webnovel

Setidaknya Untuk Saat Ini, Dia Adalah Pacarku

Editor: Wave Literature

Ketika Wen Mo menganggap orang lain itu sebagai temannya, ia bisa sangat terbuka, tetapi juga batasannya.

Namun ketika temannya itu mengkhianatinya, ia akan memberikan kesempatan sebanyak tiga kali saja. Setelah kesempatan yang diberikan itu sudah habis maka seketika ia akan berubah menjadi sangat tegas, seperti Raja Surgawi yang datang.

Saat ini Wen Mo pun masih bisa memaklumi perlakuan Gu Xicheng pada Chi Wan. Tapi dalam hati sebenarnya ia sangat marah!

Saat itu Chi Wan dan Wen Mo sedang berada di taman yang besar. Mereka merasa bahwa perasaan mereka saat itu tidak lebih kuat dari biasanya.

Terkadang ia melakukan sesuatu yang mungkin membuat Wen Mo marah. Misalnya saat itu ia sempat melakukan satu kesalahan yaitu menghilangkan uang sebanyak empat milyar rupiah. Meskipun demikian saat itu Wen Mo tidak seberapa mempermasalahkannya.

Bagaimana dengan sekarang?

Apa hanya karena ia telah memberi pilihan yang membuat seorang wanita menjadi tertekan hingga pada akhirnya ia membuat wanita tersebut meminum segelas anggur. Apa hanya karena itu Wen Mo akan memutuskan hubungan pertemanannya yang sudah mereka jalin selama ini?

Wen Mo tidak sadar bahwa Gu Xicheng telah memancing kemarahannya.

Beberapa saat kemudian Wen Mo pun melihat Chi Wan menyandarkan tubuhnya di sofa. Ia tahu bahwa saat itu Chi Wan telah mabuk. Kemudian Wen Mo pun mengulurkan lengannya yang panjang lalu memeluknya.

"Wen Mo, dia bukan wanita yang pantas untukmu!"

Gu Xicheng memberikan penekanan pada tiga kata yang tidak relevan.

Rong Xi telah menghisap pipinya lalu menggembungkannya. Kemudian ia mengangkat kepalanya dan berbicara, "Bagaimana bisa dia tidak pantas untukku? Dia adalah inspirasiku!"

"Diam!"

Pembelaan Rong Xiaobai terhenti. Ketika ia melihat mata Gu Xicheng yang tampak seperti emosi, Rong Xi mendengus, dan berkata "Gila!"

Kemudian Wen Mo tiba-tiba berkata, "Dia adalah pacarku." Kemudian Wen Mo pun menambahkan beberapa kata lagi, "Setidaknya, untuk saat ini."

Seketika wajh Gu Xicheng terlihat memerah seperti senja. Ia merasa bahwa yang dikatakan Wen Mo itu sedikit berlebihan hanya untuk seorang Chi Wan.

Mereka berdua awalnya hanyalah berpura-pura berpacaran, hubungan mereka mungkin akan cepat berlalu, seperti hembusan angin yang ada hanya sesaat kemudian mereka akan berpisah. Tapi sekarang apakah saat ini ia telah benar-benar jatuh hati padanya?

Rong Xi memahami perkataan Wen Mo, setelah itu ia dengan suara yang pelan bicara pada Wen Mo, "Kakak Mo, setelah kamu dan dewi putus, bisakah aku mengejarnya?"

Mendengar apa yang dikatakan Rong Xi, tiba-tiba dalam hatinya muncul perasaan aneh yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Namun untuk menutupi perasaannya yang aneh itu Wen Mo pun berkata dengan perlahan pada Rong Xi, "Itu urusan kalian, tidak ada hubungannya denganku." 

Mendengar jawaban Wen Mo seperti itu, seketika Rong Xi pun langsung tertawa terbahak-bahak, "Ha ha ha, aku akan memperjuangkannya, untuk masalah ini aku minta maaf padamu. Aku lega memilikimu!" 

Gu Xicheng mencibir, "Selama kamu memberi uang untuk, kamu bisa mengambilnya kembali. Bergantung bagaimana cara kamu memperlakukannya."

"Gu Xicheng! Kau mencoba menghina dewiku lagi?" Rong Xi tampak tidak senang saat itu, matanya menatap tajam dengan nada sedikit membentak ia berkata, "Kau punya mulut itu untuk sesuatu yang berguna! Bukan untuk menghina orang!"

Suara Wen Mo terdengar seperti kilatan cahaya yang menyambar, kemudian suasana pun menjadi dingin. Tubuh Gu Xicheng seketika tak bergerak dan terasa kaku.

Di dalam hati Gu Xicheng sebenarnya merasa bosan. Ia menghilangkan hati nuraninya yang merasa bersalah.

"Hei, baiklah aku tidak akan bicara!"

Terlihat dimatanya ada sedikit rasa kekecewaan, namun ia menutupinya, ia hanya menyipitkan matanya dan wajahnya memerah karena kecewa.

Hanya kerana seorang Chi Wan, mereka bisa bertengkar. Padahal selama ini mereka selalu menjalin hubungan pertemanan yang baik. Jika Chi Wan tetap berada diantara mereka, apakah mungkin ia bisa membuat mereka menjadi damai kembali?

Hanya karena Wen Mo yang saat itu tidak berpikir panjang akan keputusan yang ia ambil untuk menjalin hubungan palsunya dengan Chi Wan. Ia mengira dengan mengambil keputusan itu keadaannya akan baik-baik saja. Namun ternyata tidak….

Hubungan yang palsu ini sungguh membuat…...

Gu Xicheng memandang Wen Mo yang saat itu sedang memeluk Chi Wan yang telah mabuk, Gu Xicheng pun membayangkan, andai saja yang sedang memeluk Chi Wan saat itu adalah dirinya, mungkin ia akan menyentuh pipi Chi Wan yang lembut kemudian ia akan mencium keningnya. Tidak lama kemudian ia pun tersadar dari lamunannya itu, dan mengernyitkan keningnya.

Gu Xicheng merasa aneh dengan Wen Mo.

Wen Mo adalah seorang pria yang terkenal. Sikapnya terhadap setiap wanita sangat sempurna. Tapi siapa sangka yang ia lakukan saat ini ternyata lebih dari yang biasa ia lakukan pada wanita yang lain. 

Chi Wan adalah satu-satunya wanita yang hadir dalam hidup Wen Mo dengan sangat kebetulan dan sama sekali tanpa direncanakan. Ia juga satu-satunya wanita yang sangat dekat dengan Wen Mo saat ini.

Tapi saat itu Gu Xicheng hanya bisa mengira bahwa perilaku Wen Mo saat ini kepada Chi Wan itu hanya karena pengaruh lingkungan saat ia berada di luar negeri dalam waktu yang cukup lama.

Próximo capítulo