webnovel

Rugi Besar!

Editor: Wave Literature

"Rugi besar!"

Luzhou menghela nafas saat ia memasuki situs web resmi universitas dan melihat pengumuman yang tidak tahu kapan terakhir kali diperbaharui.

Siapa yang menduga kalau membuat makalah dapat menghasilkan uang?

Luzhou kembali mengalihkan fokusnya pada layar komputer dan melihat peraturan hadiah yang diumumkan oleh situs web resmi, sebagai berikut:

[Jumlah hadiahnya= (IF+1)*5000 Yuan]

Fungsi IF sangat mudah dipahami, yakni salah satu fungsi paling populer di Excel yang digunakan untuk membuat perbandingan logis antara nilai dan perkiraan. Oleh karena itu, pernyataan IF dapat memiliki dua hasil. Hasil pertama jika perbandingannya benar dan hasil kedua jika perbandingannya salah.

Apabila makalah berjudul Komunikasi Antara Teori Dan Aplikasi Matematika bernilai 3.130, maka jika ia mengajukan dua makalah matematika kepada jurnal, pihak kampus akan memberinya hadiah uang sebanyak 41.300 yuan. Dan kata Profesor Tang, bonus tersebut akan diberikan dalam bentuk penghargaan penelitian ilmiah, itu berarti tidak diharuskan membayar pajak karena bukan merupakan penghasilan individu.

Sedangkan untuk sembilan makalah yang lainnya, meskipun ia mengajukannya untuk jurnal umum sekelas SCi, tetapi tidak terlalu berpengaruh, apalagi mendapatkan hadiah.

Hal itu membuat Luzhou merasa tertekan.

Jika dilihat dari hasil evaluasinya, tidak ada masalah dengan sembilan dari makalah Luzhou, tetapi ia merasa kecewa karena hanya mendapatkan 150 yuan setiap kali makalahnya diulas atau menjadi sumber pendukung bagi penelitian yang lain.

Sekarang tidak ada gunanya untuk menyesal.

Tetapi ia benar-benar tidak tahu apakah ia mendapatkan keuntungan atau justru malah rugi.

Jika ia tidak mengajukan makalahnya pada jurnal umum dan ditinjau oleh para editor akademis yang profesional, maka makalahnya tidak akan mungkin menonjol di antara banyaknya makalah lain.

Alasan mengapa ia bisa mendapatkan evaluasi S+ dan membuka misi hadiah dari sistem, sebagian besar karena ia mengajukan makalahnya pada jurnal umum.

Lagipula… mungkin harga servernya tidak terlalu mahal, kan?

"Sobat, apa yang sedang kamu lihat?"

Liurui merasa penasaran saat melihat Luzhou yang biasanya selalu pergi ke perpustakaan, kini justru duduk terbengong di hadapan layar komputer.

Setelah sekian lama, ia pada akhirnya merubah nama julukan yang ditujukannya pada Luzhou.

Sepertinya setiap orang akan berubah pada waktunya.

"Tidak ada." Jawab Luzhou lalu menghela nafas. "Aku hanya kehilangan uang saja."

"Uang apa? Hadiah Makalah SCI? Ya ampun!" Pekik Liurui sambil membelalakkan matanya. "Lalu berapa banyak uang yang bisa kamu ambil?"

"Mungkin sekitar 10.000 yuan atau 20.000 yuan." Ujar Luzhou yang merendahkan nominal uang yang mungkin ia peroleh.

Tetapi Liurui tetap terkejut saat mendengarnya.

Liurui sampai terdiam dan tidak mengatakan apapun.

"Sobat, kalau begitu kita harus makan malam bersama." Ajak Liurui setelah terdiam lama.

Luzhou berpikir sejenak lalu mengiyakannya.

Lagipula, tidak ada salahnya makan bersama karena ia juga harus berbagi setelah mendapatkan hadiah. Ia tidak boleh melupakan teman sekamarnya itu.

Meskipun Luzhou sangat menyukai uang, tetapi ia bukanlah orang yang pelit.

Jadi, ia mengajak Liurui ke tempat makan yang ada di daerah sekitar pintu gerbang kampus untuk makan sup pedas bersama.

...

Setelah memesan sup pedas, Liurui juga memesan dua botol bir.

Satu orang meminum satu botol.

"Bagaimana rasanya tinggal di kampus selama liburan musim panas?" Tanya Liurui setelah sup pedas pesanan mereka disajikan.

"Lumayan, tidak buruk." Jawab Luzhou sambil menggigit gulungan kulit tahu.

"Aku benar-benar iri padamu." Kata Liurui. "Aku merasa begitu bodoh di depanmu." Imbuhnya.

Sejujurnya, ia menyesal karena telah mendaftarkan diri demi mengikuti kompetisi pemodelan matematika.

Meskipun ia bisa lolos babak seleksi, tetapi setelah pelatihan yang sesungguhnya dimulai, ia merasa kalau dirinya masih kalah jauh daripada yang lain.

Apabila ada mahasiswa senior tingkat tiga yang berada di dalam timnya yang telah memenangkan penghargaan peringkat kedua nasional selama dua kali, ia merasa bukan apa-apa jika dibandingkan dengan orang tersebut.

Meskipun ia adalah seorang mahasiswa tingkat tiga dan berpengalaman mengikuti kompetisi, ia tetap dengan rendah hati mengatakan bahwa ia masih perlu banyak belajar.

Kemudian Liurui mendengar bahwa selain tim yang telah dibentuk oleh pihak kampus, ada pula sejumlah 'anggota reguler' yang dibentuk oleh fakultas. Tim tersebut berisi mahasiswa terbaik di jurusannya, hanya saja mereka tidak berlatih bersama, jadi ia tidak bisa melihat mereka.

Dan sekarang Liurui baru tahu kalau Luzhou dan timnya bisa menjadi sebuah tim dengan 'anggota reguler' yang legendaris.

Hal itu semakin membuatnya merasa iri pada Luzhou.

Ia mulai meragukan kemampuannya, dan merasa iri dengan pencapaian teman sekamarnya. Bahkan ia juga mempertanyakan ketulusannya dalam berteman.

Mereka kemudian bersulang bersama. "Jangan terlalu kelelahan." Kata Luzhou dengan santai.

"Aku harus berusaha lebih keras karena ada banyak orang yang lebih baik daripada aku." Ujar Liurui lalu meneguk birnya, dan menghela nafas lega seolah sedang menghempaskan semua bebannya. 

Namun Luzhou tidak mengerti kekecewaannya.

Ketika seseorang meminum alkohol, mereka akan mulai bergosip.

"Aku ingat…bukan ini masalahnya."

"Lalu apa?" Tanya Liurui.

"Karena orang-orang yang lebih baik dari mu masih berusaha dengan keras, lalu apa gunanya kamu masih berusaha?" Ujar Luzhou lalu bersendawa.

Ucapan tersebut membuat Liurui terdiam.

Pada akhirnya, mereka berdua meminum tujuh botol bir dan Liurui sendiri menghabiskan lima botol bir.

...

Liurui bukanlah tipe orang yang bisa meminum minuman beralkohol. Ketika ia minum gelas yang terakhir, ia langsung pingsan di atas meja, dan membuat Luzhou ketakutan, bahkan penjual sup pedas juga ikut ketakutan. Penjual tersebut takut dicurigai menjual minuman keras palsu.

Kemudian penjual tersebut membalikkan tubuh Liurui, ia dan Luzhou langsung menghela nafas lega saat Liurui masih mengoceh tidak jelas.

Setelah itu, Luzhou membawa Liurui yang mabuk kembali ke kamar asrama. Karena ia tidak kuat membopong tubuh Liurui naik tangga, jadi ia mengambil sebuah tikar dari dalam lemari dan

Membaringkan Liurui di sana.

Lalu ia menyelimuti tubuh Liurui dan menungguinya yang sedang berbaring di atas tikar.

Tidak ada satupun yang melakukan hal seperti itu.

Luzhou kemudian menyalakan AC dan duduk di atas kursi, lalu meminum sebotol air mineral dan akhirnya ia menghela nafas lega.

Perjalanan pulang yang seperti ini membuatnya lelah.

Saat ini Liurui sedang berbaring dan mendengkur, ia sedang tertidur dengan lelap.

"Semoga kamu tidak pusing saat bangun besok pagi." Ujar Luzhou sambil menggelengkan kepalanya.

Ia kemudian menyalakan komputer dan membuka situs web belanja online untuk mencari server yang tepat.

Menurut Profesor Tang, uangnya akan ditransfer besok, jadi lebih baik hari ini Luzhou memilih servernya dan membayarnya saat ia sudah punya uang.

Jika memungkinkan, ia akan membeli sebanyak mungkin server yang berkualitas baik.

Ia akan membeli server yang tidak hanya digunakan untuk aplikasi pengambilan tiket, tetapi juga untuk bersiap-siap menjalankan misi hadiah untuk membuka Kecerdasan Buatan LV0.

Apakah yang akan terjadi jika ia meningkatkan tingkat kecerdasan buatan dari LV0 ke LV1?

Itu akan menjadi cabang ilmu pertama dari bidang teknologi yang ia buka setelah ia mendapatkan sistemnya.

Dan Luzhou sangat berharap hal itu bisa terjadi.

Namun ia langsung terkejut saat melihat harga servernya.

"DELL…2U selubung komputer model rak, 56 inti 112 utas, 256G memori, dilengkapi dengan dua belas buah papan keras 8T…seharga 270.000 yuan! Lebih baik jangan beli yang ini."

"Lenovo IBM, susunan penyimpanan dengan pengontrol ganda, menggunakan teknologi kompresi waktu nyata, 64G cache 8 buah antarmuka serat optik 8GB, 24 buah Disk 3.5 Inchi! Harganya... 40.000 Yuan?!"

Ketika ia membalik halaman webnya, semuanya berupa harga barang.

''Mengapa harganya begitu mahal? Aku tidak mampu membelinya'. Batin Luzhou.

Luzhou kemudian mengatur pesanannya berdasarkan harga, dan ia menemukan server berharga murah, ia tidak tahu apakah servernya bisa memenuhi kebutuhan operasinya. Selain itu, ia tidak mungkin mengeluarkan semua uangnya untuk membeli server.

Karena ia masih perlu banyak uang untuk mengoperasikan servernya.

Ketika ia merasa ragu-ragu untuk mengambil keputusan, Luzhou tiba-tiba teringat dengan mahasiswa terbaik dari Departemen Komputer yang satu tim dengannya.

'Oh ya, kenapa aku tidak tanya saja padanya?' Pikir Luzhou.

Luzhou lalu segera meneleponnya.

Próximo capítulo