Chi Wan merasa panik dan membuang kertas yang berisi pesan singkat tersebut, seolah-olah tangannya telah menyentuh besi solder.
Sejumlah uang yang diletakkan di bawah kertas dengan sebuah pesan singkat. Sepertinya itu adalah sebuah jawaban yang sudah jelas…..
Apakah uang itu diberikan kepadanya? Apakah dikertas itu pria berbadan tinggi tadi mengatakan bahwa dia telah puas bersama Chi Wan, dan apa mungkin dia ingin membuat janji lain?
Chi Wan memegangi kepalanya dan badannya gemetar. Tidak ada orang yang dapat menolongnya, hampir saja ia berkata kasar!
Siapakah wanita yang dimaksud oleh pria itu?
Ia berusaha keras untuk melindungi keperawanannya selama dua puluh dua tahun, Apakah harga dirinya masih tak ternilai harganya?
Chi Wan tidak dapat menahan diri malam itu. Ia mengambil kertas tersebut dan merobeknya. Mengambil uang seratus dolar yang ada di meja samping tempat tidurnya dan dilemparkannya ke langit-langit!
Kertas tipis berwarna merah muda itu jatuh, seolah-olah memberi penghormatan kepada cintanya yang sudah mati.
Pacar yang ia bangga-banggakan selama beberapa tahun ini telah berkhianat, keperawanan yang dijaga selama ini telah diambil oleh pria lain. Ia melihat jam dinding dan ia baru menyadari bahwa sudah satu hari ia tak sadarkan diri.
Oh.....
Chi Wan mengusap wajahnya kemudian beberapa kali menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah itu, ia membuka selimutnya, dan terkejut melihat bahwa roknya robek dan tali bahunya lepas. Tanpa pikir panjang ia segera mengenakan pakaiannya!
Sambil menggigit bibirnya ia merapikan pakaiannya, ia menyadari bahwa ia tidak punya apa-apa lagi.
Chi Wan mencari Handphonenya, tapi ternyata handphonenya tidak ada disana, bahkan kartu kamar juga tidak ada. Ia benar-benar merasa bingung dan tidak tahu harus pergi kemana.
Tanpa kartu kamar, Chi Wan tidak bisa masuk ke kamarnya kecuali kalau ia menghubungi resepsionis untuk memberikan kunci kamar pengganti. Tapi... ia tidak ingin orang lain tahu apa yang telah ia alami.
Malam makin larut, dan Chi Wan mengambil dua lembar uang seratus dolar dengan ragu-ragu.
Apakah pria itu tahu kalau ia tidak punya uang dan memberikan kepadanya?
Jika ini hanya untuk uang transport, jumlahnya jelas terlalu banyak.
Chi Wan tidak tahu maksud Tuan Muda Wen Mo memberikan uang sebanyak itu. Mungkin Wen Mo memberikan uang ini sebagai bayaran karena Chi Wan telah memuaskannya ataukah Dia memberikan uang ini sebagai pemberian karena Chi Wan sedang tidak memiliki uang.
Ia kembali ke apartemennya dengan dua ratus dolar dari Wen Mo. Baru saja ia membuka pintu dan ada sesuatu yang melewatinya! Sebuah asbak melayang di depannya, dan hampir mengenainya. Tantenya memang sengaja melempar asbak tersebut karena merasa kesal pada Chi Wan.
Ia segera masuk dan melihat kaca kamarnya retak akibat terkena lemparan asbak.
"Kamu masih berani untuk pulang kemari!"
Dahinya berkerut, melihat dua orang yang sedang duduk di ruang tamu.
Salah satu orang yang duduk disana itu adalah tantenya, dan yang satunya lagi.... adalah agensinya.
Joy merupakan agensi Chi Wan , ia adalah pria yang berusia 30 tahun dan wajahnya sedikit menakutkan.
"Jika ada sesuatu terjadi, langsung katakan saja." Chi Wan sambil mengusap wajahnya mengatakan dengan samar kepada mereka.
Dengan jengkel bibinya berkata, "Kau hanya mengurus dirimu sendiri, lihatlah, kau memberiku banyak masalah yang telah kau sebabkan!"
Joy menaruh setumpuk koran yang sudah diterbitkan pada hari itu. "Kau setiap tiga kali sehari memberitahuku, mengatakan bahwa kau sama sekali tidak melakukan apapun yang akan merusak reputasimu, kamu juga menginformasikan padaku bahwa kau tidak pernah memberikan penjelasan apapun kepada massa. Aku melihat kerja keras dan kesabaranmu!"
"Tapi kamu mengirim hadiah ke keluarga Tuan Muda Wen Mo, dalam sekejap citra perusahaan yang telah bekerja keras membantumu menjadi artis terkenal, benar-benar hancur!"
Perasaan Chi Wan semakin hancur mendengar perkataan Joy. Tetapi, ia juga tidak ingin membuat Joy semakin kesal padanya. Ia mengambil salah satu koran dan melihat berita apa yang telah membuat Joy kesal padanya, tidak disangka terdapat sebuah foto yang dicetak besar dan sangat jelas.
Foto yang dimuat pada koran tersebut terlihat tidak asing bagi Chi Wan. Ia melihat foto dirinya yang tadi malam sedang mabuk dan mencium seorang pria terpampang di halaman pertama koran itu!
[Berita utama hari ini! Ekspos kehidupan pribadi aktris ternama kedua dengan seorang pewaris pertama sebuah hotel!]
[Kembalinya ke China membuat Jin Yuqi tidak sabar untuk menginap dengan artis di hotel terbesar!]
Tangan Chi Wan gemetar saat ia memegang koran yang memuat fotonya itu. Hal ini sekarang menyangkut reputasinya sebagai seorang aktris, bukan hanya kelakuannya saat ia mabuk kemarin saja!
Akan tetapi orang-orang telah membaca pemberitaan ini!
Chi Wan Tidak tahu apa yang harus ia lakukan, sudah tidak ada pilihan lain!
"Ikut aku! Semua jadwal pemotretan untuk sementara ditunda. Perusahaan telah menyiapkan konferensi pers. Kamu bisa melakukan konferensi pers sesuai dengan kesepakatan dari perusahaan. Aku tidak menjamin kamu aman, tapi jika tidak, kau akan memerlukan waktu yang benar-benar lama sebelum kau mendapat kesempatan untuk memulihkan nama baikmu lagi!"