webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

"Dilarang cium cium dan peluk aku..."mendengar apa yang dikatakan Lina membuat Reno terpaku tak percaya karna Lina bisa memprotes akan tindakannya..

"Kenapa,kenapa aku tak boleh melakukan itu..."Reno sengaja ingin tau apa alasan Lina menolaknya,toh kemarin kemarin dia sudah tidur dengan memeluknya,ya kalo cium sih Reno baru dua kali melakukan itu.Itupun ia lakukan secara spontan.

"Kenapa...?ya jelas kita tak bisa melakukan itu.Aku tak suka apalagi kakak selalu melakukan itu tanpa seizin ku..."Jawaban Lina sekenanya.Lina hanya tak ingin ia sampai memiliki perasaan yang lebih kepada Reno.Karna Lina sadar bisa segampang apa ia akan jatuh kepelukan Reno dan selama ini Lina menahan itu dengan sadar diri akan statusnya dan siapa dirinya.

"Kenapa kamu baru protes sekarang,kenapa gak dari kemarin kemarin aja...."Reno semakin memojokan Lina yang menurut nya memberikan alasan yang tidak tepat.

"Ya karna aku lihat mood kakak sedang baik hari ini dan aku tau kakak tak akan mengacuhkan ku,seperti biasanya..."jleb jawaban Lina seketika membuat Reno malu.Reno menyadari sikapnya selama ini memang selalu dingin terhadap Lina,apalagi sikapnya setahun kebelakang.

Reno yang jarang pulang kerumah,sekalinya pulang kerumah dia akan pulang larut malam bahkan dipagi buta.Jangankan mengobrol,dulu Reno menyapa Lina saja jarang sekali.Padahal Lina selalu menyabut kepulangannya dengan senyuman dan selalu membukakan pintu dijam berapapun dia pulang.Sekalinya pun Reno berada dirumah dia akan mengurung diri dikamar berkutat dengan kerjaannya.Mengingat itu membuat Reno malu sekaligus sadar jika Lina memang wanita yang sempurna untuk menjadi seorang istri.

"Memang nya mengapa kalo aku..."Reno mencium bibir Lina dengan cepat beberapa kali.Membuat Lina tak sempat untuk menghindar.

"Kak..."protes Lina.

"Aku senang memelukmu begini karna ini membuatku merasa nyaman..."Reno kini memeluk Lina dengan sangat erat.

"Kak lepas...."Lina memberontak dalam pelukan Reno yang memeluknya dengan erat.

"Berikan aku satu alasan mengapa aku tak boleh melalukan ini dan ini kepadamu."Reno kembali mengecup bibir Lina sekali dan menyandarkan kepalanya diceruk leher Lina.

"Kakak ...."Lina kali ini berbicara dengan sedikit keras.

Plakk...

Lina menampar Reno karena kesal Reno yang seakan tengah mempermainkan nya.

"Tampar lagi aku sesukamu,sampai kamu mengizinkan aku bisa melakukan hal yang intim denganmu."kata kata Reno terdengar menyakitkan ditelinga Lina.

"Cukup kak,kakak pikir dengan kakak mengatakan aku bukan wanita yang suka dengan uang.Kini kakak bisa melebeli ku dengan cewek murahan gitu..."Lina berkata dengan sedikit terisak.Lagi lagi dibalik sikap baik Reno terselip satu hal yang menyakitkan untuknya.

"Maksudku bukan itu Lin,aku hanya ingin..."Reno mencoba menjelaskan tapi...

"Hanya apa,sekarang kakak samakan aku dengan siapa.Dengan cewek cewek yang dengan senang hati memberikan tubuhnya untuk kaka jamah..."mendengar itu Reno sadar dimata Lina ia laki laki seperti apa.

Tapi Reno tau, Lina bisa berpendapat seperti itu karna kelakuan dan sikapnya juga yang memang bisa siapapun yang melihat berpendapat seperti itu.

Tapi ia berani bersumpah ia tak pernah melakukan hal yang lebih dari cium dan raba dengan siapapun.Reno bersumpah sampai saat ini ia masih berstatus perjaka.

"Lin dengarkan aku dulu,aku gak bermaksud untuk membuat kamu merasa seperti itu.Hanya saja aku ingin memperbaiki hubungan kita,aku berharap kedepannya hubungan kita bukan hanya hubungan yang terikat karna kesepakatan.Aku ingin kamu benar benar menjadi istri untukku..."Kata kata itu meluncur mulus dari mulut Reno yang baru kali ini bisa berkata kata manis kepada perempuan.

Kata kata itu keluar dari mulut Reno bukan hanya kata kata yang ia ucapkan untuk merayu Lina agar bisa ia peluk dan cium sesukanya tapi itu murni atas keinginan dari hatinya yang,Reno pikir tak ada salahnya memperbaiki hubungan diantara mereka.

Walaupun entah akhirnya akan seperti apa,tapi menurut Reno tak ada salahnya jika ia mencoba.Ya kejadian kemarin sepertinya memberi efek yang bagus kepada Reno dan perasaanya yang ia sadari jika ia merasa senang dan nyaman jika berada didekat Lina.

"Memperbaiki apa,emang apa yang kita perlu perbaiki didalam hubungan kita..Kakak gak bisa membuktikan kakak ingin berubah hanya dengan kakak bersikap baik dan selalu sentuh sentuh aku...."jawab Lina ketus tapi air matanya sudah berhenti.

"Hubungan kita tuh hanya..."Sambung Lina tapi tertahan dengan Reno yang kembali menempelkan bibirnya dibibir Lina.

"Hanya apa..."kata Reno melepaskan bibir mereka sejenak lalu menyatukan kembali.

"Kak..."Kali Ini Lina kembali menangis.Entah apa arti tangisannya kali ini.

Mungkin berarti Lina senang karna perasaan nya bisa tersampaikan atau ia menangis karna takut dengan harapan yang diberikan oleh Reno.

"Aku mohon beri aku kesempatan.."Reno ikut menangis dihadapan Lina.Baru kali ini dia merasa takut ditolak oleh wanita.

"Kak..."tak terasa Lina memeluk Reno yang Lina tau jika Reno pun sedang menangis sekarang.Renopun dengan senang hati membalas pelukan Lina yang menurutnya itu jawaban atas permintaanya.

"Bisa ambilkan obatku..."Reno menyudahi adegan romantis mereka,karna perutnya yang mulai terasa mual.

"Oh iya,sebentar..."Lina melepaskan pelukannya dan mulai berjalan menuju kamar untuk mengambil obat Reno.

Reno hanya tersenyum bahagia mengingat apa yang telah terjadi tadi.Dan tentunya dia senang karna bisa memeluk Lina sepuasnya.

"Nih minum dulu obatnya..."Lina membawa obat Reno dengan segelas air ditangannya.

"Terimaksih.."Reno tersenyum kearah Lina dengan sangat manis.

"Habis minum obat langsung tidur.."suruh Lina yang membuat Reno lagi lagi melengkungkan senyum dibibir nya.

Dia baru tahu jika diperhatikan oleh orang yang suka bisa terasa sangat menyenangkan.

"Aku harus ngechek email kerjaan dulu sebentar..."pamit Reno kepada Lina yang masih merapikan bungkus obat suaminya.

Reno memasuki ruangan kerjanya dengan segera,karna ia ingin segera menyelesaikan pekerjaan nya dan kembali mengobrol dengan Lina.Tapi begitu ia masuk...

"Sejak kapan paketnya jadi sebanyak ini.."ucap Reno heran begitu melihat paketnya bertambah banyak hanya dalam hitungan dua hari saja.

Reno dengan cepat menyelesaikan pekerjaan nya,dia merasa tak sabar ingin kembali bercengkrama dengan istrinya.Renopun rencananya akan mengajak Lina untuk membuka paket paket yang sudah menumpuk dikamar.

"Lina..."Reno keluar dari ruangan kerjanya satu jam kemudian.Dan diapun langsung mencari istrinya yang tak terlihat dimanapun.

"Lina,Lin..."panggil Reno mencari Lina dikamar.

"Iya kak,apa..."Lina keluar dari kamar mandi dengan rambut yang terlihat masih basah.

"Kirain aku kamu kemana..."Reno langsung memeluk Lina yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kak lepas ..."protes Lina yang merasa terganggu.

"Gak mau,kan sekarang aku suami kamu Sayang."Reno malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Iya tapi aku susah kak,bisa nanti aka gak meluknya..."protes Lina lagi tapi kini dituruti oleh Reno.

"Lin kamu gak penasaran sama isi paket paket kamu..."Reno bermaksud mengutrakan niatnya untuk membujuk Lina membuka paket paket rahasia itu.

"Ya penasaran sih,tapi aku gak berani buka takut isinya benda yang aneh aneh dan aku jadi parno sendiri nantinya.."jawab Lina jujur.

"Bagaimana kalo kita membuka nya bersama sama..."Reno menawarkan diri.

"Boleh,tapi nanti.Sekarang sudah waktunya kakak untuk istirahat."ajak Lina kepada Reno untuk menaiki ranjang.

"Tapi aku boleh..."Reno sengaja menggantung kan kata katanya.Ia ingin tau apa Lina mengerti apa yang ia maksud atau tidak.

"Ya boleh.."Lina mengizinkan Reno untuk tidur dengan memeluknya seperti biasa.

Próximo capítulo