"Mau nambah jam, Mbak?" tanya operator pria di warung internet yang kudatangi.
"Ga, Mas. Saya mau bayar. Jadi berapa?"
"Seratus tiga puluh, Mbak. Mbak mau bikin member? Nanti bisa dapet diskon setiap hari kamis."
"Ga usah." ujarku sambil menyodorkan uang seratus lima puluh ribu.
Dia mengangguk dan baru saja akan memberi kembalian padaku, tapi aku menolaknya dengan isyarat tangan dan langsung keluar. Aku sudah terlalu lama di sini dan perutku terasa lapar.
Pagi tadi, aku pergi ke pasar tradisional untuk membeli ransel, perlengkapan mandi, pakaian ganti, topi, dan sebuah kacamata karena mataku bengkak setelah menangis semalaman. Kemudian memutuskan untuk mendatangi warung internet di perjalanan menuju mobil untuk mengecek email dan bekerja selama empat setengah jam karena meninggalkan laptop di rumah mertuaku. Aku tak mungkin mengambilnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com