webnovel

Daftar Nama Musuh Wen Mo

Editor: Wave Literature

Beberapa orang ada yang terlahir seperti bintang. Bagaimanapun penampilan maupun karakternya, ia sangat menonjol, seperti seekor bangau yang berdiri antara banyak ayam. Bisa membuat orang lain menjadi tertarik untuk melihatnya.

Wen Mo adalah salah satu orang yang terlahir seperti bintang.

"Tuan Muda!"

Lin Ya menggigit bibir merahnya. Ia terpanah memandang Wen Mo dan tanpa sadar membandingkannya dengan Huo Tianyu.

Pada akhirnya ia hanya menemukan sebuah kekecewaan. Huo tianyu tidak sebaik Wen Mo.

Wen Mo berjalan, matanya hanya fokus melihat Chi Wan. Pandangan semua orang yang melihat dirinya seolah-olah hanyalah angin lewat.

Melihat tubuh Chi Wan yang sedikit bergemetar, tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Chi Wan. 

Wen Mo sambil menyodorkan tangannya kemudian berkata, "Cuacanya dingin. Ini agar tetap hangat." 

Chi Wan menatapnya dan dengan reflek mengambil teh hangat yang diberikan Qin Yu kepadanya.

"Bos kami mengatakan bahwa tubuhmu tidak begitu sehat, kamu tidak bisa kedinginan. Kamu harus memperhatikan dirimu sendiri!"

Chi Wan tersedak.

Dia pernah mengambil adegan tenggelam satu setengah tahun yang lalu dan ia mengalami demam tinggi selama sehari semalam. 

Belakangan ini, meski keadaannya sudah membaik, tetapi tubuhnya masih belum bisa menerima suhu yang dingin. Ruangan yang bersuhu dingin bisa membuatnya hampir meninggal. 

Chi Wan sendiri hampir melupakannya, tidak disangka….. Wen Mo mengetahuinya.

Chi Wan menatap sepasang mata Wen Mo, ia merasa sangat heran pada Wen Mo tetapi dalam hatinya ia merasakan kenyamanan. Chi Wan menyelimutkan jaket milik Wen Mo pada tubuhnya kemudian ia berbisik "Terima kasih."

Yun Shanshan tampak sangat bangga kemudian berbicara, "Tuan Muda Wen datang disaat yang tepat, rumor tadi bukan sebuah bumerang untuk dewi!" 

Dengan sengaja ia berbicara agak keras, Wen Mo tiba-tiba mengangkat alisnya dan terkejut mendengarnya.

Wajahnya yang lembut berubah menjadi dingin dan alisnya terangkat, "Ada rumor apa?"

"Tuan Muda! Baru saja Lin Ya dan Huo Tianyu menunjukkan cintanya yang besar di depan kami. Ini telah direncanakan dan untuk memamerkan cintanya di depan Dewi, ia juga dengan sengaja menjatuhkan harga diri Dewi dan membuat gosip mengatakan bahwa dewi telah ditinggalkan oleh anda!" 

Wen Mo memalingkan mukanya dari wajah Chi Wan. Kemudian dengan tatapan tajam ia menatap wajah Huo Tianyu yang tidak begitu tampan dan pada akhirnya tatapannya itu tepat menatap wajah Lin Ya.

Merasakan pandangan yang sinis itu, hati Lin Ya bergetar, dan suaranya yang lemah keluar, "Tuan muda…..."

"Nona Lin, saya tadi tidak ada di sana saat anda berbicara tadi, maaf bisakah anda mengulang kembali apa yang sudah anda bicarakan. Tolong ulangi sekali lagi."

Kaki Lin Ya tiba-tiba terasa lemas. Wajahnya yang cantik terlihat sombong dan terlihat seperti menghina Chi Wan. 

"Ma...Maaf…. Aku tidak bermaksud… Maaf."

"Tidak bermaksud?"

Wen Mo perlahan-lahan melangkah mendekati Lin Ya dengan tatapan matanya yang dingin itu ia menatap wajah Lin Ya yang putih pucat sedang meminta permohonan maaf.

"Apa yang kamu lakukan…."

Perasaan Chi Wan menjadi tidak karuan. Pandangan Wen Mo tampak serius dan tangannya yang memegangnya seperti sedang memegang harta yang langka. 

Wen Mo tidak memberi Chi Wan kesempatan untuk merapatkan jari-jari tangannya. Wen Mo memegang Chi Wan sangat erat dan meletakkannya jari-jarinya di sela-sela jari tangan Chi Wan. Dia menatap Qin Yu dengan senyuman lembut dibibirnya tetapi mengungkapkan makna jahat. 

"Kasus kerja sama di bagian barat kota, tarik dananya."

"Baik, Tuan Muda."

Lin Ya terkejut. Jika bukan karena bantuan Huo Tianyu di sampingnya, Ia takut dirinya pingsan dan terjatuh ke tanah!

"Bagaimana bisa kamu melakukan ini!" Lin Ya kehilangan suaranya.

Wen Mo tersenyum sedikit, "Rumor ini sepertinya penting bagimu? Aku benar-benar minta maaf. Nona Lin, aku juga sama sepertimu, juga tidak bermaksud untuk menjatuhkanmu."

Salah satu cara balas dendam yang paling efektif adalah membalaskan dendam dengan cara yang sama.

Wen Mo mengatakan hal tersebut untuk membungkam Lin Ya agar tidak membuat rumor lagi.

Yang ada dalam pikiran Lin Yan saat ini hanya ada satu tujuan, entah itu memang disengaja oleh Wen Mo ataupun tidak, tapi yang pasti Lin Ya harus tetap bisa menjaga rumor tersebut!

Ini adalah masalah yang tidak mudah baginya, namun jika Lin Ya mengacau rumor lagi, dia pasti tidak akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri!

Próximo capítulo