webnovel

Jatuh Tersungkur

Editor: Wave Literature

Bel yang mengakhiri pelajaran siang itu sudah berbunyi. Siswa yang ada di dalam kelas pun segera berlari menyerbu kantin dan membuat antrian panjang.

Lin Xi dan Jian Xiaoqiao mengantri di belakang lima orang siswa. Saat melihat siswa di depan yang sedang memesan makanan, tiba-tiba Lin Xi dengan sangat bersemangat menarik tangan Jian Xiaoqiao dan berkata, "Lihat Xiaoqiao! Ada Gong Yu!"

"Kita semua berada di satu sekolah, dan juga kita semua makan di kantin yang sama. Bertemu dengannya juga adalah hal yang biasa bukan?"

"Bukan! Lihatlah gadis yang ada di sebelah Gong Yu, sepertinya dia adalah murid populer di kelas dua!"

"Apa?" Jian Xiaoqiao kaget mendengar ucapan Lin Xi dan refleks melihat ke arah Gong Yu. Dia melihat Gong Yu dengan seorang siswa wanita di sampingnya. Tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, mereka berdua terlihat gembira dan tertawa terbahak-bahak.

Jian Xiaoqiao menarik nafas panjang lalu berkata, "Tidak apa-apa, lagi pula sekarang aku tidak terlalu menyukainya!"

Jian Xiaoqiao sudah menyukainya selama setengah tahun, tetapi dia tidak berpikir bahwa Gong Yu adalah laki-laki yang luar biasa.

Dengan wajah sedih, Lin Xi menghela nafas berat, "Sungguh, aku pikir Gong Yu memiliki selera yang tinggi! Tidak ku sangka Gong Yu bisa menyukai gadis seperti itu!" Toh gadis itu tidak secantik dia.

Mungkin mereka berbicara dengan suara yang keras sehingga dengan cepat menarik perhatian orang-orang sekitar.

Tiba-tiba salah seorang gadis memandangi Lin Xi lalu dengan nada mengejek berkata, "Aku tahu siapa yang cemburu di sini. Ternyata anak kelas tiga yang bernama Lin Xi dan Jian Xiaoqiao. Mereka juga tidak bisa dibilang cantik, tapi kenapa masih bisa mengatakan orang lain tidak cantik?"

"Apa yang aku bicarakan dengan Xiaoqiao, tidak ada hubungannya denganmu!" Kata Lin Xi dengan tegas.

"Apa yang kalian bicarakan memang tidak ada hubungannya denganku, tapi kalian juga tidak boleh membicarakan Yun Qian seperti itu!"

Yun Qian, dia adalah gadis populer di kelas dua. Dia juga adalah gadis yang saat ini sedang berdiri di samping Gong Yu.

"Apa kubilang…" Lin Xi tersenyum, "Ternyata kau adalah pengikutnya. Tidak heran kalau dia tidak membuka mulutnya sama sekali. Apa kamu tidak melihat pengikutmu sedang mematuhi perintahmu?!"

"Siapa yang kamu maksud?!" Gadis itu berjalan ke arah Lin Xi lalu mencengkeram kerah bajunya.

Melihat apa yang terjadi, Jian Xiaoqiao berkata kepada gadis itu, "Semua ini hanya salah paham! Hentikan tindakan kalian, ada guru yang datang!"

"Diam!" Lin Xi dan gadis itu membentak Jian Xiaoqiao secara bersamaan. Lin Xi kemudian segera berkata dengan penuh kebencian kepada gadis itu, "Kenapa kamu berbicara seperti itu kepada Xiaoqiao!"

"Apa kamu masih mengira bahwa Xiaoqiao termasuk dalam kriteria empat gadis cantik? Memangnya kamu tidak punya cermin?! Wajah jelek masih saja mengira dirinya cantik?!"

"Kamu…" Emosi Lin Xi benar-benar tidak bisa terbendung lagi, "Aku ingin merobek mulut busukmu itu!" Teriak Lin Xi sambil mencekik leher gadis itu.

Jian Xiaoqiao sangat panik melihat dua orang yang saling mencekik itu. Sementara siswa lainnya berkerumun sambil membicarakan mereka. Gong Yu dan Yun Qian yang ada disitu hanya melihat dan tampak tidak tertarik untuk ikut campur.

Melihat perkelahian yang semakin sengit, Jian Xiaoqiao panik dan berusaha untuk melerai mereka berdua, "Sudahlah, hentikan! Kalau masih bertengkar aku akan memanggil wali kelas untuk datang!"

Tidak ada di antara mereka yang mau mengalah untuk melepaskan tangannya, mata mereka berdua terlihat semakin memerah. Saat berusaha untuk melerai, Jian Xiaoqiao tidak sengaja terhempas hingga terjatuh.

"Aa…" Jian Xiaoqiao terpeleset dan terjatuh.

"Xiaoqiao…" Lin Xi dan gadis itu melepaskan tangan mereka dan melihat ke arah Xiaoqiao.

Jian Xiaoqiao memejamkan matanya, dia tidak pernah membayangkan bahwa seumur hidupnya akan sial seperti ini.

Kalau tahu bahwa dia akan jatuh tersungkur seperti ini, Jian Xiaoqiao akan memilih untuk makan siang diluar saja!

"Hei, Siswa! Apa kamu tidak apa-apa?" Di tengah rasa sakit dan keputusasaan Jian Xiaoqiao, tiba-tiba terdengar suara yang hangat dan lembut.

Próximo capítulo