Mu Yunshen tersenyum lalu meletakkan penanya dan dengan malas ia berkata, "Sayangku, jangan langsung bermimpi seperti itu, cuci muka, rilekskan tubuhmu, baru kemudian tidur."
"Aku bisa mengirimkanmu mayat Wen Mo besok sebelum fajar." Wanita itu berkata dengan penuh percaya diri, "Dan jangan lupa untuk memenuhi janjimu!"
Setelah mendengar itu, ada kilauan di matanya, tangannya mengepal di atas meja dan dengan tergesa-gesa berkata, "Benarkah? Kalau begitu, kita lihat saja besok."
Plak.
Mu Yunshen melemparkan handphonenya di atas meja dan ia melipat kedua tangannya kedua di depan dada sembari bersandar dengan malas.
Ia tidak pernah meragukan kecerdikan gadis kecil gila ini, tapi benarkah Wen Mo bisa semudah itu terbunuh?
Lubuk hati terdalam Mu Yunshen mendadak kalut. Meskipun ia sangat ingin Wen Mo mati, tapi ia tidak ingin Wen Mo mati ditangan orang lain.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com