webnovel

10 TERBANG

maria menatap ragu verto berharap mempersilahkan maria masuk ke ruang utama agar bisa keluar secepatnya dari cotage verto.

memahami pandangan maria,verto berjalan mendekati maria dengan senyum menyungging dan mata berbinar lalu berjalan ke pintu beranda.

maria mengikuti verto diikuti gerald dan mizaki berusaha mengiringi langkah maria saling bersikutan seperti 2 anak yang berebut mainan.

didepan pintu cotage fian dengan amlop putih ditangannya menghampiri verto tampa menyadari kehadiran maria dibelakang verto.

"tuan....ini data cotage sebelah yang tuan inginkan" ucap fian lalu matanya terbelalak melihat maria dibelakang punggung verto.

"bukankah gadis ini perempuan yang ingin tuan cari datanya" bathin fian ragu.

maria mengernyitkan dahi sambil melangkah maju mendahului verto memandang verto dengan mata dingin.

seketika wajah verto menegang memandang fian dengan tatapan tajam.

"terima kasih" ucap maria cepat lalu berlalu keluar dari cotage verto tampa memalingkan wajahnya.langkahnya terlihat cepat walau maria berjalan tampa alas kaki.

"maria.." panggil verto sambil mengejar langkah maria.

maria tetap berjalan acuh melewati jalan setapak.wajahnya menegang marah teringat ucapan ucapan fian.

"maria...tunggu" ulang verto,saat langkahnya semakin dekat tangan kanannya menyentuh pundak maria.

"aku bisa jelaskan" ucap verto sambil menahan langkah maria lalu berdiri menghadap maria.

"minggir" ucap maria dengan tatapan tajam memandang verto.

"tolong jangan marah,aku bisa jelaskan" ucap verto lagi dengan wajah memelas.

"aku tidak butuh penjelasan" jawab maria tegas lalu berlalu tampa memandang verto.

"singa kecil pemarah" runtuk verto dalam hati tangannya mengepal keras dengan mata yg merah,berbalik melangkah menuju cotage,matanya tetap menyala saat mendapati fian yang masih berdiri di teras cotage.

gerald dan mizaki tertawa menahan suara sembari memegang perut.

verto semakin meradang menyaksikan tingkah konyol kedua sahabatnya, langkahnya semakin cepat memasuki ruang utama lalu meraih gelas d atas meja meminum habis air mineral meletakkan gelas dengan keras ke meja.

"prakk.." bunyi nyaring gelas

lalu melangkah menuju sofa.

gerald dan mizaki mengikuti langkah verto lalu duduk dihadapan verto masih dengan senyum konyol diwajah mereka.

dengan ragu dan takut fian mendekati verto lalu meletakkan amplop putih di atas meja lalu berdiri disebelah sofa tempat verto duduk.

menatap tajam amplop putih lalu meraih amplop dan mengeluarkan isinya.satu lembar foto cantik melembutkan amarahnya,selembar biodata maria dbaca perlahan.

matanya semakin menipis saat membaca ulang lembaran biodata maria.

"singa kecil...bukan hanya pemarah tapi juga luar biasa" runtuk verto dalam hati lagi.

"aku tidak mau tau,kamu harus bisa menghadirkan maria pada pestaku malam ini"ucap verto menatap tajam fian sembari meletakkan kembali amplop putih di atas meja.

"baik tuan aku akan berusaha" jawab fian dengan suara bergetar.

mizaki meraih amplop lalu membaca isi kertas.

"WOW.....keren!" jerit kecil mizaki.

gerald meraih kertas dari tangan mizaki lalu ikut menjerit setelah mengetahui isinya.

"WAUW....."

"raja hutan terusik " lanjut gerald sambil melirik verto.

"kali ini kau menghadapi biarawati" ucap gerald lagi dengan tawa kecil.

"sebaiknya tinggalkan dia,bukankah masih banyak wanita luar biasa yang akan datang padamu tampa kamu minta, dengan sukarela naik keranjangmu" ucap mizaki lg.

verto tetap diam tatapannya melayang kluar pintu beranda.

**

maria melepaskan pakaian selam yang membalut tubuhnya dikamar mandi ,meletakkan pada ember besar di sudut kamar mandi lalu membersihkan tubuhnya dbawah kucuran shower.tangannya mengepal menempel pada dinding mengingat ucapan fian.

"apa aku ini penjahat sampai ulat ini mencari data dataku" runtuk maria dalam hati.

"ulat ulat tidak berguna!" gerutu maria lagi.

usai membersihkan tubuhnya meraih piyama mandi,melilitkan handuk pada rambut basahnya lalu keluar dari kamar mandi.

menghampiri lemari meraih sepasang baju dalam,jean hitam dan kemeja putih meletakkan di atas tempat tidur.meraih handbody di atas meja rias mengeluarkan isinya lalu menyapukan pada tangan dan kakinya,menyapukan minyak penghangat baby pada dada dan perutnya...seketika aroma baby melembutkan wajahnya yang menegang lalu mengenakannya pakaian, melepas handuk dari rambutnya dan menggosokkan pada rambut.

maria menghindari hairdryer untuk mengeringkan rambutnya,dia lebih memilih mengeringkan rambut dengan cara alami.membiarkan rambutnya tampa disisir lalu memoleskan bedak baby pada wajah putih mulusnya,memoleskan pelembab pada bibir penuhnya yang berwarna merah cerry.

memandang dirinya puas didepan cermin setinggi tubuhnya... menyisir rambutnya yang lembab lalu meraih camera di atas meja kecil disebelah tempat tidur...memeriksa camera dengan teliti lalu meraih tas menyilangkan pada tubuh rampingnya,berjalan menuju pintu meraih sepatu cets putih mengenakannya,kembali meraih topi putih memasukkan pada tas lalu berjalan kluar dari cotage.

maria memiliki janji melakukan penerbangan dengan pesawat mini.

langkahnya cepat menuju resepsionis.

seorang gadis cantik menanti maria.

"selamat siang nona maria" sapanya dengan ramah.

"siang " jawab maria.

"mobil sudah siap,apakah nona maria ingin berangkat sekarang" tanya gadis resepsionis itu lagi.

maria menunjukkan ibu jarinya tanda setuju sembari tersenyum lembut.

"mr.leo telah menanti anda di hanggar" lanjut gadis itu lg.

"ok...terimakasih" jawab maria lembut tersenyum lalu berlalu meninggalkan meja resepsionis kluar gedung.

seorang lelaki setengah baya disamping mobil melambaikan tangan pada mari.maria mempercepat langkahnya menghampiri lelaki paruh baya itu.

"selamat siang" sapa maria dengan tersenyum.

"selamat siang nona,apakah kita berangkat sekarang" jawab paruh baya itu.

maria mengangguk dengan senyum.

lelaki itu membuka pintu mobil untuk maria,menutupnya lalu berjalan cepat ke pintu mobil lainnya,masuk lalu menutup lg,menyalakan mobil.

"brangkat sekarang nona"tanya lelaki iti dengan senyum lembut.

maria mengangguk cepat.

mobil melaju dengan kecepatan sedang melewati hutan hutan mini dan hamparan bunga bunga yang terawat indah.

15 menit kemudian mobil memasuki area hanggar,tidak jauh dari hanggar terlihat pesawat mini dan seorang pria setengah baya berdiri disebelah pintu pesawat.melambaikan tangan pada maria.

"sore jemput saya ya pak " ucap maria pada lelaki paruh baya dsebelahnya.

"baik,saya akan tunggu nona nanti sore" jawab lelaki itu lagi

lalu maria turun dari mobil melambaikan tangan pada pria didalam mobil lalu bergegas menuju pesawat mini.

"hallo mr.Leo" sapa maria dengan senyum cantiknya.

"hallo nona maria" jawab mr.leo.

"nona yakin mau membawa sendiri pesawat mini?" tanya mr.leo.

" iya ...." jawab tegas maria tampa ragu namun tetap dengan tersenyum.

"mister tunjukkan arahnya ya " ucap maria lagi.

"siap " jawab mr.leo.

maria memasuki ruang kemudi pesawat.mr.leo duduk disamping maria membantu maria menyiapkan penerbangan kecil mereka.

dengan lihai maria menyalakan mesin pesawat.10 menit kemudian mengacungkan ibu jari pada mr.leo lalu maria mengendalikan kemudi menjalankan pesawat mninggalkan hanggar.pesawat berjalan smakin cepat melalui landasan lalu mulai naik terbang.

pemandangan luar biasa indah terhampar di bawah,mr.leo ganti memegang kendali kemudi.maria mengarahkan cameranya pada titik titik yang paling indah.

tiga puluh menit berlalu....tatapan maria jatuh pada sebuah sebuah bangunan tua bergaya eropa yang dkelilingi taman indah.

"apakah itu milik pribadi " tanya maria pada mr.leo.

"ya..." jawab mr.leo cepat tampa mengalihkan pandangannya dari depan.

"apa memungkinkan orang luar untuk mengunjungi ?" tanya maria lagi.

"boleh....bangunan itu banyak dikunjungi turis turis,tempatnya indah dengan banyak aktifitas dsekelilingnya" jawab mr.leo lagi.

"berkuda,berburu maupun outbond" jelas mr.leo lagi.

" berapa menit perjalanan menggunakan mobil dari cotage" tanya maria.

"45 menit " jawan singkat mr.leo.

"bukankah besok jadwal nona mengunjungi puri itu" tanya mr.leo.

"oya..." jawan maria dengan wajah berbinar.

"yup..." ucap mr.leo singkat.lalu pesawat terbang melintasi lautan...terlihat sebuah pulau kecil dengan danau kecil di tengahnya dikelilingi hutan mini yang asri.

"wow....indahnya" jerit maria lalu mengarahkan cameranya pada danau.

"danau 2 rasa " jelas mr.leo

"ya...asin dan tawar... ajaib" seru maria.

"hari ke tiga " jelas mr.leo sambil melirik sekilas pada maria.

maria faham kunjungannya hari ke tiga jatuh pada danau dua rasa.wajahnya semakin berbinar membayangkan perjalanannya begitu menarik.

pesawat mini terbang melintasi banyak pulau pulau kecil yang bertaburan bagai mutiara mutiara indah dalam cangkang.

tidak terasa matahari mulai turun dari tahtanya bergeser ke peraduan,semburat merah berpendar di ujung daratan.

"waktunya turun" ucap mr.leo sambil menatap maria dengan penuh senyum.

maria mengangguk cepat...matanya berbinar indah dengan senyum penuh mnunjukkan gigi kelincinya yang cantik.

maria meraih kembali kendali kemudi."hari yang begitu menyennagkan " bathin maria bahagia.

Próximo capítulo