webnovel

Chapter 67 - Mahora Festival 30

"Karena pertandingan antara peserta Tatsumiya dan peserta Gu Fei berakhir imbang,dan keduanya pingsan maka vote untuk menentukan pemenang tidak bisa dilakukan," Kata Kasumi. "Akan ada rehat selama 15 menit sebelum pertandingan selanjutnya, jadi untuk penonton yang ingin buang air ataupun membeli makanan inilah saat yang tepat!"

"Benar-benar pertandingan yang menegangkan," Kata Negi. "Aku sama sekali tidak menyangka kalau Master Gu bisa menandingi Tatsumiya-san."

"Kau benar Negi," Kata Asuna. "Aku pernah melihat kemampuan dari Tatsumiya juga kemampuan dari Gu Fei sewaktu Study Tour di Kyoto, dan kalau kubandingkan kemampuan antara keduanya, kemampuan Tatsumiya jelas berada di atas Gu Fei. Entah bagaimana Gu Fei dengan kemampuannya bisa bertarung imbang melawan Mana."

"Aku juga sama terkejutnya denganmu Asuna-san," Kata Setsuna. "Kemampuan Gu Fei jadi benar-benar meningkat sampai-sampai ia bisa mengimbangi Tatsumiya."

"Lalu bagaimana caranya kemampuan Master Gu bisa meningkat dengan begitu cepat?" Kata Negi. "Karena kemampuan Master Gu tidaklah sehebat itu sewaktu aku berlatih bersamanya beberapa hari yang lalu."

"Kalau kalian semua begitu penasaran, supaya tahu lebih jelas bagaimana kalau kalian menemui Gu Fei di ruang kesehatan," Kata Shirou. "Mungkin dia mau menjelaskannya pada kalian berdua."

(Negi bawa Asuna ke ruang kesehatan bersamamu) Kata Shirou melalui telepati. (Saat ini ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengan Setsuna dan aku tidak ingin Asuna mengetahuinya)

(Tidak masalah Shirou-Nii) Kata Negi. (Tapi bukankah Shirou-Nii bisa menggunakan telepati seperti ini untuk berbicara dengan Setsuna-san tanpa diketahui oleh Asuna-san?)

(Aku bukan hanya akan berbicara dengan Setsuna Negi) Kata Shirou. (Ada hal lain yang ingin kulakukan dan akan sulit melakukannya kalau Asuna yang merasa curiga padaku berada disini)

(Aku mengerti Shirou-Nii) Kata Negi. (Sekarang juga aku akan mengajak Asuna-san pergi dari sini!)

(Setsuna-san kau mendengar semuanya bukan) Kata Shirou. (Karena kita berdua masih terhubung secara telepati berkat wujud Seras Victoria yang kau pakai sebelumnya, kau tidak usah ikut dengan Negi dan Asuna-san karena ada yang ingin kubicarakan denganmu)

(Aku mengerti Shirou-Sama) Kata Setsuna. (Aku akan diam di bangku penonton bersama denganmu!)

Wajah Setsuna menjadi memerah karena ia merasa senang karena pada akhirnya ia bisa berduaan dengan Shirou tanpa ada gangguan dari Rin dan gadia lain yang menyukai Shirou.

"Kau benar Alucard-san," Kata Negi. "Ayo kita pergi ke ruang kesehatan Asuna-san!"

Negi menarik tangan Asuna lalu membawanya pergi ke ruang kesehatan.

"Tu-Tunggu dulu Negi!" Kata Asuna. "Jangan tarik tanganku begini! Dan kenapa kau tidak ikut mengajak Setsuna bersama kita!"

Setelah Negi dan Asuna pergi dari bangku penonton, dan hanya ada Shirou dan Setsuna di bangku penonton khusus untuk peserta. Shirou yang saat ini memiliki kemampuan dan tubuh dari Alucard langsung membuat bayangannya setipis mungkin sampai benar-benar sulit untuk dilihat dengan mata telanjang dan memanjangkan bayangannya ke segala arah. Setelah bayangan milik Shirou memanjang hampir ke setiap sudut dari kuil Tatsumiya, setelahnya bayangan Shirou yang tipis mulai menebal sedikit dan dari bayangan itu muncul banyak sekali mata yang terlihat amat mengerikan.

"Shi-Shirou-Sama, ke-kenapa bayanganmu memanjang ke berbagai arah begitu," Kata Setsuna. "D-Dan kenapa ada mata yang muncul dari bayanganmu!"

Setsuna merasa jijik dan ngeri dengan apa yang Shirou lakukan, sampai-sampai Setsuna merasa ingin muntah.

"Aku hanya ingin mencari tahu apa yang Chao rencanakan menggunakan kemampuan milik Alucard," Kata Shirou. "Maaf kalau aku membuatmu merasa tidak enak dan jijik Setsuna-san, normalnya kamu tidak akan bisa melihat bayanganku memanjang begini berkat sugesti massal yang kubuat supaya tidak ada yang bisa melihat bayanganku memanjang, tapi karena koneksi batin antara kita berdua masih terhubung. Kamu jadi bisa melihat bayanganku yang terlihat menjijikan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Bangsal kesehatan, kamar tempat Tatsumiya Mana dirawat.

"Terimakasih Tatsumiya," Kata Chao sambil menyerahkan amplop berisi uang pada Mana. "Kau sudah mau bertarung imbang dengan Gu Fei."

"Sejujurnya aku bermaksud mengalah di pertandinganku melawan Gu Fei," Kata Mana. "Tapi aku sama sekali tidak menyangka, kalau Gu Fei bisa mengimbangiku. Jadi tanpa sadar aku malah terbawa suasana dan bertarung serius dengannya menggunakan seluruh kemampuanku. Makanya Chao aku tidak bisa menerima uangmu, karena aku gagal mengerjakan tugas darimu."

Mana mengembalikan amplop berisi yang yang diberikan oleh Chao kepadanya, membuat Chao merasa heran karena Mana adalah orang yang sangat menyukai uang.

"Jadi di pertandingan tadi kau benar-benar serius ketika melawan Gu Fei," Kata Chao yang cukup terkejut mendengar pengakuan dari Mana. "Kusangka kau menyesuaikan kemampuanmu sama dengan Gu Fei."

"Tidak sama sekali," Kata Mana. "Kemampuan Gu Fei memang benar-benar setara denganku di pertandingan tadi, sungguh mengejutkan Gu Fei meningkatkan kemampuannya sampai setara denganku dalam waktu yang singkat."

"Meningkatnya kemampuan Gu Fei sehingga bisa setara denganmu memanglah sangat mengejutkan," Kata Chao. "Aku benar-benar ingin tahu apa yang membuat Gu Fei bisa jadi kuat dalam waktu yang singkat."

"Mungkin ada seseorang yang melatih Gu Fei," Kata Mana. "Atau dia berlatih dengan begitu keras dalam beberapa minggu terakhir entah bagaimana dia bisa jadi setara denganku dari segi kemampuan."

"Akan kuselidiki siapa yang melatih Gu Fei," Kata Chao. "Aku khawatir kalau orang yang melatih Gu Fei itu bisa menjadi ancaman dan penghalang dari rencanaku!"

"Kau orang yang terlalu berhati-hati seperti biasanya Chao," Kata Mana meledek Chao. "Walaupun aku punya firasat kalau kau tidak akan menemukan orang yang melatih Gu Fei."

"Diam kau Mana!" Kata Chao yang wajahnya memerah karena ledekan Mana. "Sembuhkan saja dulu memar di ulu hatimu itu, karena dari yang kulihat cederamu jauh lebih parah dari Gu Fei!"

"Yeah, yeah, aku tahu," Kata Mana yang manyun karena kesal mendengar kata-kata Chao.

Tanpa diketahui atau dirasakan oleh Mana dan Chao bayangan dari Shirou juga memanjang sampai ke kamar tempat Mana dirawat. Dan karena bayangannya Shirou bisa mengetahui semua yang Chao dan Mana bicarakan. Dan tepat setelah Chao pergi dari hadapan Mana, bayangan milik Shirou yang memanjang terpotong sedikit dan potongan bayangan itu terbagi menjadi dua bagian, satu bagian masuk ke bayangan Chao dan bagian yang lain masuk ke bayangannya Mana.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Bangsal kesehatan kamar tempat Gu Fei dirawat.

Gu Fei baru saja terbangun dari pingsannya tepat ketika Negi dan Asuna masuk ke dalam kamar tempat Gu Fei dirawat.

"Master Gu, kau sudah sadar!" Kata Negi. "Kau tidak apa-apa bukan!"

"Gu Fei, bagaimana keadaanmu," Kata Asuna.

"Ah, Negi-bouzou dan Asuna aru," Kata Gu Fei. "Terimakasih sudah mengkhawatirkanku, aku tidak apa-apa!"

"Apa benar begitu," Kata Negi. "Bisa kulihat kalau saat ini dagu Master Gu diperban begitu!"

Gu Fei merasa senang karena muridnya dalam beladiri sekaligus wali kelasnya merasa khawatir pada dirinya. Tapi Gu Fei tidak ingin terlihat lemah di depan Negi, jadi Gu Fei menahan rasa sakit yang sampai saat ini masih ia rasakan dan berpura-pura kalau ia sama sekali tidak apa-apa.

"Memang daguku terasa amat sakit karena serangan dari Mana," Kata Gu Fei. "Tapi setelah tadi dokter menyuntikkan obat penahan rasa sakit padaku sekarang rasa sakitnya sudah tidak terasa!"

"Kalau begitu baguslah," Kata Negi. "Aku benar-benar khawatir kalau Master Gu saat ini merasakan rasa sakit yang amat sangat."

Kata-kata Negi sangat tepat, sampai-sampai membuat Gu Fei berkeringat amat banyak karena kata-kata Negi yang tepat sasaran.

"Negi rasa khawatirmu terlalu berlebihan," Kata Asuna. "Dari segi kekuatan fisik dan daya tahan tubuh, Gu Fei berada jauh di atasku ataupun Kaede. Jadi tenangkan dirimu sedikit!"

"Daripada mengkhawatirkan diriku, bukankah lebih baik kalau kau memikirkan pertandinganmu dengan Takahata-Sensei," Kata Gu Fei. "Giliranmu sebentar lagi akan tiba bukan Negi-bouzou."

"Aaaaaaaaaah!" Teriak Negi. "Sekali lagi aku lupa soal pertandinganku dengan Takamichi!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Maaf membuat para penonton menunggu!" Kata Kasumi. "Waktu rehat 15 menit sudah selesai! Dan sekarang mari kita lanjut ke pertandingan ke -5! Pertandingan ke -4 tadi adalah pertandingan tingkat tinggi! Mari berharap pertandingan selanjutnya berlevel sama!"

'Pertandingan tingkat tinggi katanya!' Kata Chisame dalam hatinya. 'Gerakan yang tadi Gu Fei dan Tatsumiya lakukan sangat tidak mungkin dan melanggar hukum fisika! Apa yang sebenarnya terjadi! Apa semua yang tadi kulihat adalah kenyataan!'

"Dari Klub Engineering Universitas Mahora! Peserta Tanaka!" Kata Kasumi. "Dan dari SMA putri Saint Ursula! Peserta Takane D Goodman!"

"Onee-Sama!" Teriak Mei di bangku penonton. "Jangan lengah!"

"Akhirnya tiba saatnya dimana aku bisa menunjukkan kemampuanku yang sebenarnya!" Kata Takane. "Hei lelaki berotot besar disana! Tunjukkan kemampuanmu!"

"Pertandingan ke -5 dimulai!" Kata Kasumi.

"Baiklah," Kata Tanaka si robot. "Dari awal Maximum Attack!"

Tanaka membuka mulutnya dan menembakkan laser beam ke arah Takane.

"Eeeeh!"Takane yang terkejut karena laser beam yang berasal dari Tanaka dengan reflek luar biasa yang muncul karena rasa kaget bisa menghindari laser beam yang mengarah padanya.

"Oh! Ini luar biasa peserta Tanaka mengeluarkan laser beam dari dalam mulutnya!" Kata Kasumi.

"Tanaka adalah robot buatan klub Enginering Universitas Mahora," Kata Chachamaru. "Sama sepertiku, dengan kata lain dia adalah adikku!"

"Tapi bukankah menggunakan robot dan laser beam begitu melanggar aturan?" Kata Gotokuji.

"Robot yang menggunakan laser beam itu benar-benar keren!" Kata para penonton. "Dan jauh lebih masuk akal dari yang terjadi di pertandingan sebelumnya!"

"Apanya yang masuk akal! Pakai otak kalian sedikit!" Kata Chisame. "Robot yang mengeluarkan laser beam itu harusnya belum bisa diciptakan!"

Sementara itu di arena pertandingan, Takane mati-matian menghindari serangan dari Tanaka.

"Hosh! Hosh! Kenapa robot berbahaya yang bisa mengeluarkan laser bisa diizinkan jadi peserta!" Kata Takane yang kelelahan karena sedari tadi menghindari serangan dari Tanaka.

Tanaka lalu berhenti mengeluarkan laser dari dalam mulutnya lalu menggunakan double rocket punch untuk menyerang Takane.

Sekali lagi Takane bisa menghindar dengan melompat walaupun ia nyaris terkena, serangan tersebut. Dan tepat ketika Takane berada di udara karena melompat, Tanaka langsung menyerang menggunakan laser miliknya yang tentu saja mengenai Takane secara telak.

Serangan laser itu juga membuat tubuh Takane terlempar ke kolam yang berada di pinggir arena membuat nasib dari Takane tidak jelas jadi seperti apa karena saat ini ia ada di dalam kolam.

"Oooh serangan laser dari peserta Tanaka tepat mengenai peserta Takane!" Kata Kasumi. "Apa yang akan terjadi pada peserta Takane!"

"Chachamaru-san bisa beritahu aku apakah peserta Takane akan baik-baik saja setelah terkena laser dari peserta Tanaka?" Tanya Gotokuji.

"Kujamin dia akan baik-baik saja," Jawab Chachamaru. "Laser dari Tanaka tidak akan berbahaya bagi manusia, karena laser itu hanya akan melenyapkan pakaian dari orang yang terkena laser itu."

"Uuukh!" Kata Takane yang muncul dari dalam kolam. "Kok, aku tidak apa-apa, padahal aku merasa kalau aku akan mati karena terkena laser tadi."

"O-Onee-Sama!" Teriak Mei. "Pakaianmu! Pakaianmu!"

Ketika Takane, berdiri dan naik kembali ke atas arena, pakaian yang menempel di tubuhnya yang tersisa hanyalah sedikit dari bagian atas seragam sekolahnya. Dan itupun hanya menutupi setengah bagian dari dadanya ditambah karena masuk ke dalam kolam seragam milik Takane yang tersisa menjadi basah dan membuat kondisi dari Takane saat ini sangatlah erotis.

"Wooooooow!" Teriak para penonton pria. "Free fans service!"

"Oooh peserta Takane menunjukkan fans service kepada para penonton!" Kata Kasumi. "Sungguh tidak disangka!"

Takane yang sudah menyadari keadaannya saat ini benar-benar tidak tahu harus bereaksi apa, ia cuma bisa menangis sedikit lalu berteriak;

"Tiiiiiidak!" Takane melapisi tangan kanannya menggunakan kekuatan sihir, lalu meninju Tanaka sampai-sampai membuat Tanaka hancur berkeping-keping. Takane lalu berlari ke luar arena sambil menutupi bagian auratnya yang terlihat menggunakan tangannya. "Aku sudah tidak bisa menikah!"

"Pe-pemenang dari pertandingan ke- 5 adalah peserta Takane D Goodman yang lari ke luar arena karena merasa malu," Kata Kasumi. "Kita rehat 15 menit baru nanti pertandingan akan dilanjutkan!"

Di saat Takane terlihat telanjang dan lari keluar dari arena. Negi, Setsuna dan Asuna baru saja kembali ke bangku penonton dan mereka bertiga benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi dengan Takane.

"Apakah Takane-san punya hobi memperlihatkan tubuhnya begitu?" Tanya Negi dengan wajah yang memerah.

"Ku-kurasa tidak," Kata Asuna. "Apa yang sebenarnya terjadi pada Takane-san sampai-sampai ia jadi telanjang begitu?"

"Apapun itu kurasa sebuah kejadian yang buruk sampai-sampai membuat Takane-san jadi setengah telanjang begitu," Kata Setsuna.

Author Note: Maaf tidak seperti yang dijanjikam sebelumnya mengenai Negi dan Takamichi, terlalu bayak filler di chapter ini pertandingan Negi dan Takamichi full di chapter selanjutnya.

Support saya di Pa.treon.com/Raylight25

Próximo capítulo