webnovel

Menonton Permainan Game Baru

Editor: Wave Literature

Setiap hari Fang Qi berlatih dengan keras, dan jarang bisa tidur dengan nyenyak. Jadi ia sangat kesal karena mereka mengganggu waktu istirahatnya yang sangat berharga.

Sudah pasti ia gusar sekali.

Jiang Xiaoyue juga tidak bisa tidur dengan nyenyak, jadi Fang Qi menyuruhnya untuk tidur lebih awal.

Fang Qi tidur sebentar untuk mengembalikan energinya.

Setelah istirahat untuk beberapa saat, ia pun duduk bersila di atas kasurnya untuk menjernihkan pikirannya dan melatih kemampuan pengendalian barang.

Saat itu, tiba-tiba Fang Qi mendapatkan sebuah tugas baru:

[Misi Baru: Skill dalam game tingkat mahir

Deskripsi Misi: Mahir dalam 10 skill dalam game dan menguasai teknik pengendalian pedang dari game The Legend of Sword and Fairy

Progress Misi: 2/10

Hadiah dari sistem: Terbang dengan pedang (tingkat mahir)

Deskripsi hadiah: Berterima kasihlah pada sistem yang kuat ini]

"Hah?" Saat Fang Qi membaca bagian awal dari tugas baru yang diberikan oleh sistem, ia sedikit bahagia, tapi saat ia membaca bagian deskripsi hadiah, Fang Qi hampir saja tertawa keras. "Sistem, bisakah kamu tidak terlalu narsis?"

Tapi Sistem tidak merespon pertanyaan Fang Qi.

Fang Qi kemudian menambahkan, "Apakah kamu terlalu malu untuk mengatakannya?"

Namun sistem tetap tidak merespon.

Tetapi pada tugas baru ini, Fang Qi akui kalau ia bisa menghemat lebih banyak waktu karena karakter utama dalam game ini berlatih dengan begitu cepat, bahkan Nalan Mingxue juga ketinggalan, dan harus menonton videonya berulang kali, apalagi Fang Qi.

Memang siapa yang bisa belajar teknik dasar dari teknik pengendalian pedang setelah melihatnya dengan sekali lihat, kecuali Li Xiaoyao?

Untungnya membunuh monster di game The Legend of Sword and Fairy dapat meningkatkan skill point dan experience point seperti Diablo II, yang mana para pemain bisa menambahkan poin pada skill untuk menaikkan level mereka dengan cepat. Selama skill point dan level mencukupi, Fang Qi bisa menjadi mahir bahkan menguasai skill tersebut dengan mudah.

Karena itulah menguasai 10 skill dalam game tingkat mahir, jauh lebih mudah dibandingkan berkultivasi di dunia nyata.

Selain itu, bukankah Fang Qi baru saja menguasai 2 skill dalam game yang sudah berada pada tingkat mahir saat misi baru dimulai?

Setelah mendapatkan misi baru, Fang Qi bangun pagi-pagi keesokan harinya. Karena kejadian ini, ia harus lebih mengandalkan game untuk menjadi lebih kuat.

Pada pukul 7 pagi, ia membangunkan Jiang Xiaoyue dan menyuruhnya untuk membersihkan toko bersama-sama.

Hari ini tidak ada yang berani mengganggunya lagi. Warnet buka pukul 8 pagi dan para pelanggan masuk satu per satu. Saat itu ia melihat lingkaran hitam dibawah mata An Cheng, Ouyang Cheng dan Bu Che.

"Hei, kenapa hari ini kalian menggunakan make up smokey-eyes?"

"...." Mereka hanya diam. Kemarin mereka ingin bermain beberapa jam lagi, tapi mereka 'dihukum' oleh Nalan Hongwu dan lainnya, jadi daripada mengeluh, mereka segera menuju ke komputer mereka masing-masing.

Tak lama kemudian, Fang Qi juga melihat lingkaran hitam di mata Song Qingfeng dan teman-temannya yang sedang berjalan masuk ke dalam warnet.

"Bos, menurutmu apa yang telah terjadi pada mereka hari ini?" Tanya Jiang Xiaoyue bingung, begitu pula dengan Fang Qi.

"Mm... Hari ini kami kurang tidur." Ujar Song Qingfeng dengan canggung, karena Fang Qi dan Jiang Xiaoyue memandangi mereka.

"..." Fang Qi terlalu malas untuk memperdulikan mereka. Jadi ia memutuskan untuk mengerjakan tugas dari gamenya.

Fang Qi hanya menguasai dua jurus, yakni menggunakan belati dan senjata api dalam game Resident Evil. Itu pun karena ia menghabiskan banyak waktu untuk bermain Resident Evil, jadi ia lebih menguasai kedua jurus tersebut. Meskipun tidak jelas tingkat mahir dalam game itu seperti apa, tapi mungkin setidaknya sampai tahap master.

Fang Qi tidak tahu seberapa mahir ia bermain game Diablo, tapi Fang Qi mengira setidaknya level 10 ke atas seharusnya sudah dianggap mahir. Dan sekarang skillnya belum mencapai level 10, tapi ia yakin kalau ia akan segera menguasai semua skill dalam game Diablo setelah Act 3 diaktifkan.

Dan sekarang, ia harus mahir menggunakan skill yang ada dalam game The Legend of Sword and Fairy.

Karena game The Legend of Sword and Fairy ini bukanlah permainan strategi berbasis giliran, tapi lebih seperti kehidupan nyata, jadi para pemain bisa menjadi lebih kuat selama ia berjuang lebih keras.

(Permainan strategi berbasis giliran atau turn-based strategy adalah jenis permainan strategi yang mana pemain bermain secara bergiliran.)

Karena Fang Qi baru memainkan game itu, jadi ia kurang tahu tentang skill yang ada pada game tersebut. Tetapi ia hanya perlu tahu teknik pengendalian pedang tahap dasar untuk bisa melawan musuh.

...

Setelah bermain, alur cerita permainan berlanjut ke bagian di mana Li Xiaoyao harus bertarung di atas panggung untuk memperjuangkan tunangannya.

"Karakter utama menemukan tunangan cantik yang lain?"

"Ternyata Ling adalah siluman ular?"

Ketika orang-orang itu merasa cemburu dan iri kepada Li Xiaoyao, mereka juga merasa kasihan dengan Ling. "Bagaimana bisa Ling bisa menjadi siluman ular?"

"Bahkan jika Ling adalah siluman ular, tapi ia adalah siluman ular yang baik, kan?" Kerumunan pelanggan yang berdiri di belakang Fang Qi ikut melihat alur ceritanya.

Meskipun latar belakang game tersebut sama dengan dunia para kultivator dan prajurit, tetapi masih ada banyak hal yang tidak ada di dunia ini, seperti teknik pengendalian pedang, Peminum Berpedang Abadi, dan masih ada banyak hal baru lainnya, yang perlahan-lahan membuat para pemain memahami betapa menariknya game tersebut.

Walaupun awalnya mereka tidak tertarik dengan game The Legend of Fairy karena dunianya sama dengan dunia mereka, tapi sekarang malah sebaliknya, mereka menjadi tenggelam dalam game tersebut.

Game itu berbeda dari novel populer Celestial Warrior, jadi tak bisa membuat mereka untuk berhenti berteriak kagum.

Sebagai maniak alur cerita, Shen Qingqing sangat menyukai alur cerita dari game tersebut. Dibandingkan game yang lain, alur cerita game itu bisa membuat pemainnya tertawa, kecewa, bahagia, bahkan bersedih. Baginya, game The Legend of Sword and Fairy bagaikan lukisan yang berwarna-warni, dan dapat membuat seluruh karakter yang ada di dalam game saling terhubung, dan membuat mereka menjadi penasaran. Sebenarnya, apakah karakter utama yang ia mainkan di dalam game, benar-benar tinggal di suatu tempat di dunia ini? Mereka sama sekali tidak tahu tentang karakter utamanya.

Tak ada yang menyangka, kalau sampai cerita yang ada di dalam game tersebut, terjadi di suatu tempat di dunia ini. Bahkan mereka merasa kalau pemuda bernama Li Xiaoyao, kini sedang melakukan perjalanan ke Nanzhao bersama Ling.

Sebagai pria yang telah memiliki banyak pengalaman dalam hidup, Nalan Hongwu merasa seperti kembali menjadi pemuda yang bersemangat untuk melakukan perjalanan keliling dunia, dan perlahan-lahan melebur jadi satu dalam cerita tersebut. Kisah pemuda dalam game itu mengingatkannya pada kenangan indahnya dulu.

Sebelumnya, Nalan Hongwu tertarik dengan game itu karena teknik pengendalian pedangnya. Namun sekarang, perlahan-lahan ia mengerti betapa dalamnya keseluruhan dari game itu.

Seiring dengan berjalannya cerita, perlahan-lahan para pemain mulai memahami tentang perbedaan dari game tersebut dengan game lainnya. Mereka tidak bisa menyatu dengan karakter utama dalam game. Game itu menceritakan tentang seorang pemuda bernama Li Xiaoyao yang ada di suatu tempat di dunia ini. Dan segala sesuatu yang mereka lihat, dan rasakan di dunia ini melalui karakter utama, bukanlah milik mereka seutuhnya.

Tetapi itu bukan berarti mereka tidak bisa menikmati game tersebut, karena ada begitu banyak aspek kehidupan Li Xiaoyao, yang membuat mereka tertarik dan bersemangat.

Mereka mengikuti alur kehidupan Ling dan Li Xiaoyao, dan mengalami semua yang mereka alami.

Suasana hati mereka naik turun mengikuti pengalaman yang dialami oleh karakter utama. Mereka khawatir saat Li Xiaoyao berada dalam bahaya, saat Ling bersedia untuk mengorbankan dirinya mengikuti tetua Shi untuk menyelamatkan Li Xiaoyao, dan mereka juga khawatir dengan keselamatan Ling. Mereka mengakui kalau menonton dan memainkan game ini sangat menyenangkan.

Mereka tak hanya menikmati menonton permainan Fang Q. Bahkan kini para penggemar game Resident Evil yang jarang berinteraksi dengan Fang Qi, sampai mengajak temannya dan mengajari mereka untuk bermain game bersama.

Misalnya Chen Yang, ia adalah murid Rumah Tian dari Sekolah Lingyun. Ia diajak teman-temannya untuk bermain Resident Evil.

Ada banyak sekali orang di dalam warnet. 50 komputer yang ada di dalam warnet, hampir penuh setiap saat. Itu artinya ada sebanyak 150 pemain setiap hari.

Biasanya, Fang Qi tak punya waktu untuk mengajari mereka satu persatu, jadi pemain baru seperti Chen Yang belajar memainkan game dari teman-temannya, dan tidak berinteraksi dengan Fang Qi.

Tapi saat waktu bermain Chen Yang habis, ia melihat ada kerumunan orang yang ada di belakang Fang Qi, tidak heboh seperti biasanya. Hari ini mereka terlihat diam sekali.

"Apa yang sedang kalian lihat?" Tanya Chen Yang membuka topik.

"The Legend of Sword and Fairy." Jawab salah satu orang dari kerumunan.

"Game yang seharga 20 roh kristal itu?" Bagi Chen Yang, game Resident Evil sudah cukup menarik untuk dimainkan, jadi buat apa ia menghabiskan uang sebesar 20 roh kristal untuk aktivasi satu game?

Tetapi hari ini berbeda, karena ia baru saja menyelesaikan Resident Evil, ia memutuskan untuk mencari tahu kelebihan dari game baru itu. Apakah game itu layak dibandrol dengan harga 20 roh kristal?

"Kak Yang, kamu tidak pergi?" Tanya murid-murid lain dari rumah Tian. Mereka juga pemain baru, jadi tidak terlalu mengenal Fang Qi.

"Tidak, aku akan menonton pemain lain yang sedang bermain game terbaru." Jawab Chen Yang sambil menggelengkan kepalanya.

Próximo capítulo