webnovel

Cinta Sejati 4

Editor: Wave Literature

Lan Qianyu terbangun dengan kebingungan, terdengar suara alunan musik yang akrab di telinganya. Pikirannya terasa kacau, kepingan-kepingan kenangan bermunculan di kepalanya. Ayahnya yang melompat dari lantai dua puluh enam, Leng Ruobing yang pergi dengan membawa Shen Ningruo, Xiao Han yang mengkhianatinya tiga tahun yang lalu… Sebuah lagu bergema di telinganya…

Angin terus bertiup dan tak mau pergi

Tak ingin menangis memandangmu, menyimpan air mata dalam hati

Banyak kenangan manis di masa lalu, mengapa tidak mengejarnya bersamamu

Membasuh bersih penderitaan yang pedih, kuingin mengenang kelembutan bak madu

Harus bertahan dalam perpisahan, membendung turunnya air mata

Walaupun menahan setiap tetesan air mata, namun mengapa diam-diam masih terus mengalir

Mengapa diam-diam masih terus mengalir…

Itu adalah sebuah lagu berjudul 'Angin Terus Bertiup' yang dinyanyikan oleh Leslie Cheung (penyanyi terkenal dari Hong Kong). Lagu itu tak hentinya terngiang-ngiang di kepalanya, bagaikan hantu yang terus mengingatkan Lan Qianyu akan semua kenangan yang menyakitkan. Dia bangun dengan panik, matanya terbelalak lebar. Dia mendapati dirinya sedang berada di sebuah kamar sempit. Lagu itu benar-benar sedang mengalun di telinganya, bukan hanya mimpi. Kamar itu sederhana dan tampak murahan, dan juga tercium bau cairan disinfektan di sana.

Di atas lemari di samping tempat tidur ada sebuah label yang menunjukkan bahwa tempat itu adalah sebuah kamar hotel murah.

Lan Qianyu ingin duduk, namun seluruh tubuhnya tidak bertenaga dan kepalanya terasa sangat berat.

"Kamu sudah bangun!" Terdengar sebuah suara lembut yang membuat Lan Qianyu terkejut. Dia menoleh dan melihat Xiao Qi yang sedang berjalan keluar dari kamar kecil sambil tersenyum menatapnya. Wajahnya tampak lembut seakan-akan semua hal buruk di antara mereka tidak pernah terjadi, seakan-akan Xiao Qi masih tunangannya, dan dia masih Qianyu kesayangannya.

"Mengapa kau membawaku ke sini? Apa yang mau kau lakukan?"

Lan Qianyu merasa sangat panik. Meskipun Xiao Qi terlihat tenang, namun dia dapat melihat semacam kegilaan pada matanya yang memerah itu, dan lagi seorang pria yang berada dalam kondisi seperti itu tidak akan dapat berpikir rasional. Dia takut Xiao Qi akan melakukan sesuatu kepadanya, dan lagi dengan keadaannya yang sekarang dia tidak akan bisa melawannya.

"Sudah lama tidak berjumpa denganmu, aku merindukanmu." Xiao Qi menatapnya dengan penuh perasaan. Dia lalu mengambil ponsel dari dalam kantongnya, "Ingat lagu ini? Di hari saat kamu bersedia menjadi kekasihku, lagu ini sedang diputar, 'banyak kenangan manis yang telah berlalu, mengapa tidak mengejarnya bersamamu'. Qianyu, mari kita bersama-sama mengembalikan kebahagiaan kita di masa lalu, bagaimana?"

Lan Qianyu merasa pria itu sudah gila. Dia tidak ingin terus berbicara dengannya, dia pun menegakkan tubuhnya dengan susah payah dan hendak turun dari tempat tidur lalu pergi dari sana.

"Jangan sembarangan bergerak." Xiao Qi mendorong Lan Qianyu ke atas ranjang, "Saat ini tubuhmu masih lemah, berbaringlah dengan patuh di tempat tidur. Kalau butuh apa-apa, bilang saja padaku."

"Aku, aku lapar. Pergilah membeli sedikit makanan untukku." Lan Qianyu mencari alasan untuk menyingkirkannya.

"Baik, nanti aku akan membelikan bubur sapi kesukaanmu." Xiao Qi menyisir rambut Lan Qianyu yang berantakan, "Tapi sebelum makan kamu harus minum obat dulu."

"Obat?" Dalam hati Lan Qianyu ketakutan. Apa yang sebenarnya ingin dilakukannya?

Xiao Qi mengambil semangkuk ramuan berwarna hitam dari kamar kecil. Satu tangannya membantu Lan Qianyu untuk duduk, tangannya yang lain mengangkat mangkuk itu dan hendak meminumkannya kepada Lan Qianyu, "Ayo, minum ini dulu."

"Apa ini?" Lan Qianyu menatap mangkuk itu dengan terkejut.

"Percayalah kepadaku, aku tidak akan menyakitimu. Ayo minum, kalau sudah minum kamu akan merasa lega…" Xiao Qi mengulurkan mangkuk itu ke mulut Lan Qianyu.

"Aku tidak mau minum…" Lan Qianyu mengelak, "Apa ini sebenarnya?"

"Ini adalah ramuan untuk menggugurkan kandungan." Xiao Qi menarik wajah Lan Qianyu dan melihatnya dengan tatapan aneh, "Ye Yan, bajingan itu telah memperkosamu, kamu tidak boleh mengandung anaknya, janin kotor ini harus disingkirkan…"

Próximo capítulo