webnovel

Berbagi Penderitaan, Sehidup Semati (20)

Editor: Wave Literature

"Semua itu…"

"Semua itu sudah berlalu." Count Louis sekali lagi memotong perkataan Lan Qianyu, "Aku tidak akan cerewet denganmu lagi, pokoknya sekarang kamu sudah menjadi wanita milikku, kamu ditakdirkan untuk bersama denganku. Kalau kamu tidak mau menerima nasib, maka aku harus mengambil tindakan paksa!"

"Sebenarnya harus bagaimana baru kamu mau melepaskan aku?!" Lan Qianyu sudah hampir mengamuk.

Leng Ruobing membujuk dengan nada berat, "Count Louis, cinta tidak bisa dipaksakan. Di China ada pepatah yang mengatakan bahwa melon yang dipetik dengan paksa rasanya tidak akan manis. Kamu menyukai Qianyu adalah sebuah kehormatan baginya, tapi dia tidak mempunyai perasaan semacam itu kepadamu. Untuk apa kamu bersikeras memaksanya?"

"Cukup asal aku menyukainya saja. Dia menyukai aku atau tidak, itu adalah urusannya." Count Louis berkata dengan acuh tak acuh.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo