webnovel

Buah Cinta

Arie menarik tangan Wina. Dan menyuruh Wina memegang kemaluannya.

"Sok cium Win"

Winapun mendekat.

Dipegangnya pelir Arie, lama ia memandangnya.

"Kok kayak gini bentuknya aa, kirain gak sebesar ini?" ujar Wina

"Ya kemaren khan bentuknya masih kecil, sekarang udah terbang itu artinya Arie lagi tegang, emang pikir Wina segede apa? Ini standar aja" ujar Arie

"Ya wina pikir sebesar Jari atau ibu jari. Pernah lihat punya ponakan kecil" ujar Wina

"Ya itu khan punya ponakan, punya orang gede lain lagi lah" ujar Arie

Wina menciumi buah pelir Arie, batang kemaluan dan kepala kemaluan Arie.

Entah belajar dari mana, Wina lihai.

Arie menarik nafasnya. Tangannya menyibakkan kaos Wina. Dan memelintir puting payudara Wina.

Puting Wina mengeras. Arie meremas payudaranya. Wina memejamkan mata sambil mengocok maju mundur kemaluan Arie.

Arie mencium bibir Wina. Kini bibirnya terasa dingin. Mungkin gairah sex Wina tiba tiba keluar.

"Arie ... Wina takut" ujar Wina

"Arie ... Nanti Wina hamil gak" Wina menambahkan

"Khan kita belum apa apa sayang. Wina juga masih pakai celana." ujar Arie merasa Wina masih lucu dan culun.

"Arie pengen lihat yaaa .... " Ujar Arie

"Eeeh Arie....." Wina menjauh

"Khan Wina udah lihat punya Arie. Masa Arie gak boleh lihat punya Wina" ujar Arie

Arie mendekati Wina. Dibukanya celana panjang Wina.

Terlihat celana dalam berwarna krem ada rendanya.

Arie hanya memandang sebentar.

Dibukanya celana dalam Wina.

Terlihat kemaluan Wina.. Dengan bulu bulunya lumayan lebat.

Arie mendekati kemaluannya Wina dan menyibakkan bulu kemaluannya. Wina merapatkan pahanya.

Arie membuka pahanya wina.

"Jangan Arie... Wina malu" ujar Wina

"Gak apa apa sayang... Arie pengen cium ya" ujar Arie yang baru kali itu ia melihat kemaluan perempuan secara langsung.

Apalagi kemaluan seorang gadis yang masih ranum dan perawan.

Diciuminya kemaluan Wina. Dan kini dibuka pahanya. Wina tidak berontak.

Diciumi kembali bagian dalam vaginanya yang berwarna merah muda. Dibukanya kemaluannya terlihat bagaikan bunga mawar yang terbuat dari daging. Arie menciumi clitorisnya Wina.

Tampak Wina mendesah dan menggigit ujung bibirnya

"hissshhhh Arrrgggh" ujar Wina mendesir

Arie memainkan lidahnya dibibir vagina Wina.

Padahal itu baru pertama kalinya. Dia langsung pandai.

Diseruput bagian vaginanya. Terlihat masih merah dan masih ada selaput daranya.

Arie hanya memainkan lidahnya. Menciumi dan meludahinya.

Terasa sepet asem. Keluar cairan dari vaginanya.

Arie menyeruput Vagina Wina.

"Arie ... Wina geli aarrgghhh... Udah Arie Wina merinding ..." Wina menarik kepala Arie. Menciumi bibir Arie agar tidak terus menerus menciumi vaginanya.

"Udah ya Aa... Wina takut" ujar Wina.

Arie hanya mengakkukkan kepala.

Iapun merasa takut terjadi sesuatu.

Merekapun berpakaian kembali.

***

Keesokan harinya Arie kembali ke kostan Wina. Wina hanya tersenyum.

"Arie semalam Wina gak bisa tidur" ujar Wina

"Kenapa?" tanya Arie

"Masih mikir kemaren" ujar Wina

"Arie cukur ya bulu memek wina?" ujar Arie

"Emang ada alat cukurnya?" tanya Wina

"Ya belilah nanti diwarung sama gunting sekalian" ujar Arie

"Ayok... Sekalian makan. Wina belum makan" ujar Wina

***

Merekapun makan. Kali ini Wina bandel, gak boleh makan yang digoreng tapi malah makan ayam goreng.

"Gak apa apalah sekali kali, khan bosen makan yang direbus terus" ujar wina.

Merekapun makan. Dan membeli gunting dan gillete. Alat cukur. Beserta creamnya.

***

Sesampainya dikostan.

"Mau punya Arie dulu apa Wina dulu?" tanya Arie

"Punya Arie dulu lah, Wina malu" ujar Wina

Dipelorotkannya celana Arie, dan terlihatlah kemaluan Arie. Wina hanya tersenyum mengernyitkan hidungnya.

"Idiih lucu ya kemaren besar sekarang sedeng ... Nanti besar lagi kayak kemaren gak?" tanya Wina

"Kalau Wina kocok kocok nanti besar juga" kata Arie nyante.

"Idih takut aaah... Tuh merinding tangan Wina" ujar Wina

"Ya udah cepetan ya... Guntingin bulu bulunya" ujar Arie

Wina mengeluarkan gunting yang baru dibelinya. Ditambahkan cream kemudian mulai dengan tekun dan semangat, membersihkan bulu bulu kemaluan Arie.

Mencukurnya.

"Iddihhh Aarie lihat ... Kok membesar lagi, takut Aah Wina"

Arie hanya tidur tiduran merasakan senengnya dibelai kemaluannya dicukur dan dibersihkan.

"Aa ini udah ...." ujar Wina yang mulai mendesah melihat penampilan kemaluan Arie yang baru terlihat lebih menggairahkan dibanding dengan ada bulunya.

Giliran kemaluan Wina yang dicukur.

Tampak Wina hanya memejamkan mata, dan sesekali mendesir.

Keluar cairan dari bibir vagina Wina. Mungkin karena hornynya.

Arie menyelesaikan pekerjaannya mencukur bulu kemaluan Wina.

Kini terlihat jelas belahan dan bunga mawar kemaluan Wina yang bagian dalamnya berearna pink. Pinggiran bibir vagina Wina agak tembem juga.

Arie membuka selangkangan Wina

"Arie Wina malu, jadi kelihatan semuanya" ujar Wina sambil menutupkan tangannya ke kemaluannya

"Udah gak apa apa atuh. Kita kan udah gede" ujar Arie sambil membuka kembali tangannya.

Arie kembali mendekatkan mulutnya ke bibir vagina Wina. Tercium aroma khas kewanitaan. Dijilatinya belahan memek Wina.

Lidahnya mencari cari celah ke bibir vagina Wina.

Terasa asem asem sepet gimana.

Arie mengangkatkan kaki Wina ke punggung Arie. Dan Arie membenamkan wajahnya guna mengeksplore vagina Wina. Menciuminya. Menyeruputnya bagaikan minuman. Dan memainkan lidahnya dibagian clitorisnya. Arie membuka bibir vagina wina. Terlihat masih ada selaputnya tanda ia masih perawan.

Sekarang posisi diganti. Arie memutarkan tubuhnya sehingga posisi 69.

Arie menciumi vagina Wina sementara Wina menciumi dan mengulum kemaluan Arie.

Lama mereka memainkan kemaluan lawan jenisnya.

Kini ditariknya tubuh Wina ke tepian kasur. Kasur yang langsung menyentuh lantai tanpa ranjang. Kostan emang begitu. Walau begitu pintu kamar tetap dibuka seperempatnya. emang aturan kostannya gak boleh nutup rapat rapat kalau ada tamu.

Arie ngangkat tubuh Wina agar terhalang lemari. Karena bisa terlihat dari luar kalau enggak begitu. Agak menyender didinding.

"Masukin yaaa" ujar Arie

"Jangan Aa ... Takut Wina" ujar Wina.

Tapi walau berkata jangan malah Wina mengangkat kakinya keatas jadi terlihat terbuka vaginanya

Arie menciumi bibir Wina. Terasa dingin. Terasa ketakutannya.

"Masukin yaaa" ujar arie

Winapun sepertinya udah gak tahan. Hanya menganggukan kepala.

Ia melebarkan kakinya, dan mengangkat kakinya.

Arie kemudian membimbing kemaluannya dengan tangannya.

"Jlebbb.... " terasa kepala kemaluan Arie sudah masuk ke vagina Wina.

Wina hanya memejamkan kepala....

Keluar cairan segar dari bibir vagina wina. Wina gak menyadarinya. Arie pun gak melihatnya hanya merasakannya.

Arie kemudian mendorong pantatnya. Maju mundur.

Wina tampak merasakan sakit

"Aduuhh periih aaa..... Perihhh ..... ehhhh" Wina merasakan kesakitan

Terus dilihatnya vaginanya.

"Ini darah apa aaa..... Ini darah apa" ujar wina ketakutan

Arie memeluk wina erat erat.

"Gak apa apa... Nanti Arie tanggung jawab... Nanti Arie nikahin Na kok, cup cup cup" ujar Arie

"Wina sekarang udah gak perawan lagi aaa" wina sesegukan

"Iya udah gpp khan Ada aarie" Arie mengusap pundaknya wina

"Balikin balikin body gue kaya dulu lagi ..." wina menyanyi sambil mukul mukul Arie ...

Mereka berpelukan ...

***

Hari berikutnya Arie melakukannya lagi.

Kali ini Wina tidak ada rasa takutnya. Malah mulai menikmatinya.

Tapi masih ada keluar sedikit darah perawannya. Mungkin kemaren masih belum robek semua.

"Kenapa aa masih perih memek Wina" ujar wina

"Mungkin nanti mah enggak" ujar Arie

Berikutnya dilakukan diluar, dilantai dua ditepi teras. Arie memasukkan kemaluannya ke vagina Wina. Bahkan Wina sendiri yang membantu memasukkannya.

Kini mereka layaknya suami istri..

"Aduh aa mau keluar" ujar aa rie.

Arie melepaskannya. Ia juga paham kalau dimasukkan didalam bakal jadi anak.

"Ooohh ini ya sperma itu, Wina baru tahu" dia melihat tangannya berlumuran sperma.

"iiih kental yaa ..." ujar Wina kemudian menciumnya

"Kok bau anyir ya aaa" ujar Wina pengen muntah setelah mendekatkan sperma ke hidungnya.

"Iya emang gitu, tapi kalau dimakan bagus loh mengandung protein" ujar Arie

"Iya Wina denger denger bisa gemuk ya Aa" ujar wina.

"Iya kali" ujar Arie

***

Keesokan harinya Arie mengajak Wina ke kompi BS menwa.

Dihari sabtu, kompi BS kosong.

Ada kasur di kompi BS buat orang jaga yang tidur di kompi.

Seperti biasa, dimana tempat berada disitu mereka bercinta.

Di kompipun Arie melakukannya dengan Wina.

Arie melucuti pakaian Wina. Demikian juga pakaian Arie. Mereka tidak mengenakan pakaian sehelai benangpun. Tiba tiba terdengar suara orang orang. Arie mengendap endap menutup dan mengunci pintu tengah sambil telanjang. Ditambah batang kemaluannya udah berdiri. Membuat Wina tertawa melihat Arie jalan jalan diruang tengah kompi telanjang.

Setelah dikunci. Arie kembali mendekati Wina.

Dimasukkan kembali kemaluannya ke vagina Wina. Namun terasa susah vaginanya tertutup rapat.

Kemaluannya hanya digesek gesekkan ke vagina Wina.

Berikutnya mereka pindah ke kamar komandan menwa. Disitu ada kasur tipis tempat Aman komandan menwa sering tidur.

Kali ini Arie sudah lihai melakukannya. Maju mundur menghujamkan kemaluannya ke kemaluan Wina.

Winapun mulai mengerang.

Ciuman berpagutan, jilat jilatan. Habis semua mandi kucing wina. Dijilat semua bagian tubuh Wina, dari mulai punggungnya tengkuknya, susunya, pusarnya, hingga selangkangan dan vaginanya.

Diciumi juga telapak kaki wina, sambil maju mundur Arie memompanya.

Terasa libido sudah memuncak.

"Win Arie mau keluar"

"crooootttt croootttt" keluar sperma memancar nyaris menembak wajah Wina.

Karena Arie manariknya tak mau ditembak didalam rahim Wina.

Lagi lagi nantinya hamil.

Berkali kali dalam satu hari mereka bisa 3 kali hingga 5 kali melakukannya.

Seperti yang dilakukannya waktu itu mereka sambil berdiri. Arie mengangkat tubuh Wina sambil memasukkannya.

***

"Aa udah aa .... Udahh aa... Nyunyu Wina sakit" ujar Wina

Namun Arie tetap mengangkat badan Wina turun naik. Didorongnya tubuh Wina ke dinding. Arie semakin hot menekan pantatnya. Maju mundur. Wina hanya merangkul di leher Arie. Sementara kedua kakinya melingkar di pinggul Arie tidak menyentuh lantai. Arie menikmatinya. Hingga suasana kegaduhan itu terdengar ke anak kostan. Seorang lelaki. Dia mengintip dari balik pintu kostan Wina. Tapi setelah Arie menolehnya, ia malah pergi.

Arie menghentikannya. Wina terduduk lemas.

Dimasukkannya kemaluan Arie ke mulut Wina dan ...

"Crooot crooot crooot" Arie mengeluarkan spermanya di mulut Wina.

Namun terasa ada yang hidup ditenggorokkan dan lidahnya, wina nyaris muntah karena gak terbiasa.

"Kenapa enak gak?" tanya Arie

"Aa Wina mau muntah uwoook .." Wina merasa mual

"Kenapa?" tanya Arie

"Itu spermanya hidup ditenggorokan dan di lidah Wina ....kayak semut uwookk" Wina menahan mualnya.

Arie menciumi bibir Wina. Wina menelan spermanya. Arie mengambil minuman. Diberikannya kepada Wina. Wina matanya memerah karena menahan mualnya.

"Udah aa Wina mual" ujar Wina.

Akhirnya mereka berpakaian.

Beberapa hari kemudian mereka pindah ke kostan lain. Karena ibu kost memberi peringatan.

Di kostan baru darah muda Arie dan Wina kembali bergejolak.

***

Hari demi hari mereka terus menjalin kasih hingga tibalah orang tua Wina mengunjungi kostan.

"Neng, cep ... Jangan pacaran dan dua duaan terus di kamar ya? Papih malu kalau sampai terjadi sesuatu" ujar papih

"Iya pih" ujar Wina dan Arie

"Kemarin ibu kost mau menggrebek kalian karena kalian berduaan terus di kamar" sambung papihnya Wina

"Iya pih" Wina tertunduk.

Namun tetap saja. Setelah papihnya pergi mereka sering berduaan. Walau sekarang acaranya diluar ruangan.

"Aa ajarin Wina naik motor dong" pinta Wina

"Yang bener nanti jatuh gimana?" Ujar Arie

"Enggak khan sama aa diajarinnya" ujar Wina

Mereka pun berboncengan. Arie dibelakang dan Wina didepan.

Wina dalam lurus bisa tapi begitu ada tikungan ia grogi.

"Aa ini gimana stirnya" ujar Wina

"Iya belokin" Arie sambil memegang tangan Wina tapi karena Wina kaku dan digasnya ....

"Jgeeerr" mereka nabrak pohon

Tangan Wina terkilir dan keseleo.

Arie mengurutnya. Namun Wina merasa kesakitan.

Akhirnya Arie membawa Wina ke kostan Wina. Arie telaten menjaga Wina. Nyuapin. Sampai ngelap badan Wina dan mengganti pakaiannya. Mereka udah gak canggung lagi.

Sampai sampai merekapun mandi bareng.

Arie menyabunin badan Wina, Wina manja.

"Sok sabunin kocok kocok punya Aa" ujar Arie

Dikocoknya kemaluan Arie oleh Wina hingga keluar spermanya.

Selepas Mandi. Mereka pergi ke kamar tidur. Disitu mereka melanjutkan percintaannya. Namun tiba tiba terdengar suara ibu kostan.

Arie dan Wina segera berpakaian. Dan winapun keluar ruangan seolah olah enggak ada Arie didalamnya. Dikuncinya Arie didalam kamar.

"Mau kemana neng?" tanya ibu kost.

"Mau ke warung bu, mau cari sup buat dimasak" kata Wina

"Emang si Aanya enggak ada?" tanya ibu kost

"Nanti sore katanya mau datang" Wina cerdik. Gak bohong sih. Karena setelah itu Arie keluar dan datang lagi sorenya. Itulah mahasiswa. Pandai aja.

***

Wina punya temen kostan yang agak jutek dan menjebak.

Tiba suatu waktu Wina asyik ngobrol sama temennya.

"Emang kalau lu pacaran, pacar loo gak pernah keluarin spermanya didalam?" tanya sisil

"Ya gile aja nanti gua hamil donk" ujar Wina

"Ah elu yang kuper, lu maennya jangan waktu suburlah, habis head misalnya itu gak akan hamil" ujar sisil.

"Ah masa, yang bener" ujar Wina

"Ya iyalah lu kuper sih, cobain aja nanti malam, suruh pacarmu buang dalem, enak tau" ujar sisil

Entah setan apa yang merasukinya.

Wina malamnya mempraktekan apa yang disarankan sama temennya.

Ariepun tidak tahu hal itu.

"Aa mau nyobain keluarin didalam?" tanya Wina yang kemaren baru selesai menstruasi

"Nanti kalau hamil gimana?" tanya Arie

"Wina baru selesai head kemaren, belum masa subur, bisa dibuang didalam" Ujar Wina

Akhirnya mereka bercinta semalaman

"Kita tidur aja ya semaleman sambil dimasukin" ujar arie

Mereka tidur semaleman berbugil ria sambil dimasukin. Wina tidur diatas badan Arie membelakanginya sambil dimasukin kemaluan Arie ke kemaluan Wina. Sesekali Arie mengusap dan meremas payudara Wina. Dan hingga setengah tertidur sambil tetap posisi berserubuh. Kemudian keesokan harinya baru Arie bercinta lagi, dan kali ini benar benar spermanya dikeluarin didalam.

"Serrr seerrrrrr serrrr" terasa semprotan spermanya Arie di dinding rahim Wina

"Gimana rasanya" ujar Arie

"Ada yang mancar aja di dinding rahim wina, kayak ada yang gerak Arie, spermanya bergerak" ujar Wina

"Enak enggak?" ujar Arie

"Enak siiih, aarie gimana enak dibuang didalem?" tanya Wina

"Enak banget Win, beda kalau dibuang didalem sama diluar, didalem anget" ujar Arie ...

Inilah awal dari kesalahan mereka. Mereka gak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

***

Sebulan berlalu. Wina dan Arie masih bercinta seperti biasa, tiga kali Arie buang dalem dalam kurun waktu 2 hari. Entah jadi anak atau tidak. Menurut temennya Wina sih aman kalau dilakukan saat tidak subur.

"Aa, Wina pengen ngewwwweeee .... Ewwwee" ujar Wina setengah bercanda

"Hushhh dusun" ujar Arie, tau kalau Wina lagi seneng ngomong saru ...

"Ewwweeee " Wina tidak bersuara tapi bibirnya ngomong begitu

"Aa ... periksa Wina ya" ujar Wina

"Kenapa?" tanya Arie

"Wina telat datang bulan" ujar Wina

"Hah .... Hamil enggak ?" tanya Arie

"Gak tau, janganlah Arie, jangan nakut nakutin Wina, Wina gak mau hamil duluan" ujar wina

"Tuh khan Aa bilang jangan buang dalem, kata Wina gak akan hamil" ujar Arie

"Gimana atuh, Wina takut" ujar Wina

"Ya udah, kita beli pil tuntas ya, biar keluar dan cepet haid" ujar Arie

"Emang bisa?" tanya Wina

"Ya bisa katanya" ujar Arie

Merekapun bergegas beli pil tuntas. Namun tetep aja haid gak dateng.

"Aduh gimana dong Arie, balikin balikin body gue kayak dulu lagi, elo harus kena tanggung jawab ..." ujar Wina setengah bercanda tapi agak takut juga.

"Ya udah nanti kita periksa ya ..." ujar Arie.

Akhirnya mereka periksa ke dokter kandungan.

Tes kehamilanpun dilakukan.

"Mas ini suaminya?" tanya dokter

Arie menganggukkan kepala. Ya bagaimana lagi masa harus bilang belum nikah.

"Selamat ya, Dek Wina hamil" dokter mengucapkan selamat.

Bagaikan petir di siang bolong. Mereka kaget.

"Kenapa?" tanya dokter

Arie mencari cari alasan.

"Tapi dok, Wina lagi sakit hepatitis, bisa gak dikeluarin aja, kami takut" Ujar Arie beralasan.

"Iya dok" sambung Wina

"Udah gak apa apa, nanti bisa disembuhkan diobati" ujar dokter

Mereka kaget bukan main. Akhirnya Wina hamil.

Didalam perjalanan pulang Wina resah dan gelisah.

Di kostan mereka berdiam diri.

"Gimana atuh Aa, Wina hamil, hik hik" Wina nangis

"Ya udah gak apa apa, nanti aa cariin parazi dukun beranak, siapa tahu bisa ngegugurin kandungan" ujar Arie

"Hah digugurin? Tapi wina takut aa" ujar Wina

"Ya gimana, Wina mau berhenti kuliah? terus malu dong sama keluarga kalau hamil duluan" ujar Arie

"Gimana ya aa hik hik" Wina kembali nangis.

"Udah cup cup cup, nanti kita nikah aja, aa nanti minta orang tua cepet nikahin kita ya ... Udah jangan nangis, bentar lagi khan Aa Wisuda" Arie Nasehatin

Wina pun pulang ke Sukabumi. Wina cuti kuliah dengan alasan kesehatan. Padahal ia menutup nutupi kehamilannya.

***

Wina di Sukabumi, sementara Arie di Bandung.

Mereka komunikasi lewat telpon

"Gimana aa kuliahnya? " tanya wina

"Alhamdulillah neng, tapi sebelum Wisuda aa ada kerjaan mau ke sumatera sama Aceh" ujar Arie

"Alhamdulillah atuh aa" ujar Wina

Akhirnya Arie pergi ke Sumatera, menginstal laboratorium bahasa. Ke Jambi, padang, Sumatera Utara, Lhokseumawe, Pidi, Meulaboh, Aceh dll.

Dari kerjaannya selama 2 minggu, Arie mendapatkan upah 8 juta rupiah.

Pucuk dicinta ulampun tiba.

Arie pulang ke Sukabumi. Karena sekarang ia sering menginap di rumah calon istrinya.

"Neng ini uang 8 juta, nanti kita gunakan untuk menikah ya ...." ujar Arie

Dari luar terlihat papihnya Wina kaget. Arie bawa uang banyak. Tapi papihnya tidak mau ikut campur.

"Iya aa.... Wina kangen sama aa, nih lihat perut wina aa" wina memperlihatkan perutnya

Sudah 3 bulan usia kandungan Wina.

Diusapnya perut Wina, diciuminya.

Malam berlalu. Arie tidur di kamar depan. Wina tidur dikamar tengah. Bagaimanapun mereka belum suami istri. Orang tua Wina tidak mengijinkan satu kamar.

Tapi tiba tiba wina mengetuk pintu.

"Aa buka pintunya...." bisik Wina

Arie membukakan pintu.

"Mau ngapain, nanti papih marah" Arie juga berbisik

Tapi Wina bandel malah masuk ke kamar Arie.

"Wina kangen Aa ...." ujar Wina

"Kapan kita nikah aa?" tanya Wina

"Iya besok aa pulang, minta ijin ke mamah buat nikah, doain ya ... Udah nanti papih bangun" ujar Arie

"Gak apa apa, Wina kangen" Ujar Wina

"Wina mau ML?" tanya Arie

"Iya aa" ujar Wina

Arie membuka baju Wina. Ada pandangan berbeda dari tubuh Wina yang udah hamil 3 bulan.

Wina pun membuka baju Arie.

Kemudian mereka saling usap, saling cium. Dan tanpa berlama lama mereka memasukkan kemaluannya. Tapi ada yang aneh.

"Ini darah apa?" ujar Arie

"Gak tau" ujar Wina

Rupanya ada flek di kemaluan Wina. Warna merah dan hitam.

"Tuh khan kata Arie juga, nanti gimana, gak apa apa?" Arie bertanya.

Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka. Rupanya papihnya Wina keluar. Tapi sepertinya dalam bathin Arie, Wina sudah menceritakan kehamilannya pada orang tuanya. Namun orang tuanya melihat Arie sungguh sungguh ingin menikahi dan bertanggung jawab jadi dibiarkannya Arie bercumbu dengan Wina.

"Tuh khan papih bangun, nanti kalau marahin Arie gimana?" tanya Arie

Mereka ngobrol tapi tetap aja sambil bersengggama. Posisi mereka Wina duduk di badan Arie, dan Arie pun duduk sambil menahan perut Wina yang membesar. Bagi Arie itu besar walau baru 3 bulan. Susu winapun tambah besar dengan uting yang sedikit menonjol.

Mekinya wina terasa lebih anget dari biasanya, mungkin karena pengaruh kehamilannya.

"Sekarang bebas Arie mau dikeluarin didalam juga " ujar Wina

"Kasihan atuh dedenya diludahin" ujar Arie bercanda.

"Iya nanti dedenya bilang papah jahat papah jahat ludahin adek hehehe" wina tertawa.

Arie sangat senang melihat Wina bisa tersenyum dan tertawa lagi walau ditahan karena takut kedengaran.

"Aa sayang Wina?" tanya Wina

"Ya iyalah .... Makanya aa kesini" ujar Arie.

"Ya udah cepet nikahin Wina, takut Wina tambah besar perutnya" ujar Wina

"Iya sayang, memang berat bagi Arie, kakak Arie dua duanya belum nikah, apalagi ceuceu kakak perempuan mestinya menikah lebih dulu, tapi Arie usahain ya sayang. Makanya doain moga besok lancar" ujar Arie

"Iya Aa" ujar Wina

Akhirnya mereka mencabut kemaluannya. Arie sudah klimaks demikian juga dengan Wina. Walaupun disertai flek dan darah mereka tetap menikmatinya

Próximo capítulo