Sekitar pukul tujuh malam Reno dan Lina sampai di apartemen mereka. perjalanan yang memakan waktu hampir empat jam lamanya itu membawa kesan tersendiri bagi Reno dan Lina.
Ya perjalanan yang bisa ditempuh dalam waktu dua jam mengular sampai dua kali lipat karena pasangan yang tengah dimabuk asmara itu sangat menikmati waktu kebersamaan yang mereka punya. Sebenarnya bisa saja Reno menggunakan pesawat pribadi untuk mengantarnya pulang tapi Reno lebih memilih berkendara dengan mobil dan hanya berdua dengan Lina.
"Kak aku duluan ya,udah gak tahan..."pinta Lina begitu mereka sampai diparkiran apartemen.
"Iya,barang barang biar nanti aku yang bawa..." Reno tau jika istrinya itu sudah menahan keinginannya hampir setengah jam yang lalu.
Reno mengeluarkan beberapa tas belanjaan dari dalam mobil, belanjaan yang mereka beli sebagai buah tangan untuk keluarga.
"Malam mas Reno..."sapa seorang satpam yang terlihat menghampiri Reno.
"Malam pak..."jawab Reno ramah.
"Baru pulang bulan madu ya mas..."tanya satpam laki laki paruh baya itu.
"Akh iya pak..."Reno merasa sedikit malu karena hampir semua satpam apartemen mengetahui perbuatannya yang dulu sering bergonta-ganti pasangan.
"Istrinya cantik mas,baik lagi suka bagi bagi kue sama makanan pasti istrinya pintar masak ya mas..."ucap pak satpam itu penuh pujian untuk Lina.
Reno sedikit terkejut pasalnya dia belum sepenuhnya tau Lina itu seperti apa jika bersikap terhadap orang lain.
"Akh iya pak istri saya memang pintar dalam segala hal pak..."jawab Reno dengan bangga mengakui Lina sebagai istrinya.
"Dijaga baik baik ya mas istrinya. Dijaman sekarang susah loh nyari istri yang seperti itu.Oh iya beberapa hari ini ada seorang wanita yang hampir setiap hari nyari mas kesini, katanya sih temannya mas..."secara tidak langsung pak satpam itu mengingatkan Reno untuk tak bermain perempuan seperti dulu.
"Wanita nyari saya pak..."Reno sedikit terkejut karena untuk apa wanita itu mencari Reno.
"Iya, kalo gitu saya permisi dulu ya mas..."pamit pak satpam itu meninggalkan Reno dengan sejuta tanda tanya tentang wanita yang katanya mencarinya.
Dipikir berapa kali pun Reno tak pernah terpikir siapa wanita yang mencarinya itu. Selama ia berganti ganti pacar ia tak pernah sekalipun meninggalkan jejak diwanita manapun yang bisa menjadi ancaman besar di masa depan. Lalu siapa wanita yang mencarinya...
* * *
Pagi ini Reno berangkat kekantor dengan aura yang berbeda dari biasanya. Wajah dingin khasnya hilang berganti dengan senyuman hangat yang menghangatkan suasana hati setiap karyawannya.
Reno memang mendapat julukan bos yang dingin dan bermuka paling masam dari karyawan karywannya,tapi Reno dikenal boss yang royal dia memperlakukan karywannya sama seperti pacar pacarnya, dia tidak segan memberi uang bonus yang besar kepada karyawannya yang memang pantas mendapatkannya.
'' Cie yang abis bulan madu,dapet gelar boss baru nih....'' Leo menggoda sang boss yang terus saja memajang senyum diwajahnya walaupun ada banyak berkas yang bertumpuk dimejanya.
'' Loe tau gelar apa yang disematkan sama loe sekarang.Yaitu bos pengantin lama rasa baru...'' memang kelakuan bejat Reno bukan rahasia umum lagi dikantor, semua karyawan Reno tau jika sang boss sudah menikah dan masih bermain gila dibelakang Lina.
Dan hal itu tidak pernah sampai bocor ke telinga pak Adi dan buk Ratih,tentu saja itu adalah ulah Leo yang selalu menutupi aib boss sekaligus sahabatnya dengan baik.
''Bisa aja loe, mana ada pengantin lama rasa baru....'' jawab Reno dengan terus fokus pada berkas berkas yang tengah ia baca.
''Ya ada,itu loe sama Lina. Kalian udah menikah satu tahun lebih tapi baru bersatu sekarang. Tapi Ren.....'' ucapan Leo terhenti karena ada hal yang seharusnya sudah ia katakan dari kemarin tapi ia tahan...
''Tapi apa....''Reno kini menatap Leo tajam, karena Reno hafal betul sahabatnya itu selalu menyentuh hidungnya disaat sedang gelisah dan menyembunyikan sesuatu.
''Dia kembali Ren....''Leo menatap tatapan Reno balik dengan tajam.
''Siapa....'' Reno penasaran. Entah kenapa Reno merasa ini ada sangkut puatnya dengan wanita yang tengah mencari-carinya seperti apa kata pak Satpam itu.
''Laras, sudah beberapa hari ini dia selalu kekantor dan nanyain loe,bahkan dia juga mencari loe ke apartemen tempat loe tinggal. Gue udah pernah nemuin dia dan tanya ada keperluan apa dia nyari loe,tapi dia diem bahkan menganggap gue seperti orang asing...'' ucap Leo yang tau kehadiran Laras disaat hubungan Reno dan Lina baru membaik pasti akan menimbulkan masalah.
''Loe gak usah khawatir Le,gue tau dengan sikap gue yang dulu suka gonta ganti cewek pasti siapapun akan berpikir,gue sulit berubah untuk tetap mencintai satu orang saja didalam kehidupan gue,tapi sekarang gue yakin, gue hanya akan mempunyai Lina didalam hidup gue.Loe harus percaya itu....''Reno mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Walaupun dalam benaknya ada perasaan yang tidak tau harus ia sebut apa.
''Gue lega jika ternyata perasaan yang loe punya untuk Lina itu sangat besar dan tumbuh dengn cepat. Tapi Ren gue ingin ngingetin satu hal sama loe....'' Leo bukannya tak percaya tapi dia mencoba untuk mengingatkan saja.
''Disaat perasaan loe mulai goyah, akh gue bukannya bermaksud ngeraguin loe atau apa...''Leo menjelaskan maksud perktaannya begitu tatapan Reno yang mulai berubah penuh ketidak sukaan.
''Tapikan Ren kata orang godaan didalam rumah tangga itu selalu ada,jadi gue gak bermaksud buat ngeraguin perasaan loe atau apa...'' Leo berkata dengan hati hati.
''Ya lanjutkan....''Reno mempersilahkan Leo untuk melanjutkan perkataannya,karena Reno tau sahabatnya ini tak pernah mempunyai maksud buruk.
''Di saat perasaan loe mulai goyah gue ingin loe inget ini.Dulu disaat Laras ninggalin loe dan itu membuat hidup loe berantakan dan kacau,jadi gue ingin disaat perasaan loe untuk Lina mulai goyah gue ingin loe berpikir bagaimana kacaunya hidup loe jika loe kehilangan Lina,wanita yang jelas jelas loe cintai dan mencintai loe dengan tulus. Ya itu aja yang ingin gue katakan jika loe sudah paham dengan apa yang gue maksud,bisakah kita berangkat meeting sekarang karena anda mempunyai meeting bersama klien setengaah jam lagi disebuah hotel yang jaraknya cukup lumayan dari sini....''Leo mengakhiri kata katanya dengan nada formal,karena sungguh ia hanya Reno mendengarkan kataa katanya.
''Baiklah kita berangkat sekarang....'' Reno janji mulai saat ini dia akan lebih mendengarkan orang orang disekitarnya dibanding egonya.
* * * * *
Siang ini Lina berada dalam perjalan menuju kantornya Reno untuk mengantarkan makan siang untuk suaminya itu.
Lina sengaja berangkat lebih siang karena Reno bilang ia ada meeting diluar yang sedikit lama.
Lina sampai dikantor Reno sekitar pukul setengah satu siang,dan ternyata begitu Lina sampai didepan kantor terlihat sang suami yang tengah menunggunya dengan senyuman manis yang terukir dengan jelas diwajahnya.
Cuppp....
Reno mencium kening Lina mesra begitu sang istri berhasil turun dari mobil.
''Kakk ikh....'' protes Lina malu,karena perbuatan suaminya itu sukses membuat mereka jadi pusat perhatian karyawan kantor yang masih berada diluar karena masih waktunya istirahat.
''Wih pass banget nih,ada makan siang gratis...''seru Leo senang karena ia tau Lina tak pernah lupa akan jatahnya.
''Yuk masuk....''ajak Reno dengan merangkul pinggang ramping Lina mesra. Yang tentu saja disambut riuh heboh oleh karyawanya.
Diantara banyak mata yang melihat kemesraan mereka ada satu pasang yang melihatnya dengan tatapan tak suka...