webnovel

Sikap Evan (II)

Sesampainya di rumah, taksi nya berhenti bersamaan dengan datangnya Farhan yang mengantarkan Raka pulang dari sekolah,

"mama sudah pulang kerja" teriak Raka, melihat Kirana turun dari taksi. "iyaa sayang," sahut Kirana. Farhan merasa aneh dengan sikap Kirana, dan dia sedikit khawatir karena tak biasa nya Kirana pulang secepat ini. "Raka masuk yaa , ganti baju" ucap Farhan, "okee paa" jawab Raka senang.

Melihat Raka sudah menjauh , Farhan baru berbicara "apa kau baik baik saja?" tanya nya khawatir ke Kirana. "jangan peduli kan aku, kau bisa pergi sekarang" sahut Kirana dingin. Farhan meraih tangan Kirana. "lepaskan aku" ucap Kirana berusaha melepas kan tangan nya, namun kali ini Farhan enggan melepas nya. "cukup Kirana, hentikan sikap mu yang seperti ini, ini menyakiti diri mu" ucap Farhan yang tak tahan dengan sikap Kirana yang begitu dingin. "menyakiti, hehh," ucap nya sinis mengulang kata kata Farhan "kau tau persis siapa yang menyakiti dan disakiti" lanjut nya tak kalah sinis, "aku memang bersalah Kirana, aku menyakiti mu, tapi melihat mu seperti ini, bagiku adalah hukuman yang sangat kejam untuk diriku sendiri" ucap Farhan lirih "aku tak bisa melihat mu terus menyiksa diri seperti ini Kirana, jika kau marah pada ku, kau bisa memukul ku, kau bisa melakukan apapun terhadap ku ,tapi kumohon jangan sakiti diri mu seperti ini, jangan Siksa diri mu dengan menjadikan mu wanita yang kejam" ucap nya dengan emosi dan rasa memohon. Mendengar Ucapan Farhan hati Kirana menjadi sedikit luluh dan 'menyadari sikap nya yang dingin mungkin kah kelewat batas, Evan, ya dia juga mengatakan hal yang sama' batin Kirana kembali beradu. "kenapa Farhan, kenapa,,,, kenapa kamu ngelakuin ini sama aku, kenapa kamu mencintai ku , dan dia, Kenapa dia juga mencintai ku, dan dulu,, dia dulu juga sangat mencintai ku, tapi pada akhirnya kalian menyakiti ku,,, kenapa , kenapa ?" ucap Kirana yang sudah tak tahan , tak tahu harus seperti apa dia menangis saat ini hati nya betul betul terasa sakit, cape dan lelah, Farhan menarik Kirana kedalam pelukannya , Farhan sangat mengutuk dirinya saat ini melihat wanita yang dia cintai menangis. Kirana akhir nya menyerah dan menangis di pelukan Farhan sangat nyaman dan tenang itulah perasaan Kirana.

Tanpa di ketahui kedua nya, sepasang mata dengan tatapan tajam melihat kejadian itu sedari tadi, dan sekarang melihat Kirana dipelukan pria lain membuat api cemburu menguasai pria tersebut ya Evan.

~~~~~`~~~~~

'dum, dam, dum, dum, dam' ya suara musik yang sangat nyaring dan berisik.

"tambah segelas lagi" ucap Pria yang masih mengenakan jas lengkap nya, Itu Evan , kini dia berada di salah satu club malam terbesar di Surabaya, api kecemburuan membuat nya tak bisa berpikir jernih, sudah lama dia tak pernah ketempat seperti ini, namun hari ini dia berada di sini, dan alkohol menemani nya. Dia benar benar bingung harus meyakinkan Kirana seperti apa tentang perasaan nya, Belum lagi mendapatkan kesempatan ia harus melihat Kirana bersama pria lain , Hati nya benar benar kacau. Jam menunjukkan pukul 11 malam, Evan sangat mabuk, dan dia sendirian, seorang pelayan membantu nya mencari handphone nya, dia menghubungi sebuah nomor yang selalu muncul dipanggil an Evan , yaitu Hana sekretaris nya, begitu mendapat telpon tentang bos nya Hana pun bergegas menuju ketempat itu.

"ya ampun pak, apa yang terjadi" ucap Hana begitu tiba di dalam diskotik, begitu terkejut nya dia melihat Evan, setengah sadar dan bau alkohol tercium sangat menusuk dari tubuhnya. "aku mencintaimu Kirana, aku mencintaimu, apa kau tak menyadari nya" Evan mulai meracau tak karuan, Hana yang berada disamping Evan akhirnya mengetahui alasan bos nya itu seperti ini, pasalnya selama 2 tahun terakhir bos nya itu bisa dihitung jari kemari itu pun jika bersama klien, namun tak pernah separah ini, namun sekarang dia bahkan seperti orang gila. Hana meraih handphone nyaa dan menghubungi seseorang.

~~~~~~`~~~~~~

"Haloo," ucap Kirana berat saat menjawab handphone nya, "ada apa Han, nelpon malam malam begini" lanjut Kirana yang terbangun dari tidurnya nya, karena telpon Hana, "kamu dimana Hana, kenapa berisik sekali" ucap Kirana yang menyadari dari seberang telpon nya sangat berisik. "mba tolong, tolongin aku mba" ucap Hana panik dari sebrang telpon, "Hana, kamu kenapa, sekarang bilang kamu dimana aku segera kesana" ucap Kirana cepat dia sangat khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada Hana. "aku di Club' malam Fore Play mba," ucap Hana, "dimana itu?" sahut Kirana, yang memang tidak tahu dan belum pernah ketempat seperti itu. "aku akan share locatian mba, cepetann mbaa" ucap Hana panik dan menutup telponnya. Kirana bangun dari tempat tidur nya dan segera mengganti pakaian nya. Dia pun keluar dari kamar nya, saat dia berada di ruang tengah ibu nya tak sengaja terbangun. "mau kemana Kii, tengah malam begini" tanya ibu nya, "Teman Kirana minta tolong Bu, dia sendirian dirumah nya, Kirana mau kesana" ucap nya sedikit berbohong. "ohh, hati hati" ucap ibu nya.

Próximo capítulo