webnovel

Chapter 305 - Is.h Kari.n Ort.e

Dua jam tepat setelah pertandingan Final antara Negi melawan Rakan di dalam Kediaman Emiya.

"Urrrgh! Aku benar-benar ingin mencekik Rakan! Berani sekali dia menghajar Negi sampai Negi menjadi babak belur seperti itu!" Teriak Arika yang saat ini sedang duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang tempat Negi dirawat.

"Sudahlah Arika, kalau Jack tidak menghajar Negi, maka Negi tidak akan pernah menyadari kalau obsesinya untuk menjadi kuat dengan cara yang cepat dan singkat adalah sesuatu yang salah," Kata Clone Nagi yang berusaha untuk menenangkan istrinya. "Rasa sakit yang muncul dalam pertarungan terkadang adalah jalan yang terbaik agar seseorang bisa mempelajari sesuatu yang berharga dan untuk Negi sesuatu yang berharga itu adalah kalau mencari kekuatan instant tidak akan bisa menjadikan dirinya sebagai yang paling kuat."

"Hmmph dasar lelaki, kenapa sih untuk mempelajari sesuatu yang berharga harus selalu melalui pertarungan dan jalan yang penuh dengan kekerasan," Kata Arika sambil melipat tangannya di dada. "Kenapa kalian tidak mencoba belajar dengan jalan yang lebih beradab!"

"Yah, lelaki memanglah mahluk yang seperti itu, Arika," Kata Clone Nagi. "Terkadang kami lebih suka memakai perasaan kami daripada logika dan akal sehat, bukankah kebodohanku yang membuat dirimu jatuh cinta kepadaku? Yang tingkat kepandaiannya biasa saja."

"Uuuh aku malu untuk mengakuinya tapi karena kebodohanmu itulah kau mau mengorbankan nyawamu itu untuk menyelamatkan diriku ketika aku berada dalam bahaya," Kata Arika dengan wajah yang memerah. "Dan di saat kau menyelamatkan diriku yang hendak akan menerima hukuman mati dari Megalomesembria, aku menjadi semakin jatuh cinta kepadamu Nagi."

"Ahahahaha Arika Anarchia Enteofushia sang ratu berdarah dingin dari Kerajaan Vespertatia jatuh cinta kepada seorang penyihir bodoh karena penyihir itu menyelamatkan dirinya seperti pangeran berkuda putih," Kata Nagi sambil tertawa kencang. "Siapa yang menyangka kalau kau adalah seseorang yang menyukai hal yang romantis dan klise semacam itu?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kenapa Arika-Hime yang sudah menghilang lebih dari sepuluh tahun bisa tiba-tiba muncul di hadapan kita dan terlebih lagi dalam keadaan yang sama dan tidak mengalami perubahan apapun!?" Kata Rin yang merasa bingung dengan kemunculan Arika. "Ini benar-benar tidak masuk akal!"

"Yah, tidak ada yang tahu dimana keberadaan dari Arika-Sama yang merupakan ibunya Negi. Dia bahkan dianggap sudah meninggal oleh sebagian orang," Kata Kasumi yang sama bingungnya dengan Rin. "Kabar terakhir yang diketahui mengenai dirinya ialah ia dibawa paksa oleh para extremist yang ingin membangun kembali Kerajaan Ostia tepat setelah beliau melahirkan Negi-Sensei sepuluh tahun yang lalu."

"Hmm tidak masalah Arika-Hime muncul secara mendadak entah darimana bukan?" Kata Konoka yang tidak terlalu peduli dengan darimana Arika muncul. "Yang terpenting ialah Negi-kun mendapatkan kembali keluarganya secara utuh."

"Yah, Konoka berkata benar yang paling penting ialah Negi bisa bertemu kembali dengan ibunya dan keluarganya menjadi lengkap kembali," Kata Asuna yang setuju dengan ucapannya Konoka. "Tapi entah kenapa ketika aku melihat ibunya Negi secara langsung, aku merasa kalau aku sudah mengenalnya lama sekali."

Mendengar ucapan Asuna, Rin, Konoka dan juga Kasumi yang mengetahui identitas asli dari Asuna menelan ludah mereka. Meskipun ingatan asli dari Asuna sudah disegel menggunakan sihir dan juga dengan menggunakan obat. Tapi ternyata itu semua sama sekali tidak cukup untuk membuat Asuna tidak mengingat lagi masa lalunya yang menyedihkan.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja, Asuna," Kata Konoka dengan keringat dingin mengalir di pipinya. "Tidak mungkin kau sudah lama mengenal Arika-Hime, karena hari ini adalah hari pertama kau bertemu dengan beliau."

"Hmmph tapi, instingku mengatakan kalau ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengan dirinya," Kata Asuna dengan wajah yang terlihat tidak percaya dengan ucapannya Konoka. "Kau tahu sendiri bukan Konoka, instingku tidak pernah salah, karena aku seseorang yang selalu mengandalkan instingku lebih daripada otakku sendiri."

"Asuna, insting yang paling hebat sekalipun bisa salah, lho," Kata Kasumi yang terlihat panik. "Bahkan seseorang dengan otak yang paling jenius sekalipun bisa melakukan kesalahan, apalagi dirimu yang tingkat kepandaiannya di bawah rata-rata. Meskipun manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna tetap saja manusia tidak bisa lepas dari kesalahan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Grrr kenapa Yukihime-Sama tidak mengenaliku! Dan kenapa juga kita berdua malah dikurung seperti ini!" Teriak Karin yang dikurung bersama dengan Touta di dalam penjara bawah tanah kediaman Emiya. "Yang paling aneh ialah mengapa wujud dewasa dari Yukihime-Sama benar-benar berbeda dari yang seharusnya."

"Yukihime terlihat amat senang ketika ia bermesraan dengan kakek buyut," Kata Touta yang terlihat sedih. "Selain itu kakek buyut memanggil Yukihime dengan nama akrab Arika! Kenapa bisa begitu! Bukankah seharusnya di era ini kakek buyut masih belum ditemukan, ditambah lagi kenapa juga Yukihime bisa keluar dari Mahora meskipun seharusnya di era ini Yukihime masih tersegel di Mahora Gakuen!"

Di saat Touta dan Karin sedang sibuk mengeluh, Shirou beserta dengan Takamichi yang baru saja tiba di kediaman Emiya masuk ke dalam penjara bawah tanah untuk menginterogasi Karin dan Touta.

"Evangeline yang kalian sebut sebagai Yukihime identitas aslinya ialah Arika Anarchia Enteofushia ratu terakhir dari kerajaan kuno Vespertatia sekaligus istri dari Nagi Springfield si Thousand Master wajar saja kalau ia merasa senang bermesraan dengan suaminya sendiri," Kata Shirou yang saat ini sudah berada tepat di depan ruang penjara tempat Touta dan Karin di tahan. "Aku benar-benar ingin tahu apa yang dilakukan oleh dua orang yang tidak dikenal seperti kalian yang berasal dari aliran waktu alternatif di aliran waktu ini."

Ucapan Shirou yang baru saja muncul benar-benar membuat Touta dan juga Karin merasa terkejut. Karena mereka berdua sama sekali tidak menyangka kalau identitas mereka berdua bisa diketahui dengan begitu mudah.

"Darimana, kau bisa tahu kalau kami berdua berasal dari aliran waktu yang berbeda!" Teriak Karin. "Harusnya seorang telepath ataupun pengguna pyschometry terhebat sekalipun tidak akan bisa menembus dinding sihir khusus yang diciptakan oleh Yukihime-Sama untuk melindungi pikiran kami berdua!"

"Dinding sihir yang melindungi pikiran kalian memang dibuat dengan sangat baik kuakui hal itu," Kata Shirou dengan wajah yang terlihat dingin. "Tapi ada banyak cara untuk mengetahui identitas kalian berdua Touta Konoe klon dari Negi dan Asuna ditambah Isth Karin Orte, atau Yuuki Karin. Misalnya dengan melihat memori yang ada di dalam darah dari kalian berdua."

Karin memucat wajahnya ketika seseorang menyebutkan nama aslinya, ia tidak pernah menyukai nama asli yang ia miliki. Karena itu semua hanya akan mengingatkan dirinya akan dosa sekaligus kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan di dalam hidupnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Mengkhianati avatar dari yang Mahakuasa sekaligus putra dari Tuhan adalah kesalahan terbodoh yang bisa dilakukan manusia, bahkan jauh lebih bodoh daripada melakukan perjanjian dengan setan," Kata Takamichi yang dengan sengaja memprovokasi Karin agar ia mau mengeluarkan lebih banyak informasi dan mau mengakui identitasnya. "Yah, tapi kalau kau tidak mengkhianati diri-Nya maka manusia tidak akan pernah ditebus dosanya jadi kurasa tindakan pengkhianatanmu itu memiliki keuntungan yang bagus untuk umat manusia."

"Diam!" Teriak Karin dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya. "Diam! Diam! Diam! Diam! Jangan ingatkan aku akan hal yang sudah susah payah kulupakan! Jangan buat aku mengingat tindakan bodoh yang membuatku mendapatkan kutukan yang membuat tubuhku tidak dapat mati!"

"Ka-Karin-Senpai tenanglah!" Kata Touta yang berusaha untuk menenangkan Karin. "Jangan mau terprovokasi perkataan dari pria berkacamata itu! A-aku yakin kalau kau memiliki alasan yang baik untuk melakukan tindakan yang kau anggap sebagai kesalahan. Jadi jangan mau terprovokasi oleh pria itu dan kembalilah ke dirimu yang dulu."

"Touta Konoe sayangnya apa yang dilalukan oleh Karin tetaplah kesalahan yang amat besar mau kau menyukainya ataupun tidak," Kata Shirou. "Dia memiliki pilihan untuk tidak melakukan hal itu, tapi dia tetap melakukannya hanya karena tiga puluh koin perak, sampai akhirnya ia menyesali perbuatannya lalu mencoba bunuh diri, tapi sayangnya perbuatan yang ia lakukan membuat dirinya tidak bisa mati. Padahal kutukan keabadian yang ia lakukan bisa lenyap kalau ia mau secara sungguh-sungguh bertobat dan menyesali dosa yang ia lakukan. Tapi kalau ia masih abadi itu berarti dia masih belum mau bertobat ataupun menyesali kesalahan yang ia lakukan. Ia mengatakan padamu kalau ia menyesal tapi aslinya dia tetap berkeras hati dan tak mau bertobat. Tindakan bunuh diri yang ia lakukan adalah bukti terbesar kalau ia tidak mau bertobat!"

Próximo capítulo