkah yang tak berani menatapnya." Aku udah baikan,,trima kasih sudah mau merawatku semalam.Kata Arjun dengan tulus.

Kiran terkejut kembali mendengar nada bicara Arjun yang sudah beruba,tidak seperti biasanya.kalau semalam mungkin dia berpikir Arjun sedang mabuk makanya bicaranya berbeda,tapi sekarang tak ada nada bicara seperti biasanya bicaranya selalu menyakiti hatinya.

"Kiran udah nyuruh mba ayu tadi untuk buatin bubur ayam.Mas Arjun sarapan dulu baru pergi.Ucapnya menatap sekilas pada Arjun.

Arjun mengangguk."Ayo kita sarapan bersama.Arjun menarik tangan kiran agar ikut turun kebawa.

Kiran hanya tebengong tak tau mau mengatakan apa atas perubahan yang terjadi pada pria ini."Apa ini benar mas Arjun,,habis demam sifatnya kok berubah ya.Kiran terus saja berpikir sambil mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.

Kiran baru tersadar saat Arjun menyuruhnya untuk duduk."Ayo duduk,,,ngelamun aja.ucap Arjun yang sudah duduk di kursi meja makan.

" i,,,iya mas,,,,,jawab kiran gugup.

Mba ayu memperhatikan Arjun dan kiran yang tidak biasanya mereka sarapan bersama.Seperti halnya kiran,mba ayu juga tak mengerti atas perubahan tuannya itu.

Setelah selesai sarapan Arjun pamit pada kiran.Lagi-lagi kiran terkejut tidak seperti biasanya Arjun pamit padanya.

"Oh iya aku lupa,,,arjun berbalik lagi melihat pada kiran."Bilangin mba Ayu seprei di kamarku di ganti.

Kiran hanya menganggukan kepalanya.Setelahnya Arjun benar-benar pergi.

kiran naik ke atas untuk membersihkan kamar Arjun.Semalam dia memang tak sempat membersihkan muntahan Arjun saking terlalu panik akan keadaan Arjun.Untungnya saja muntahannya cuman berupa cairan yang berbau alkohol,sehingga tidak terlalu mengotori lantai.

Setelahnya dia sendiri juga yang mengganti seprei tempat tidur yang sudah tersedia dilemari pakayan.Kiran memang sangaja tak memberi tau mba ayu,itu kemauannya sendiri untuk membereskan kamar suaminya.

*****

Setelah selesai mebereskan semua pekerjaannya,kiran duduk di ruang tengah sambil menyaksikan acara televisi.

Bel rumah berbunyi,dengan bergegas kiran membukakan pintu.

"Mana Arjun,,? Tanya Rena dengan kasar setelah pintu terbuka.

"Mas eh maksud saya tuan Arjun lagi di kantornya mba.jawab kiran dengan takut yang hampir saja dia keceplosan bicara.

Rena manautkan keningnya menatap sinis pada kiran."Ya sudah biar saya tungguin dia di dalam kamarnya,,,Awas kau...Rena mendorong tubuh kiran dengan kasar sehingga punggung kiran terbentur kepintu dengan kuat.

"Aaww,,,,kiran meringis merasakan sakit di punggungnya.

Rena sudah masuk kedalam rumah seperti dia adalah pemilik rumah itu.Namun kemudian dia berbalik lagi melihat ke arah kiran yang berada tak jauh di belakangnya."Kau buatin aku jus dan jangan lupa cemilannya...terus kau bawain kekamar Arjun.Perintah Rena dengan sombong.

" i,,,iya mba,,,jawab kiran takut.

Kemudian Rena naik ke lantai atas manuju kamar Arjun dengan seenaknya.

Kiran menyeka air matanya yang langsung saja mengalir .Hatinya kembali sakit melihat perempuan itu,apa lagi saat mengingat kejadian suaminya dan gadis itu sedang berhubungan.

Kiran manarik napas dan menghembuskannya dengan pelan berulang-ulang kali agar bisa tenang.Tak lama mba ayu menghampiri kiran yang memang sudah melihat dari tadi."Non kiran sabar ya..!! mba Ayu mencoba menenangkan kiran,dia sangat kasihan melihat gadis itu yang terus saja tersakiti.

kiran mengangguk dengan tersenyum miris."Kia buatin jus dulu untuk mba itu.ucap kiran.

"Biar mba ayu yang buatin non.

kiran menggeleng."Tidak apa-apa mba,,biar kia aja yang buatin.Kia takut nanti mba itu marah.ucap kiran.

mba ayu hanya mengiyakan saja dengan menatap iba pada kiran."Sunggu hati gadis itu begitu kuat dan sabar menghadapi cobaan hidupnya.

Kiran segera membuat jus dan juga menyiapkan cemilan yang di pesan Rena.Setelah selesai dia segera membawakan ke kamar Arjun.

"Permisi mba,,,,ucap kiran sambil meletakan jus dan toples cemilan di atas meja kaca.

Rena sama sekali tak perdulikan kiran,dia hanya asyik dengan ponselnya sambil duduk di sofa dengan merentangkan kakinya di atas sofa.

Setelah meletakan pesanan rena,kiran segera mau keluar.Namun langkahnya terhenti.

"Hey pelayan,,,,jangan lupa siapkan makan siang untukku.Suru rena melihat tak suka pada kiran.

Kiran mengangguk ."Iya mba,,,Kiran berbalik mau keluar."Eh tunggu,,,,aku belum selesai ngomong.Dasar pelayan tak sopan.Bentak rena.

Kiran kembali terhenti dan melihat pada rena dengan takut-takut sambil menahan air matanya yang sudah mau keluar.

"Kalau kau sudah selesai antarkan lagi kekamar ini.Kata rena dengan tatapan sinis.

kiran kembali mengangguk dan benar-benar keluar dari kamar itu.Air matanya kembali lagi mengalir."Kamu harus kuat kiran.gumamnya sambil membersihkan air matanya dan kembali menuju kedapur.

*****

Kiran sudah selesai menyiapkan makan siang untuk rena.Pada saat dia berjalan mau mengantarkan makanan utuk rena di kamar.Arjun sudah berada di rumah itu dan Arjun dapat melihat kiran yang sedang membawa nampan berisi makanan.

Arjun langsung mendekati kiran dan langsung memegang pergelangan tangan kiran yang sudah mau menaiki tangga.Sontak kiran langsung terkejut."Mas Arjun,,,,ucap kiran menatap Arjun.

"Kamu taruh saja di meja makanan itu,,,biar Rena sendiri yang turun untuk makan di meja makan.Ucap Arjun menatap kiran.Dia merasa tak suka melihat kiran yang di perlakukan seperti pelayan oleh Rena.Memang dia mengatakan bahwa kiran adalah pelayan,tapi melihat itu Arjun merasa marah.

"Tapi mas,,,,Arjun memotong perkataan kiran."Tidak apa-apa...Arjun tersenyum lembut pada kiran.

Melihat senyuman Arjun untuknya tangannya gemetar namun hatinya kembali kuat.Kiran mengangguk dan pergi meletakan makanan itu di meja makan.

Arjun menatap punggung kiran.Dia mengepalkan tangannya dengan kuat dan pergi kekamarnya menemui Rena.

Arjun mamang segera pulang karena Rena mengirim pesan padanya kalau dia sedang berada di rumahnya.

😊😊😊😊😊

Próximo capítulo