webnovel

11 IJINKAN BIBI MEMELUKMU

"maaf sepertinya anda salah mengenali"ucap lonna menatap jengah lalu bergegas berlalu dari hadapan lelaki setengah baya yang tampan. lelaki itu termangu berdiri sendiri menatap kepergian lonna.

"dia bukan maura,maura tidak mungkin semuda itu" bathinnya sedih.

"tuan louise,apakah perlu saya mengejar wanita itu?"ucap supirnya yang sedari tadi mengikuti louise walau louise telah memintanya untuk tetap menunggu di dalam mobil.

"tidak perlu" ucap pendek louise lalu melangkah kembali memasuki mobil.

sepanjang perjalanan benak louise dipenuhi banyak pertanyaan.

"apakah mungkin ada orang yang benar benar sama didunia ini"bathin louise terheran.

"apa wanita muda tadi adalah putri maura?" bathinnya lagi,jarinya menekan rasa sakit dikeningnya yang tiba tiba datang,ingatannya berkelana pada sosok wanita cantik dicintainya yang hilang hampir sembilan belas rahun yang lalu.rasa sakit kembali menusuk hatinya.supir terlihat cemas menatap tuannya yang terlihat tidak sehat.sejak bertemu gadis muda tadi.

mobil metalik louise berlahan memasuki area gedung Queen Corp.

📞 "drett...drettt" bunyi ponsel louise saat melangkah menuju lift.

📞 " ya irene..." ucapnya.

📞 " aku hanya ingin mengingatkan kembali malam ini acara dokter lee" ucap seorang wanita dari seberang ponsel.

📞 " baik,aku akan pulang lebih cepat" ucap louise pendek lalu mematikan ponsel.

irene adalah istri louise sekaligus sahabat maura,irene yang telah membantunya keluar dari kesedihan kehilangan maura.

walau irene telah menjadi istrinya dan juga ibu dari dua putranya namun hati dan cinta louise tetaplah untuk maura.

*

"pipi...." sapa lonna heran menatap bernand yang kembali lebih cepat hari ini.

bernand menghampiri lonna yang sedang duduk disofa besar dengan buku ditangannya, tersenyum lembut lalu mencium kening lonna.

"kamu ada acara malam ini "tanya bernand sembari duduk disisi lonna,jarinya mengendurkan dasi pada kerahnya.

lonna menggeleng lemah.

"malam ini ikut pipi" ucap bernand.

"kemana pi" ucap lonna antusias,jarinya menutup buku lalu meletakkan di atas meja.

"kamu ingat paman lee?" tanya bernand sembari menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

"paman lee....." gumam lonna berusaha mengingat.

bernand tersadar lonna tidak akan mengingat pertemuan pertama dan terakhir lonna dengan lee sahabatnya empat belas tahun yang lalu.bernand berdiri mengusap kepala lonna.

"bersiaplah,gunakan gaunmu yang terbaik" ucap bernand lalu pergi melangkah meninggalkan lonna.

**

pukul tujuh dalam sebuah pesta mewah disebuah ruang besar internasional hotel.

terlihat louise,irene dan dua putranya duduk mengelilingi meja vvip.

lee dan lana istrinya menghampiri meja louise,menyapa akrab lalu terlihat saling memberi pelukan dan ciuman di pipi.

"selamat,aku tidak mengira usia pernikahanmu telah memasuki usia dua puluh lima tahun" ucap louise pada lee.

"kalian masih terlihat mesra" puji irene tiba tiba.

"terima kasih" ucap lee dan lana bersamaan.

tidak lama terdengar beberapa decak kagum beberapa orang mengusik perbincangan louise dan lee.

"bukankah lelaki tampan itu bernand de fardo? siapa bidadari cantik disisinya" ucap salah satu tamu lee.

"apakah bidadari itu istrinya" ucap tamu wanita.

lee dan louise lalu saling menatap lalu mengalihkan pandangannya pada sosok bernand yang sedang menyapa ramah saat melewati meja meja tamu dengan lonna disisinya.lonna terlihat bagai bidadari dengan gaun putih sepanjang lutut,rambutnya tergerai ikal sepinggang dengan satu jepit rambut bertahta berlian menjepit rambutnya.

louise dan irene terpana menatap kecantikan lonna.

"maura" ucap lirih irene penuh getaran,matanya terlihat mulai berkaca kaca.

louise seketika berdiri dengan tatapan menatap lekat lonna.

lee sama terkejut menatap lonna.

'hallo lee,louise" sapa bernand membuyarkan keterkejutan louise dan lee.

"happy aniversary" ucap bernand pada lee dan luna dengan senyum ramah,lalu bernand menatap lonna sejenak lonna.

"happy aniversary paman lee dan bibi" ucap lonna lalu menyosorkan bingkisan mungil pada luna.

"terima kasih" ucap lana tersenyum ramah.

irene menatap lekat louise yang terlihat terpana menatap lonna,jari tangan irene menyentuh lembut tangan louise.

seketika louise tersadar? irene

"maaf" ucap louise pada irene.

lonna menatap lekat louose. mengingat pertemuannya dengan louise tadi pagi.

pertemuan tiga sahabat begitu akrab,louise tidak melepaskan pandangannya pada lonna,tertangkap jelas pada mata bernand.

"apakah gadis cantik ini adalah putrimu yang dulu begitu mungil dan menggemaskan" tanya lee pada bernand.bernand mengangguk.

"sungguhkah dia putrimu" tanya louise terkejut.bernand kembali mengangguk.

"ya dia adalah lonna putriku yang dulu ikut denganku menemuimu empat belas tahun yang lalu." ucap bernand tersenyum.

lonna dalam keheranan menyaksikan sahabat sahabat bernand yang terlihat terpana dalam kebingungan.

lee menatap gelisah pada louise,lee memahami keterpanaan louise,

lonna sangat mirip dengan maura bagai pinang dibelah dua,hanya lesung pipit pada pipinya yang membuat lonna berbeda,irene dan lee sadar bahwa lonna bukanlah maura.

airmata irene berlahan jatuh membasahi pipi,irene menghampiri lonna.

"ijinkan bibi memelukmu" ucap irene bergetar,lonna mengangguk dalam kebingungan.

irene memeluk erat lonna lalu tangisnya pecah seketika.

"maura..." gumam irene bergetar.lonna terkejut mendengar tangisan irene,bernand ikut terkejut menyaksikan irene dengan kesedihannya memeluk erat lonna.bernand menatap tajam louise meminta penjelasan,lee menangkap tatapan tajam bernand.louise menjadi salah tingkah.

"bern...putrimu lonna sangat mirip dengan maura,kekasih louise yang hilang sembilan belas tahun yang lalu." bisik lee hati hati pada bernand.

bernand mengernyitkan dahi mendengar penjelasan lee,ingatan bernand kembali empat belas tahun yang lalu saat louise tidak sadarkan diri usai menatal lonna kecil dahulu.

"maaf bila sikapku membuatmu tidak nyaman" ucap louise lirih, wajahnya terlihat penuh dengan kesedihan.

bernand terdiam mendengar ucapan louise.

kecanggungan louise dan bernand pecah saat suara pembawa acara mengucapkan kata kata pembuka acara.

acara berlangsung dengan apik dan meriah dari awal hingga akhir acara.

lonna terlihat menikmati acara demi acara,louise sesekali mencuri pandang pada lonna dan bernand terlihat penuh kegelisahan.

Próximo capítulo