webnovel

Hari Spesial

Editor: Wave Literature

Suara Sheryl Xia terdengar begitu membahagiakan bagi Shia Tang. "Oh iya, Shia, selamat ulang tahun!" Sheryl Xia berkata dengan gembira. Kalimat terakhir yang menggantung di telepon itu sungguh mengejutkan hati Shia Tang. Terakhir kali mereka berdua berbincang adalah saat berjalan-jalan di pertokoan dan memainkan meja putar tentang ulang tahun, ternyata Sheryl Xia masih ingat.

Untuk pertama kalinya dalam 22 tahun, seseorang mengingat hari ulang tahun Shia Tang dan dengan tulus mengatakan Selamat Ulang Tahun kepada dirinya. Mungkin kami memang dilahirkan untuk menjadi saudara, bertemu pada waktu yang tepat untuk saling mengenal! Shia Tang bergumam dalam hatinya.

"Suamimu pasti sudah menyiapkan banyak kejutan untukmu! Pada hari istimewa ini, harapan yang paling besar adalah dari dewa panjang umur. Kamu akan dimaafkan atas kesalahan yang kamu lakukan selama ini Shia!" Shia Tang mendengar semua ucapan dan harapan Sheryl Xia kepadanya. 

Karena terlalu bersemangat suara Sheryl Xia menjadi terengah-engah, seperti sedang berlari sangat cepat dan sesekali terdengar suara benda bertabrakan di seberang sana.

"Yah, aku juga berharap seperti itu." Hati Shia Tang terasa masih berat. Billy Li mungkin bahkan tidak tahu, kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Bagaimana mungkin Billy Li bisa memberikanku kejutan?

Selain itu, di antara mereka berdua tidak akan ada yang namanya 'Kejutan'. Kalau saja Billy Li bisa menjadi sosok seperti yang dikatakan Sheryl Xia, pasti sangat menyenangkan. Apapun yang dilakukan Shia Tang hari ini, pasti akan dimaafkan.

Suara langkah kaki yang mendekat di luar rumah kaca seakan tertutupi oleh suara tetesan hujan yang jatuh.

"Ah..." Di sana, Sheryl Xia tersandung tiang bambu dan ponselnya jatuh terlepas dari genggaman tangan.

"Sheryl, kamu kenapa?" Shia Tang bertanya dengan rasa khawatir.

Sheryl Xia mengambil ponselnya dan meletakkan kembali ke telinga. "Tidak, tidak apa-apa... sungguh kacau. Hari ini juga hari yang sangat 'istimewa' bagiku."

"Hari apa? Mungkin kita bisa merayakannya? " Shia Tang bertanya dengan gembira.

"Aku tidak tahu. Shia, ini sangat aneh. Ini seperti tentang siapa yang ingin kutemui lagi dan siapa yang ingin aku tinggalkan. Sepertinya ada cara lain di dalam ingatanku yang berjalan untuk membimbingku tetapi aku tidak dapat menemukan pintu masuk. Apalagi... ditambah dengan cuaca yang menggelikan hari ini, rasanya membuatku ingin marah!" Sheryl Xia menatap bayangan gelap yang datang dari depan dan memukuli tanah dengan penuh penyesalan.

"Apa itu ada hubungannya, dengan ingatanmu yang hilang sebelum berumur delapan tahun?" Shia Tang mulai khawatir.

Shia Tang ingat dengan jelas ketika, Sheryl Xia mengatakan hal itu. Di saat mereka tidak sengaja bertemu dan Sheryl Xia mengambil kembali gelangnya itu. Ia mengatakan gelang itu sangat penting baginya. Ingatan Sheryl Xia dimulai setelah ia berusia delapan tahun. Kemungkinan, pada usia itu ia telah kehilangan orang yang paling penting dalam hidupnya.

"Itulah yang kupikirkan selama ini, jadi aku belum menyerah dan akan terus mencoba menemukan hal itu. Sayangnya, selalu ada saja halangan!" Melihat seorang pria yang semakin mendekatinya, Sheryl Xia menggertakkan gigi di tengah kalimatnya.

Di jalanan yang berkabut, pria itu datang dengan anggun membawa payung. Tirai payung menutupi separuh wajahnya, Pria itu hanya memperlihatkan bibir yang tipis dan dagu yang indah.

Suara pria itu terdengar seperti suara mantra yang mengalun rendah. "Hari ini di setiap tahun, jika tidak ada aku, apa kamu bisa?" Pria itu memegang payung untuk Sheryl. Bersamaan dengan suara tetesan hujan yang jatuh dari payung, suara itu terdengar samar di telinga Shia Tang.

Karena merasa ada yang aneh, Shia Tang segera ingat pertemuan pertamanya dengan Sheryl Xia. Tetap dalam mode telepon, Shia Tang berdiri dengan rasa khawatir, "Sheryl, apa kamu sungguh baik-baik saja? Bagaimana jika aku memanggil polisi?"

"Aku baik-baik saja. Selamat ulang tahun dan hubungi aku lagi nanti." Sheryl Xia menutup teleponnya.

Sheryl Xia merangkak berdiri dari kubangan air, kedua matanya nampak diwarnai dengan nyala api. "Kamu membutuhkanku kan! Tapi Karena aku melarikan diri, aku tidak akan kembali bersamamu lagi!" Setelah mengatakan itu Sheryl Xia berbalik dan lari.

Tetapi ingatan Sheryl sepertinya menurun, dirinya lupa bahwa lelaki itu tidak akan pernah pergi sendirian. Belum ada sepuluh langkah Sheryl Xia berlari, dirinya sudah kembali ditangkap oleh anak buah pria itu dan ia dipaksa untuk mengikutinya...

Próximo capítulo