webnovel

Chapter 159 - Liburan di Resort 5

Percakapan antara Negi dan Nagi berhenti di tengah jalan karena diinterupsi oleh Evangeline yang juga ingin berbicara banyak hal dengan Nagi. Negi yang tahu kalau Evangeline menunggu lebih lama dari dirinya untuk bisa mengobrol sekali lagi dengan ayahnya, memilih untuk mengalah, karena dia bisa melanjutkan obrolannya dengan ayahnya lain kali. Karena bagi Negi, Evangeline jauh lebih membutuhkan ayahnya Nagi Springfield ketimbang dirinya.

Tapi yang membuat dirinya merasa kuatir ialah ketika Evangeline menarik tangan Nagi dan membawanya ke kamar pribadi milik Evangeline, dan mengancam kepada semua orang di Istana Lebenschilt untuk tidak mengganggu atau menguping obrolan pribadi yang akan ia lakukan dengan Nagi.

Nagi sendiri terlihat tidak melawan dan hanya bisa pasrah ketika Evangeline menarik lengannya, karena di dalam hatinya ia merasa amat bersalah telah memberikan kutukan yang terlalu kuat kepada Evangeline sehingga bahkan ia sendiri tidak bisa melepasnya...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Oh, Evangeline sudah membawa pergi Nagi dan bahkan melarang kita untuk menguping apa yang akan ia obrolkan dengan Nagi," Kata Albiero sambil tertawa geli. "Kira-kira hal apa yang akan mereka obrolkan, ya? Atau mereka akan melakukan hal yang terlarang."

"Evangeline akan merasa terlalu gugup melakukan hal itu," Kata Takamichi. "Dan Nagi yang terlalu bodoh dalam hal percintaan walaupun dia adalah orang yang romantis tidak akan menyadari kalau Evangeline ingin bercinta dengannnya walaupun Evangeline sudah memberinya petunjuk ataupun tanda sekalipun."

"Yah, lagipula dengan tubuhnya yang seperti anak berumur 10 tahun, Nagi sekalipun akan merasa amat berdosa kalau harus bercinta dengan Evangeline," Kata Albiero.

"Ssst jangan kau berani membicarakan hal itu di hadapan Evangeline, Al," Kata Takamichi. "Waktu itu aku membandingkan tubuhnya Evangeline dengan tubuh istriku Shizuna di hadapan pak kepala sekolah dan tanpa sengaja Evangeline mendengarkan hal itu, hasilnya aku dibuat babak belur sampai patah tulang oleh Evangeline yang kesal. Butuh waktu sebulan bagiku untuk sembuh."

"Kenapa juga kau harus membanding- bandingkan tubuh istrimu dengan tubuhnya Eva di hadapan Konoemon," Kata Albiero. "Kau ini ada-ada saja deh."

"Sebelum melahirkan anakku, Shizuna-chan adalah guru wanita paling cantik dan seksi di seluruh Mahora," Kata Takamichi. "Dan ketika aku membicarakan soal tubuhnya Evangeline, istriku masih mengajar di SMP Mahora jadi wajar kalau aku membandingkan Evangeline dengan istriku."

"Yah, kurasa itu memang wajar," Kata Albiero. "Mengingat istrimu itu memang sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah tidak aneh kalau Eva marah padamu karena Eva dalam wujud dewasanya sekalipun tidak bisa secantik atau seseksi istrimu itu."

Ketika Takamichi dan Albiero membicarakan hal yang tidak baik untuk anak dibawah umur, Rin dengan cepat menutup telinga Negi menggunakan kedua tangannya. Karena ia tidak ingin kalau pikiran adik iparnya yang masih polos diracuni oleh Albiero dan Takamichi.

Negi merasa agak bingung kenapa tiba-tiba saja Rin menutup kedua telinganya, tapi ketika ia ingin bertanya kepada Rin. Rin sudah memasang tampang seram terlebih dahulu, sehingga Negi sama sekali tidak berani bertanya apapun kepada Rin.

Sedangkan Shirou cuma bisa menepuk dahinya, setelah ia melihat pembicaraan ngaco yang dilakukan oleh Takamichi dan Albiero. Karena bisa-bisanya mereka berdua, malah membicarakan hal yang berbau dewasa ketika ada Negi di dekat mereka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di kamar pribadinya Evangeline, Nagi dibuat kalang kabut dengan wujud yang dipakai oleh Evangeline. Karena saat ini Evangeline berada dalam wujud dewasa dan hanya memakai lingerie yang tembus pandang. (Berkat pil pengubah umur permanen yang diberikan oleh Shirou kepada Eva, saat ini dia bisa memiliki wujud dewasa dalam artian sebenarnya dan bukan ilusi murahan yang biasa ia pakai untuk menakut-nakuti musuhnya)

Evangeline juga menempelkan dadanya yang besar ke lengan Nagi, membuat Nagi berusaha sekeras mungkin untuk tidak mimisan. Melihat Nagi yang terlihat panik, Evangeline merasa senang. Selama ini Nagilah yang mempermainkan dirinya dan sekarang dialah yang mempermainkan Nagi. Tentu saja meskipun saat ini ia sedang memakai lingerie tembus pandang dan posisi tubuhnya benar-benar berada amat dekat dengan Nagi, Eva sama sekali tidak memiliki niat untuk melakukan hubungan badan dengan Nagi. Biarpun hal yang saat ini ia lakukan bisa dibilang memalukan tapi Eva masih punya harga diri, ia tidak ingin melakukan hubungan badan atau merebut suami orang lain. Hal seperti itu sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Obrolan antara Nagi dan Eva berlangsung cukup lama, walaupun tidak selama antara percakapan antara Nagi dan Negi. Dan ketika mereka berdua keluar dari kamar, Evangeline terlihat amat senang dengan wajah yang merah padam ia berjalan keluar bersama dengan Nagi sambil memegangi lengan kirinya Nagi yang wajahnya terlihat pucat seakan Nagi sudah kehabisan banyak darah.

Berbeda dengan Nagi yang hidungnya disumbat oleh tissue yang menyerap darah yang mengalir keluar dari dalam hidungnya. Ia merasa amat menderita dan senang di saat bersamaan, ketika berada di kamarnya Evangeline dan mengobrol berduaan dengannya. Godaan seksual yang diberikan oleh Evangeline kepada dirinya membuat ia beberapa kali hampir kehilangan kendali. Dan sebagai gantinya ia mengalami mimisan yang parah. Rasa setia yang ia miliki kepada Arika adalah satu-satunya hal yang membuat dirinya tidak melakukan apa-apa kepada Eva, walaupun secara jasmani ia sangat ini melakukan seks dengan Evangeline yang tubuhnya terlihat amat seksi di mata lelaki yang sehat dan normal sepertinya.

Shirou, Rin, Takamichi dan Albiero tidak terlihat terlalu kaget ketika ia mereka melihat kondisi Nagi. Tapi tidak dengan Negi ia dibuat shock melihat Nagi yang wajahnya pucat setelah keluar dari kamarnya Evangeline.

"Apa yang sebenarnya mereka berdua lakukan di dalam kamar selama beberapa jam sampai-sampai wajah Nagi menjadi pucat seperti itu," Kata Takamichi. "Apalagi ia mimisan parah begitu."

"Apapun yang mereka lakukan di dalam kamar itu tampaknya bukanlah seperti yang kita bicarakan sebelumnya Takamichi," Kata Albiero. "Karena Nagi masih berjalan dengan normal, walaupun ia terlihat pucat dan lemas."

"Itu berarti Nagi hanya digoda habis-habisan oleh Evangeline selama mereka berdua di kamar," Kata Takamichi. "Buktinya adalah Nagi mimisan parah sampai-sampai wajahnya jadi pucat begitu, sepertinya Nagi menahan diri agar ia tidak melakukan hal 'itu' bersama dengan Evangeline. Nagi terlalu mencintai Arika untuk melakukan hal 'itu' (hal 'itu' maksudnya adalah seks) dengan wanita lain."

"Tidak juga," Kata Albiero. "Dia pernah melakukan hal 'itu' dengan Mikoto, satu-satu wanita selain Arika yang bisa menaklukan hatinya Nagi."

"Kumohon jangan membicarakan ibuku seperti itu," Kata Shirou yang merasa kesal ibunya dibicarakan seperti itu. "Rasanya tidak enak mendengar ibuku dibuat menjadi bahan pembicaraan oleh kalian berdua!"

"Ah, maafkan aku, Shirou," Kata Albiero yang merasa bersalah karena sudah membuat Shirou tersinggung. "Aku lupa kalau Mikoto adalah ibumu."

"Sigh sudahlah," Kata Shirou. "Asal kau sudah minta maaf dan merasa menyesal dengan apa yang baru saja kau ucapkan itu sudah cukup untukku."

"Serius deh," Kata Rin. "Takahata-Sensei, Albiero-san ketika kalian berdua sudah asyik mengobrol kalian jadi tidak mempedulikan apapun yang ada di sekitar kalian. Bahkan ketika kalian sebelumnya membicarakan soal seks, apa kalian tidak sadar kalau Negi yang masih di bawah umur ada di hadapan kalian? Aku sampai harus menutup telinga Negi dengan kedua tanganku yang sudah kumantrai dengan rune untuk meredam suara supaya Negi tidak mendengar omongan kalian!"

"Ah, soal itu kami benar-benar tidak menyadarinya," Kata Takamichi dengan wajah yang merah karena malu tidak menyadari keberadaan Negi ketika ia membicarakan hal yang berbau dewasa bersama dengan Albiero.

"Ahahahaha aku juga tidak menyadarinya karena terlalu asyik mengobrol dengan Takamichi," Kata Albiero yang bersikap tidak tahu malu seperti biasa.

"Sigh, kalian berdua benar-benar perlu intropeksi diri, deh," Kata Rin. "Bisa-bisanya membicarakan hal yang berbau dewasa di hadapan anak kecil yang masih dibawah umur."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Gyaaa ayah!" Teriak Negi yang langsung berlari ke ayahnya ketika melihat wajah ayahnya yang pucat. "Apa yang terjadi padamu!?"

"A-aku tidak bisa menceritakan padamu apa yang baru saja terjadi padaku, anakku," Kata Nagi dengan nafas yang berat. "Karena kau belum cukup umur untuk mengerti apa yang terjadi padaku, jadi lain kali saja aku ceritanya, ya."

"Dan kenapa Master malah terlihat senang dan wajahnya memerah begitu!" Kata Negi dengan pandangan curiga. "Apakah Master baru saja menghisap darahnya ayah, makanya saat ini tubuh Master berada dalam wujud dewasa begitu?"

"Aku tidak menghisap darahnya Nagi, bocah!" Kata Evangeline yang merasa marah karena Negi berani menuduhnya macam-macam. "Dan wujud dewasaku ini karena aku juga meminum pil pengubah umum permanen yang diberikan oleh Shirou kepadaku! Dan apa yang terjadi pada ayahmu adalah sesuatu yang tidak boleh diceritakan kepada anak di bawah umur sepertimu! Mengerti!"

Negi menganggukan kepalanya, ia benar-benar merasa terintimidasi dengan kemarahan Evangeline yang ditujukan kepada dirinya. Ia memang mungkin sudah bertambah kuat, tapi ia tidak sebodoh itu mau berani menantang Evangeline yang marah. Ia tidaklah sekuat itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah clone dari Nagi selesai dikeluarkan dari gulungan terlarang dan juga Negi serta Evangeline sudah selesai mengobrol dengan Nagi. Shirou memutuskan untuk keluar dari Istana Lebenschilt bersama dengan Rin dan Negi.

Sedangkan Albiero, Takamichi, Nagi dan Evangeline mau melakukan pesta reuni setelah tidak bertemu dalam waktu yang lama. Dan karena di pesta itu pasti ada acara minum sake atau bir, yang tidak pantas untuk anak dibawah umur seperti dirinya, Rin dan Negi, makanya ia langsung mengajak mereka berdua pergu dari istana karena tidak mau mengganggu acara untuk orang dewasa, walaupun Shirou dan Rin sendiri secara roh tidak bisa dibilang di bawah umur.

Negi tentu saja kecewa ketika ia diajak pergi oleh Shirou, karena ia ingin bersama dengan ayahnya lebih lama. Tapi karena ia tidak bisa melawan perintah dari kakaknya itu, dengan terpaksa Negi keluar dari istana bersama dengan Rin dan Shirou.

Dan ketika ia bertanya kepada Rin kenapa mereka bertiga harus keluar dari istana sebelum Evangeline, Nagi, Albiero dan Takamichi.

Rin hanya menjawab kalau keempat orang itu akan melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh orang-orang dibawah umur seperti mereka bertiga.

Negi menganggukan kepalanya, ia paham dengan jawaban dari Rin. Sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang dibawah umur bukanlah hal yang ingin ia ketahui. Karena terakhir kali ia ingin tahu hal seperti itu, ia malah mendapatkan kesialan....

Próximo capítulo