"menyedihkan! Percepat beberapa menit ke depan,"
"Ya Tuhan," keluh Hendra menatap gemas kelakuan istrinya.
Di menit-menit berikutnya barulah perempuan di atas kasur itu tenang. Dia menikmati jalan cerita tak banyak bicara atau menampilkan ekspresi kesal.
"Hendra,"
"Ya?"
"Aku lapar,"
Lalu lelaki ini berdiri. Sesaat berikutnya dia mendapati bibir lelaki bermata biru menyesap bibirnya sekejap sebelum meninggalkan ranjang Sebelum membuat panggilan yang ditujukan pada asisten rumah induk untuk memenuhi permintaan Aruna.
"Mengapa kamu memilih film ini?"
"Aku rasa film nya bagus, efek animasinya memiliki review terbaik," dia yang bicara menoleh kepada istrinya. "Aku yakin dua perempuan manja menyukainya,"
"2 perempuan manja??" Aruna memutar matanya dan dia baru sadar analogi lelaki bermata biru itu adalah dirinya dan makhluk kecil di dalam perutnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com