celana kasual hijau tua dengan atasan cream sutra leher sabrina membalut tubuh ramping maria,rambut panjangnya dibiarkan terurai dijepit di tiap sisi di atas daun telinga...mematut dirinya didepan cermin dengan puas.
memoleskan lipbalm pada bibir merah cerrynya.meraih sepatu hills warna kulit.menatap jam mungil berwarna emas bertahta berlian dpergelangan tangannya.dahinya mengernyit...
"thingthong..." suar bel.
maria bergegas membuka pintu.xellin berdiri didepan pintu dengan tersenyum.
"selamat sore dokter maria." sapa xellin.
"sore" jawab maria singkat.
"kita berangkat sekarang dok" sahut xellin lagi.
"koper dokter saya bantu bawa" lanjut xellin lagi lalu mengikuti maria masuk kedalam apartement maria.
**
sesampai dibandara melewati jalan jalan khusus,maria sejenak tertegun karena mereka bukan menuju pesawat komersil namun pesawat jet pribadi.
pesawat hanya berisi 4 pengawal berbaju hitam dengan tubuh yang besar,xellin dan maria.
interior dalam pesawat begitu mewah dengn perpaduan warna putih dan emas.
selama penerbangan maria tidak banyak bicara,waktunya dihabiskan membaca buku lalu tidur sejenak.
***
sentuhan lembut terasa pada bahu maria membangunkn maria dari tidur lelapnya.lalu memandang xellin yng berdiri di sampingnya.
"satu jam lagi kita sampai dok,apakah dokter ingin membersihkan diri." tawar xellin.
maria mengangguk lalu berdiri mengikuti xellin menuju kamar mandi yang berada pada kamar istirahat.
"silahkan dokter,saya akan menunggu di luar" ucap xellin mempersilahkan.
usai membersihkan diri,maria meraih koper lalu membukanya meraih celana pnjang putih dengan atasan kuning lengan tiga perempat,kerah tinggi menutupi lehernya yang jenjang,atasan yang begitu pas menunjukkan bentuk tubuh maria yang begitu ramping.lalu menyematkan ikat pinggang mungil berwarna putih pada pinggangnya semakin memperjelas betapa kecilnya diameter pinggang maria.
menyisir rambutnya lalu dgelung tinggi.
anting berlian mata satu bersinar indah menambah kecantikan maria.hills kuning tua melengkapi penampilan maria.
maria mengemasi kopernya dengan rapi lalu beranjak keluar dari kamar.
lima pasang mata terpana melihat maria keluar dari kamar.dengan acuh maria berjalan menghampiri kursi lalu duduk,memandang xellin dengan heran.xellin tersadar menerima tatapan heran maria.
dua pengawal membawa hidangan dan minuman lalu menyajikan di atas meja dihadapan maria.
"silahkan dokter menikmati hidangan kecil ini" ucap xellin dengan gugup.
maria mengangguk lalu menikmati hidangan.
"berapa lama lg" tanya maria pd xellin sesudah menyapukan tisyu pada bibirnya usai menikmati hidangan.
"10 menit lagi dok" jawab xellin cepat.
"argh....bisa mati muda aku bila berlama lama didepan gadis ini" bathin xellin dengan wajah gusar.
"boleh saya bertanya sedikit dok? " tanya xellin memberanikan diri.
"hmm.." jawab maria namun tatapannya memandang keluar jendela pesawat disampingnya.
"apakah dokter bersedia tinggal didalam istana raja selama dokter merawat raja ?" tanya xellin hti hati hati.
"akan memudahkan dokter untuk merawat raja" lanjut xellin.
maria diam sejenak lalu memandang xellin.
"bila itu yang terbaik kenapa tidak" jawab maria tegas.
xellin tersenyum.
"gadis luar biasa" bathin xellin,dadanya bergemuruh jari panjangnya menekan dadanya seakan menekan gemuruh jantungnya.
"tsk..." gerutu xellin gugup.
***
pesawat mendarat dengan mulus lalu berlahan mendekati sebuah hanggar pribadi.
maria turun dri pesawat tidak jauh terlihat mobil hitam yang mewah menanti.maria dan xellin masuk kedalam mobil lalu mobil bergerak menuju istana diikuti dua mobil hitam mewah lainnya.
"kota yang begitu indah" bathin maria.
sepanjang jalan maria tak henti menatap keindahan kota,asri dengan tanaman tanaman yang tertata rapi,maria terkesan dengan kota yang begitu bersih dn indah walau banyak gedung gedung megah berdiri diantaranya.
30 menit kemudian maria menatap dari jauh sebuah bangunan yang begitu indah dan megah bergaya eropa.
mobil berhenti didepan gerbang tinggi berwarna emas dan putih.tidak lama gerbang terbuka dan mobil berjalan berlahan memasuki area istana.
"kita sudah smpai dok" ucap xellin pada maria.
maria mengangguk.