webnovel

Bajingan Kecil Yang Tidak Tahu Terima Kasih

Editor: Wave Literature

 Chi Wan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pria itu. Dia menemukan pintu untuk masuk ke ruang bawah tanah. Pintu lift itu terbuka dan ada seorang penjaga. Setelah Chi Wan menjawab identitasnya kepada penjaga itu, dia masuk ke dalam lift dan menuju ke ruang bawah tanah tempat Chi Ling di sekap.

Aula di ruang bawah tanah itu sangat luar biasa. Di dalamnya penuh dengan berbagai perlengkapan.

Wanita-wanita cantik mengenakan pakaian cheongsam keren yang telah dimodifikasi. Mereka tersenyum kepada sekelompok laki-laki yang mengenakan pakaian berjas. Di setiap meja taruhan, para wanita itu mengaitkan lengan mereka ke pria pasangannya.

Chi Wan berada di ruangan besar yang sangat sunyi. Karena terlalu sunyi nafas mereka yang berat terdengar sampai ke telinga.

Terkadang, tiba-tiba terdengar suara teriakan. Chi Wan melihat ada dua orang pria sebagai bodyguard, badannya tinggi dan kekar. Dia menarik paksa seseorang untuk keluar.

Chi Wan dengan cepat mengalihkan pandangannya. Lalu dia dibawa ke ruangan pribadi.

Ketika pintu didorong terbuka, orang yang bertanggung jawab untuk menjemputnya, menyapa dengan hormat, "Manajer, orang yang anda suruh bawa telah datang."

"Nona Chi silakan masuklah."

Chi Wan melihat sekeliling ruangan itu. 

Ruangannya kira-kira seluas seratus meter persegi. Ada sofa terbuat dari kulit berukuran setengah lingkaran, dan ada TV LCD yang digantung di dinding. Lantai ditutupi dengan karpet yang terbuat dari wol mahal.

Seorang pria berjas hitam duduk di sofa tunggal. Di belakangnya berdiri dua orang berbadan besar dan berotot. Mereka mengenakan kacamata hitam. Mereka adalah pengawal.

Chi Ling duduk bersimpuh di depan kaki pria itu. Dia terluka. Hidung dan wajahnya bengkak karena dipukuli mereka. Tubuhnya sedikit membungkuk.

"Bibi?"

Ketika mendengar suara Chi Wan, Chi Ling dipukul. Dia hanya bisa melihat Chi Wan melalui celah matanya. Dia meronta memohon agar dia dapat dilepaskan. Tetapi malah diinjak-injak oleh para pengawal. 

"Chi Wan, apakah uangnya sudah kamu bawa?" Chi Ling berbicara dengan sekuat tenaga. "Kamu harus menyelamatkan bibimu…."

Chi Wan mengernyitkan keningnya. Dia juga menggelengkan kepala. "Aku benar-benar tidak punya uang sebesar 50 juta."

Semula Chi Ling masih bersimpuh di lantai. Lalu ketika Chi Wan berbicara dia langsung melonjak. Tidak peduli dengan keadaannya yang sangat menyakitkan itu, dia menampar Chi Wan. Sudut pandang matanya terlihat penuh dengan keluhan!

"Chi Wan! Apakah karena persyaratannya sangat susah kamu tidak ingin mengurusnya untukku?"

Ada rasa sakit yang membakar di pipi Chi Wan yang telah ditampar Chi Ling. Chi Wan mengaitkan bibirnya dan tersenyum tidak peduli. 

Dari waktu Chi Wan kecil hingga besar sekarang, dia tidak tahu sudah berapa kali dia dipukul oleh Chi Ling.

Setiap kali Chi Wan memberikan uang, bibinya itu selalu tidak puas dengan jumlahnya. Hal itu untuk menyadarkan dirinya sendiri, seperti sebuah tamparan untuk dia.

Chi Ling masih berbicara dengan berteriak. Chi Wan hanya mendengus karena sudah terbiasa dengan sikap bibinya kepada dia.

"Berhenti! Aku tidak tertarik mendengar kalian bertengkar!"

Pria yang duduk di sofa itu perlahan-lahan mulai berbicara. "Apakah kamu sudah memutuskannya?" 

"Kamu pasti akan menolongku kan! Wanwan! Wanwan!"

Pada detik-detik awal wajah Chi Ling terlihat menakutkan, tapi tiba-tiba berubah. Dia memegang tangan Chi Wan dengan takut, 'Kamu tidak bisa meninggalkanku sendirian, aku hanya satu-satunya kerabat yang kau punya!"

Chi Wan mengambil nafas dalam-dalam. Itu adalah takdir Tuhan. Chi Wan berbalik untuk melihat pria itu.

"Untuk sementara aku benar-benar tidak mempunyai uang sebesar 50 juta. Bisakah kamu mengesampingkannya dulu. Pertama, aku hanya bisa memberimu bunganya sebesar 5 juta. Selanjutnya pikirkan cara lainnya?"

Pria itu menggelengkan kepala. "Tidak bisa! Wanita tua ini telah menunda pembayarannya selama sebulan. Aku sudah memberinya kesempatan menunda pembayaran. Bos kasino kami bukan yayasan amal. Mana bisa hanya uang bunga bisa membuat wanita ini kembali padamu?"

Pria itu tertawa. Tapi tiba-tiba tangannya melambai, "Karena kamu belum ada uang. Maka aku punya aturan lama. Potong satu kaki dan satu lengan. Dengan begitu aku bisa memberimu waktu lebih dari sebulan untuk melunasinya." 

Kedua pria yang ada di belakangnya mengeluarkan senjata tajam. Mereka menggerakkannya seperti helikopter dan mendekati Chi Wan dan Chi Ling. 

Chi Ling tidak bisa menangis karena benar-benar ketakutan. Dia langsung bersimpuh di lantai seperti kakinya sudah tak berdaya lagi.

Próximo capítulo