webnovel

BAB 11

Keesokkan harinya leon dan shera sedang menikmati sarapan pagi mereka dengan damai.

"Kamu berangkat ke kantor duluan ya" ucap shera kepada leon

"Kenapa kamu sakit ya?" ucap leon khawatir

"Kayanya aku menstruasi deh" ucap shera sambil menekan perutnya.

"Ya sudah. nanti kamu berangkat kalo udah mendingan aja ya" ucap leon sambil mengecup kening shera dan pergi berangkat kerja.

Leon sampai dikantor dengan wajah yang suram dan khawatir. Della yang melihat shera belum datang pun mengambil kesempatan untuk membuat kopi dan mengantarnya ke ruang leon.

"Selamat pagi pak. ini kopi dan camilan anda" ucap della sambil meletakkan nampan. Leon pun meminum kopi untuk memperbaiki mood nya.

"Kopi apaan sih?? kok gak enak gini? mana shera?? biar dia yang buatkan kopi untuk saya" ucap leon marah.

"Emm anu pak.. emmm.. shera belum datang pak" ucap della dengan wajah panik.

"Belum datang?? udah jam berapa ini?? kenapa masih belum datang?" teriak leon semakin marah.

"Saya tidak tahu pak dan lagipula shera sering sekali tidak mengerjakan pekerjaannya. semua pekerjaan kantor saya yang mengerjakan" ucap della dengan wajah memelas.

"Ohh.. jadi shera ini gak serius kerja ya" ucap leon

"Betul pak. lebih baik anda punya satu sekretaris yang kompeten daripada banyak tapi malah main main" ucap della terus menjelek jelekkan shera.

'Tok,,tok' suara ketukan pintu dan pintu terbuka.

"Maaf pak saya terlambat. dan ini kopi serta camilan anda" ucap shera menahan takut karena menatap wajah leon yang habis marah.

"Shera,, menurut della kamu tidak bekerja dengan serius dan hanya main main" ucap leon dengan nada yang rendah.

"eemm anu pak,,, " ucap shera terbata bata

'Hahaha emang enak kamu. aku baru sehari bekerja dan sudah bisa mengambil kasih sayang direktur supaya dia melengserkan kamu' della pun tertawa puas dalam hatinya.

"Maaf pak. saya akan serius bekerja dan tidak mengulangi kesalahan lagi" ucap shera menenangkan diri

"Kamu keluar dari ruangan saya!" Ucap leon

Shera terus berdiri dan menundukkan wajahnya sementara della melihat dengan wajah senang.

"Shera. pak direktur suruh kamu keluar" ucap della dengan bangga

"Kamu yang keluar della" ucap leon membuat della terkejut dan dengan canggung meninggalkan ruang kerja leon.

Setelah della keluar dari ruangan,shera pun memperbaiki mimik wajahnya dan tersenyum.

"Maaf aku terlambat. tadi perut aku sakit banget" keluh shera sambil memegang perutnya.

Leon pun langsung menarik shera ke pangkuannya.

"Sekarang masih sakit?" tanya leon sambil mengusap lembut perut shera.

"Lumayan sih. dan lagi kenapa kamu tiba tiba marah marah begitu?" tanya shera mengganti topik pembicaraan

"Aku khawatir sama kamu dan tiba tiba della malah kasih aku kopi gak enak. ditambah dia jelek jelekin kamu. aku gak terima" ucap leon menyandarkan kepalanya di bahu shera.

"Hahaha dia gak jelek jelekin aku. emang kenyataan aku jarang kerja" ucap shera sambil tertawa

"ya gapapa kamu gak kerja. kamu kan istri aku. terserah kamu mau ngapain di kantor ini" ucap leon sambil memeluk shera erat.

"Yaudah. aku keluar dulu ya. hari ini kamu gak ada jadwal apapun" ucap shera sambil melompat dari pangkuan dan berjalan keluar ruangan.

Seharian hanya di kantor membuat leon muram karena tidak bisa keluar dengan shera melalukan pertemuan atau apapun. hanya duduk di kantor menerima berkas membuat leon frustasi. Jam pulang kerjapun tiba dan semua karyawan sudah pulang sementara shera masuk ke ruang kerja leon mengantar beberapa berkas.

"Kenapa muka kamu kusut gitu?" tanya shera sambil meletakkan berkas tersebut di meja leon dan berjalan menghampiri leon.

"Bosen. seharian gak liat kamu kangen" ucap leon sambil menarik shera ke pangkuannya dan mencium bibir shera dengan nafsu.

"umm umm"

Sementara itu diluar ruangan hani sedang mengambil barangnya yang tertinggal diruang kerja.

"Ahh leon jangan disini" ucap shera saat leon hendak membuka pakaiannya.

"Aahhh ahhhhh ummm"

'wah gosio baru nih ternyata shera itu selingkuhan direktur' bathin hani dan langsung berjalan meninggalkan kantor.

Próximo capítulo