webnovel

CHAPTER X

Seorang perempuan dengan gaya yang sangat berbeda memasuk ruang kelas. Perempuan itu berambut pendek dengan anting yang berlebihan ditelinganya dan juga ia mengunyah permen karet.

Semua mata tertuju padanya yang berdiri didepan kelas dengan penuh percaya diri. Ia melempar tatapan tidak tertarik kepada orang-orang yang justru merasa terbalik. Di sekolah Shinhwa hampir semua murid perempuan bergaya sama. Rambut panjang dan bergaya feminim. Sekalipun pendek, mereka tetap membuat rambutnya menjadi trendy.

Mereka semua duduk ditingkat akhir sekolah menengah pertama. RM yang merupakan ketua kelas memberikan tour singkat untuk perempuan tomboy bernama Eun Chan itu.

Eun Chan benar-benar tidak tertarik. Ia selalu menguap ketika RM menjelaskan mengenai ekskul maupun beberapa peraturan di sekolah ini.

"bisakah kita selesaikan ini? aku hanya ingin tahu dimana toilet perempuan berada karena aku sudah merasa mulutku asam", ujar Eun Chan.

RM mengangguk lalu memberi tahu jalan menuju toilet perempuan.

"Kau boleh pergi ketua kelas. Aku bisa pulang sendiri nanti", ketus Eun Chan sembari mengeloyor masuk ke toilet.

RM tidak mengerti maksud Eun Chan mengenai mulutnya yang asam. Tapi ia begitu penasaran. Ia tidak pernah melihat perempuan secuek Eun Chan yang melepaskan anting-anting didepan kelas dengan santai membuat wali kelasnya hanya bisa menggeram karena Eun Chan adalah anak baru jadi bisa dimaklumi.

RM diam-diam kembali lagi dan menunggu Eun Chan didepan toilet. Cukup lama perempuan ia didalam toilet akhirnya ia keluar. RM mencium bau asap rokok yang sangat pekat dari badannya.

"apa kau merokok didalam sana?", tanya RM sembari menutup hidungnya. Ia tidak terbiasa dengan asap rokok.

Eun Chan hanya meliriknya dan berlalu. RM menarik tangannya membuat dirinya menoleh dan melempar tatapan kesal, "apa sih maumu?!", ia menepis tangan RM dengan kasar lalu bergegas pergi meninggalkan RM yang bingung melihat perempuan bersikap seperti itu.

Beberapa hari RM memperhatikan Eun Chan, ia selalu bolak-balik toilet dan ia mendengar beberapa siswa perempyan mengeluh karena bau rokok. RM merasa khawatir Eun Chan akan ketahuan dan mendapatkan hukuman karena Shinhwa cukup ketat pada saat itu.

RM mencari Eun Chan dimana-mana tapi tidak ketemu. Ia sudah kesal hingga Jin, Suga dan J-hope ikut membantu.

"sudahlah biarkan saja perempuan songong itu sendiri", ujar Suga yang sudah kesal. Dari semua orang yang melihat Eun Chan memang hanya RM yang peduli sendiri.

RM tidak peduli akhirnya ia mencari Eun Chan sendirian dan bertemu perempuan itu ada digudang yang hampir tidak ada orang kesana.

Eun Chan membuang puntung rokoknya saat melihat RM. Ia benar-benar terkejut karena orang seperti RM menemuinya ditempat yang seperti ini.

"kau ini sebenarnya perlu apa denganku?", tanya Eun Chan sembari mengangkat kakinya. Ia memakai celana training didalam roknya. Penampilannya benar-benar berbeda dari anak Shinhwa lainnya.

RM duduk disebelahnya dan meminta rokok Eun Chan, "ajari aku".

Eun Chan tertawa mengejek, "ketua kelas kok mau merokok. untuk apa? ada-ada saja".

"untuk mengetahui kenapa perempuan sepertimu bisa begitu addict rokok hingga setengah jam sekali harus merokok dan membuat sekolah heboh", jawab RM.

Eun Chan tertawa, "kau memperhatikan waktuku merokok berapa menit sekali. wow kau hebat. Kurasa aku perempuan beruntung ya", Eun Chan tertawa, ia tahu bahwa beberapa perempuan selalu mencuri perhatian RM namun RM tidak memberikan walaupun sedikit.

Eun Chan memberikannya dan menaruh dimulut RM dan menjentikkan korek api. RM menyesap dan merasakan sesuatu masuk ke kerongkongannya dan ia terbatuk-batuk. Eun Chan menepuk pundaknya dan tertawa.

Ia mengambil rokok dari mulut RM dan menyesapnya, "sudahlah, anak orang kaya sepertimu tidak mungkin bisa", ujarnya menggoda.

***

Beberapa hari kemudian RM dan Eun Chan sering terlihat bersama. RM pun selalu mengajak Eun Chan kedalam kelompok belajarnya. Membuat teman-teman kelompok benar-benar geram karena tingkah Eun Chan yang sangat menyebalkan. Tetapi perempuan itu pintar berargumentasi apabila ia yakin bahwa fikirannya benar. Eun Chan tidak segan-segan menyalahkan temannya yang membuat keputusan namun ia memberikan masukan-masukan yang tidak bisa dibantah karena ia benar. Dan RMlah yang mendukungnya jadi semua teman-temannya bisa berfikir dengan benar.

Di Shinhwa anak-anak yang berbeda akan diintimidasi maupun di diskriminasi jadi banyak yang tidak nyaman disana apabila mereka memiliki gaya yang berbeda. Namun karena Eun Chan memiliki dukungan dari RM, tidak ada yang berani bertingkah diluar batas.

Sore ini Eun Chan dan RM sedang menikmati minuman dingin diatap. Mereka tertawa-tawa karena obrolan mereka yang semakin hari semakin seru dan nyambung.

"hei namjoon (nama asli RM), apa kau mau bergabung denganku nanti malam? aku suka dengan lirik lagu rapmu", ujar Eun Chan tiba-tiba.

"kemana?".

"kesuatu tempat dimana kau akan merasa itu tempat paling indah di korea".

"apa jaminanmu?", RM tidak percaya.

"kau boleh menciumku jika itu tidak indah ataupun seru", Eun Chan tidak sadar bahwa RM selama ini menyimpan perasaan suka terhadapnya namun ia memang pandai menyembunyikan perasaannya.

"hahaha baiklah. Kau harus membalasnya dengan benar ya", ujar RM sembari tertawa dan menahan degupan jantungnya.

Eun Chan memukul pundak RM. Baru pertama kali ia merasa ingin membuka dunianya untuk orang baru.

RM benar-benar tidak percaya ada tempat yang seperti ini di korea. Mereka berada ditengah hutan namun tempat itu sangatlah ramai. Banyak api unggun sehingga ia merasa tidak kedinginan sama sekali. ada sebuah panggung dimana orang-orang bebas bernyanyi apapun yang mereka sukai namun sepertinya aliran disini adalah rock atau heavy metal. Sangat berbeda dengan aliran pop jaman ini.

RM merasa seperti masuk ke dunia lain yang tidak pernah ia bayangkan. Eun Chan yang sudah kembali dengan penampilannya yang urakan menggenggam tangan RM dan membawanya masuk untuk berbaur.

Eun Chan dengan bangganya memperkenalkan RM dengan orang-orang disana. Semua welcome dengan RM karena ternyata Eun Chan memberi tahu bahwa RM adalah pencipta lagu namun belum berani menunjukkan hasil karyanya.

Ada seseorang lelaki yang benar-benar terlihat seram karena sepertinya ia setengah teler namun ia ingin sekali RM menyanyikan salah satu karyanya dipanggung bebas itu.

"tidak, aku tidak bisa. Lagi pula aku tidak pernah memberi tahu siapapun mengenai karyaku", ujar RM menolak.

"kau ini. Sudah cepat. Tidak ada kata tidak disini", lelaki itu menyeret RM dan memebuatnya naik ke atas panggung dengan paksa.

Semua orang tidak memperdulikan RM karena sudah biasa orang-orang ada disana walaupun tidak melakukan hal-hal menakjubkan. Mereka bebas berekspresi disini dan tidak ada yang boleh menjelek-jelekkan karya apapun yang ditampilkan.

RM mengambil mic dan melihat bahwa Eun Chan melompat-lompat memberikan semangat. Mendadak ia merasa ia harus menunjukkan yang ia bisa didepan perempuan yang ia suka.

RM memulai rapnya dengan flow yang sangat asik. Beberapa pasang mata perlahan melihat kemana sumber suara. Tidak ada musik namun suara RM benar-benar mendominasi tempat ini. Dan sekarang semua orang memperhatikannya dan mengikuti beat yang RM buat. Mereka bergoyang-goyang dan menikmati suara RM yang sangat enak didengar. Liriknya pun benar-benar bermakna.

Emosi RM semakin memuncak melihat semua orang memperhatikannya dan ia mengakhiri rappnya dengan sempurna dan disambut sorakan semua orang.

Mulai dari situlah RM memulai karirnya menjadi Rapper underground. Banyak yang mengajaknya untuk join maupun mengisi acara-acara. Bersama Eun Chan ia menikmati hal itu.

Namun pada suatu malam sehabis RM mengisi acara. Eun Chan mengajaknya pergi dari tempat ramai itu dan minum beer diatas bukit. Saat itu mereka sudah menginjak kelas pertama sekolah menengah akhir.

"tidak terasa sudah setahun kita menggila bersama", kata Eun Chan sehabis menyesap beer kalengnya.

RM mengangguk setuju.

"apa kau begitu nyaman menjadi rapper seperti sekarang?", tanya Eun Chan.

RM mengangguk, sebenarnya jawabannya karena ia ingin selalu ada didekat Eun Chan bahkan ia senang mereka bertemu selama 24 jam dan Eun Chan selalu mendukungnya.

"baguslah tapi ini hari terakhir aku bisa menemanimu".

RM tersedak beer dan terbatuk karena mendengar ucapan Eun Chan, "mengapa begitu?".

"aku akan pindah ke jepang. Aku benci selalu berpindah-pindah karena bisnis orang tuaku tapi kurasa Jepang akan jadi tempat yang seru. Bagaimana menurutmu? apa kau rela aku pergi?".

RM merasa sesak didadanya, ia menghirup nafas panjang dan tersenyum, "pergilah kemanapun orang tuamu membawamu, lakukan yang kau inginkan tapi satu pesanku, jangan memakai narkoba dan melakukan seks liar karena kau tidak boleh memaksa lelaki dan kurasa tidak akan ada lelaki yang memaksa perempuan sepertimu", RM tertawa sehabis menggoda.

Eun Chan memukul perut RM dengan keras, ia fikir RM akan menahannya namun ternyata tidak. Mungkin memang dia bukanlah perempuan yang RM sukai walaupun dalam setahun ini mereka selalu bersama dan berbagi suka duka bersama.

"kufikir kau akan menangis aku tinggal", ujar Eun Chan dengan nada sedih yang dibuat-buat.

RM menatapnya, "perpisahan memang hal yang ku benci tapi perpisahan negara lebih baik daripada kau mati karena narkoba. benarkan?".

"apa-apaan sih kau ini. aku tidak akan memakai benda itu".

RM menyodorkan jari kelingkingnya, "janji?".

Eun Chan melingkarkan jari kelingkingnya dan mengangguk, "janji".

Kurasa tidak cukup, RM membuka anting Eun Chan yang berada ditelinga dan menusukkannya ke ibu jarinya, Ia meminta Eun Chan menusuknya juga.

"aku benar-benar akan percaya bahwa kau akan baik-baik saja tanpa barang itu dengan melakukan hal ini".

Eun Chan melakukannya dan mereka menempelkan ibu jarinya bersama. Setelah malam itu RM tidak pernah melihat Eun Chan hingga sekarang karena perempuan itu benar-benar pergi dan tidak meninggalkan jejak apapun. Ia tidak memiliki nomor handphone maupun sosmed.

Itu mengapa RM tidak akan melarang siapapun untuk menggapai cinta mereka. Yang penting bagi RM mereka harus terbuka satu sama lain agar mereka bisa mencari jalan keluar. Sebenarnya tidak ada kontrak yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh berpacaran asalkan itu tidak merugikan komitmen group mereka. Namun mereka tetap harus berkonsultasi dengan CEO mereka. RM berharap hal baik berpihak pada Jimin dan Suzy, tidak seperti dirinya dan Eun Chan.

***

Próximo capítulo