webnovel

25 ENERGI

"kamu adalah lelaki pertama yang paling idiot yang aku temui sepanjang hidupku"omel maria sembari mengobati luka luka verto dan membalutnya dengan rapi.

verto tersenyum,matanya berbinar menatap dalam penuh cinta pada maria.sentuhan demi sentuhan maria untuknya bagai embun pagi membuat hatinya berbunga merekah.

"aku hanya akan menjadi idiot bila tidak memandangmu" jawab verto dengan lirih namun jenaka.

"ckk.." maria geram.

"sudah selesai pangeran" ucap maria lalu berdiri hendak berjalan keluar dari kamar verto namun tangan besar verto menahan tangan maria.

"apakah aku datang ke levarc hanya untuk merawatmu" ucap maria tajam,mata indahnya membesar menatap verto.

verto tersadar mendengar ucapan maria.

"ayahanda" ucap verto kembali cemas lalu berdiri dan menggandeng maria keluar dari kamar.

"lepaskan" ucap maria sembari melepaskan tangannya dari genggaman tangan verto.

"apakah kamu ingin menempatkan aku dibawah tiang gantungan" lanjut maria ketus lalu berjalan cepat keluar meninggalkan verto.

"gadisku.." gumam verto tersenyum bahagia mengabaikan ucapan ketus maria lalu berjalan keluar menuju kamar raja.

maria kembali ke kamar berniat membersihkan dirinya yang terkena tetedan darah verto lalu kembali menemui raja.

"baginda pasti menungguku"bathin maria resah.

"ulat mesum membuat pagiku bagai di neraka" gerutu maria sembari menikmati guyuran shower.

untuk kedua kalinya maria mandi pagi ini menambah suasana hatinya semakin buruk.

meraih celana panjang hitam dengan atasan putih polkadot hitam leher bulat melebar,lengan panjang.menggunakannya lalu mematut diri didepan cermin.

memoles bedak baby pada wajah putihnya lalu menyapukan lipbalm pada bibir merah cerinya,rambutnya disisir dibiarkan lembab teruarai panjang sepinggang.lalu meraih flatshoes silver pada rak sepatu dan bergegas berjalan keluar kamar menuju kamar raja.

**

maria mengetuk pintu raja.tidak lama kemudian suara pintu terbuka berbunyi "silahkan dokter,yang mulia telah menanti anda" ucap ludwiq mempersilahkan maria masuk.

dengan langkah ringan maria memasuki kamar raja,maria mengikuti ludwiq mendapati raja sedang berbincang penuh keakraban dengan ke dua putra dan putrinya.

raja tersenyum penuh makna saat menatap maria yang berjalan menghampiri mereka.

"dokter maria....mari sini duduk" ucap raja sembari jarinya menunjuk kursi disebelah verto.

verto terlihat acuh namun veria mengerling nakal memandang verto dengan senyum jenakanya sembari menggoyangkan cangkir teh ditangannya.

"ayahanda..."panggil veria.

raja menatap veria sambil mengerjapkan matanya.

"ayahanda apa aku bukan putrimu" tanya veria manja sambil meletakkan cangkirnya di atas meja.

"kenapa kamu bertanya seperti itu" berbalik raja bertanya.

maria terkejut mendengar pertanyaan veria lalu menatap verto yang sedang asik membuka ponselnya.

"apakah dia putrimu yang lain ? " tanya veria lagi dengan wajah merengut,jari telunjuknya menunjuk maria.

seketika raja tertawa,verto maria dan ludwiq terperangah menyaksikan raja tertawa,wajahnya begitu segar seakan tubuhnya tidak sakit lagi.

"dokter maria perkenalkan wanita manja yang cantik ini putriku" ucap raja pada maria.

"hallo" sapa veria tersenyum pada maria.

"hallo juga" jawab maria kikuk.

verto menangkap gelagat buruk dari veria,tangan kirinya bertumpu pada pahanya seakan menahan kaki yg bergerak naik turun menunjukkan rasa gelisahnya,matanya menatap tajam veria.melihat verto gelisah veria terkekeh.

"bagaimana perasaan anda baginda" tanya maria pada raja

"veria,bisakah kamu meninggalkan kami disini" ucap raja pada putrinya.

"baik ayahanda" jawab veria mencium pipi raja lalu berlalu keluar dari kamar raja.

raja menatap verto meminta verto meninggalkan raja dan maria.

memahami arti tatapan raja,verto lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.

rasa ingin tahu verto begitu besar mengapa saat terapi pertama raja berteriak kesakitan.

raja memahami kecemasan verto.

"metode pengobatan apa yang kamu gunakan pagi ini" tanya raja pada maria fengan wajah serius.

maria tersenyum lembut mendengar pertanyaan raja.

"apa yang baginda rasakan saat terapi berlangsung"berbalik maria bertanya.

"jarum jarum panas mengalir dari pinggang naik ke atas lalu turun ke bawah menyayat bagian per bagian tubuhku,semakin panas jarum semakin dalam rasa sayatan yang aku rasakan" jelas baginda dengan mimik bergidik mengingat rasa sakitnya.

"baginda menyerah?" tanya maria lagi namun dengan wajah serius.

"bila mengingat rasa sakitnya yang luar biasa aku lebih memilih meninggalkan terapi ini tapi usai jarum jarum panas itu lepas dari tubuhku,tubuhku terasa ringan dan bagian bagian tubuh yang lumpuh seakan bernafas kembali...sesuatu hal yang luar biasa aku rasakan setelah sekian lama lumpuh." cerita raja

"aku akan melanjutkan perawatan ini"lanjut raja dengan tegas.

"jarum panas ?" ucap verto tatapannya berbalik memandang maria disampingnya.

maria mengabaikan pertanyaan verto.

"baginda.... rasa sakit yang baginda rasakan saat terapi bukanlah berasal dari jarum panas" jelas maria.

"pengobatan menggunakan energi tenaga dalam adalah pengobatan kuno dari asia,fungsinya menyeimbangkan kembali energi yin dan yang dalam tubuh yang mengalami kerusakan"jelas maria hati hati.

raja dan verto seakan belum sepenuhnya memahami penjelasan maria.maria tersenyum memandang raut wajah ayah dan anak dihadapannya.

"bagianda mengalami kelumpuhan akibat kerusakan syaraf halus pada bagian bawah pinggang dan patah tulang ekor,itulah sebabnya hawa panas di pusatkan pada bagian bawah pinggang,penggunaan energi tenaga dalam ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi,itulah sebabnya saya meminta tidak ada seorangpun yang ada disekitar saya selain penderita agar tidak memecah konsentrasi saya" jelas maria panjang.

"akan menjadi fatal akibatnya bila konsentrasi saya terpecah" ucap maria sambil menatap verto.

raja termangu mendengar penjelasan maria,tanda tanya besar melintas dalam pikiran raja,namun manfaat yang telah dirasakannya mampu memupus rasa ingin tau raja yang besar.

Próximo capítulo