webnovel

One Thing

Sudah lewat 2 pekan cowok ganteng bermama lengkap Lu Han ini di rawat di rumah sakit semenjak kejadian di hari ulang tahun kris Wu saudaranya.kris datang untuk menjenguk yang terakhir kalinya. Sesuai dengan yang di katakan luhan cowok bermuka imut itu bahwa selepas sembuh total ia dan emmanya akan benar-benar meninggalkan rumah tuan. Wu sang appa.

"kau datang? "tanya luhan yang sedari tadi mengemas barang-barangnya

"ah hanya akan membuktikan ucapanmu benar atau tidak"ujar kris sembari membantu luhan mengemas.

Mendengar perkataan kris membuat luhan sedikit terkekeh...

"pulanglah! Aku bisa membereskannya sendiri"

"aisht!! Jinjja!!aku beneran tak mau menyimpan hutang budi sedikitpu padamu maaf mengerti! "jawabnya dengan tatapan tajam kepada luhan.

"kau bisa memyuruh orang-orangmu untuk membantuku!aku rasa kau sama sekali tak memiliki utang budi padaku jadi pergilah! Atau aku pergi?! Urusan kita benar-benar selesai hari ini"jelas luhan dengan keseriusan yang sangat dalam sehinggah mengubah raut wajah kris menjadi sebuah penyesalan.

"benarkah ?kau akan pergi?! "kelimat sesal itu akhirnya keluar dari mulut kris

"sesuai keinginanku... Dan... Dan jangan pikir hanya aku mengabulkan keinginanku tapi ini juga rencana dan kainginanku sendiri"katanya terhenti sejenak sambil membereskan pakaian dan memsasukkannya ke dalam koper

"....hmm... Tidak di sangka yah?! Pemikiran kita menjadi sama.... Memang benar darah lebih kental dari ai... "ucapan luhan terhenti dia mengucapkan itu tanpa sadar

"ah... Sudah beres lupakan yang ku katakan.. "

Luhan langsung menenteng kopernya dan langsing keluar dari ruang gawat darurat itu.

Kris hanya melihat kepergian luhan hingga punggungnya dan hilang di balik pintu ruang rumah sakit itu

Kris pov

Aku hanya terdiam melihat kepergiannya.... Harusnya aku tak boleh selemah ini di hadapannya... Sialan! Aku ingin menjadi diriku yang dulu! Aku benci keadaan ini, keadaan di mana aku tak bisa berbuat apa-apa, keadaan di mana aku dibuat bak seorang wanita yang di hianati pria...

Mengapa dengan air mata ini kris yang tegar tak akan menangis hanya masalah perasaan! Apa lagi perasaan penyesalan terhadap seorang musuh! Aku seorang pria mengapa air mataku bak seorang wanita! Dasar cengeng! Berhentilah! Ingat dia adalah seorang yang sangat kau benci di dunia ini!... Ingat gara-gara dia eomma ku bertahun-tahun tak mau menginjakkan kakinya di rumah dan meninggalkan dirimu itu semua karena dia dam eommanya!

Author pov

Kris merasa 50%menyesal dan 50%kukuh dengan kepribadiannya.

Luhan menghampiri eommanya yang sedang memasak di rumah tuan. Wu

"eomma! "panggilnya

"luhan! omoya!kau keluar h as ri ini kau baik-baik saja!? Bagaimana keadaan mu.. Kau terlihat baikkan...

Baru saja ibu ingin menjengukmu dan memasak sedikit sup untuk mu kau sudah pulang.... Ah aku bersyukur anak ku sudah lebih baik... "

"aku akan lebih baik jika ibu mau dan mengikuti keinginanku dan mengabulkannya"

"apa itu lu? "tanga sang eomma sambil menuntun luhan ke kamarnya

"sekarang katakanlah! "kata nyo. Xi

"apa eomma bahagia tinggal disini?"

"mengapa kah menanyakan hal itu? Tentu saja eomma sangat bahagia"

"bohong! "

Seri luhan dengan tegas dam kejam

"apa eomma bahagia menjadi seseorang yang di permainankan? Huh!? Eomma hanya di peralat appa untuk membalas eommanya kris yang berselingkuh! "

Cetus luhan langsung ketitik pusat.

"Xi Lu Han! "cetus nyo. Xi mulai marah dan naik darah

"eomma sungguh tak bahagia dengan semua ini! Appa tidak mencintaimu! Orang yang ia cinta adlaah nyo.Jiu(eommanya kris) "

"diamlah! Kau tahu dari mana kau tahu hal itu!! "tukas nyonya.xi langsung berdiri dan menatap tajam luhan

"eomma kira aku hanya duduk dan diam dengan semua ini!!! Aku! Semakin tak ngerti dan mencari jawaban tentang perkara ini, dan kini aku mengerti..

Eomma ayolah kita pergi dari rumah ini... Uang aku sudah dewasa sekarang aku bisa berhenti sekolah dan menceri uang sebanyak-banyaknya untuk eomma jadi ayo tinggalkan rumah ini karena tempat kita bukan di sini eomma... Sudah cuku appa memperalat kita.. "ungkap luhan dengan memelas

Prak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus luhan.

"berhenti sekolah katamu?! Xi lu Han!! "teriaknya

"kau tahu mengapa aku bertahan di sini?! Itu semua karena aku ingin membuat kau menjadi orang yang berhasil dan mengubah setiap keturunan kita yang tak mampu! Dasar bodoh! Kau itu juga ahli waris rumah ini dan seisinya kau anak kandung presdir.

Wu kau berhak mendapatkan semua muliknha! Mengerti?! "garang nyo. Xi

"pernahkah appa mengakui ku di mata umum? Tidak eomma... Aku tidak di inginkan!?appa saja tak mau mengakuiku. Lihalah margaku? ! Apa yang terjadi... Jadi berhentilah eomma dan ayo kita tinggalkan yang bukan milik kita ...aku janji akan membuat eomma menjadi orang yang bisa bahagia jadi aku mohon"

"aku tidak akan pergi! "elak nyo. Xi

"eomma!! Apa yang kita dapatkan?! Jangan jadi parasit aku mohon!!! Eomma!! ".luhan berlutut di depan ibunya.

Disisi lain di balik pintu. Kris mendengar semuanya. Semua yang tak di ketahuinya di dengarnya, ia sudab meyakinkan dirinya agar jangan memepercayai setiap kata yang keluar dari pertengkaran di dalam sana.

Tapi mengapa perasaannya langsung mempercayainya sudah 2 jam luhan memohon kepada eommanya dan akhirnya mereka keluar dari kamar itu dengan beberapa koper.

Terlihat wajah mereka sehabis bertengkar dan menangis

"eomma tunggulah di luar ada sopir taksi yang menunggu... Aku akan segera kembali"ujar luhan menemui ruang kerja tuan. Wu

"Lu Han! "panggil kris yang bersandar di tepi dinding dekat ruangan kerja tuan wu

Mendengar namanya di panggil luhanberbalik

"kau!tahu segalanya! Bisahkah kau menceritakannya padaku!? Hm... Agar aku tidak terputar dan pusing... Aku... Aku tak tahu apa-apa jadi maukah kau menceritalan kejujursn kepadaku... Rahasia yang selama ini benar-benar aku tak mengupdatenya".

"aku tak mengerti apa yang kau maksud jadi maaf aku ada urusan penting dengan appa"

Kris langsung menghalangi jalan luhan.

"menyingkirlah kris wu!! "garang luhan mulai naik pitam.

"ceritakan padaku!!! Ku bilang!!! Dasar berengsek!!! "geram lris mulai tajam dan berapi

"apa yang harus ku ceritakan!! Semua sudah jelas! Pekan lalu di rumah sakit...

Bukannya ku bilang setelah aku sembuh total maka urusan ku bersamamu sudah tidak ada!! Aku tidak ada urursan lagi dengan mu!!! Sesuai dengan keinginanmu aku akan pergi, pargi jauh dari hadapan mu, enyah dan menghilang bukankah semua sudah jelas? Minggilah! "jelas luhan mendorong jauh tubuh kris

"Xi LUhan!!! "bentak kris tak mau kalah dan keras seperti batu

"panggil sepuasmu karena nama itu tak akan lagi kau panggil ".ujar luhan sambil memutar hedel pintu dan memasuki ruangan kerja tuan wu serta menguncinya

Arght.....!!! Terdengar suara aungan kris dari luar ruangan

"kalian jika mau bertengkar jangan bertengkar di rumah bertengkarlah di luar... Dasar menggangu! "gerutuk tuan wu

"ada hal penting yang ingin ku sampaikan appa! "

"katakanlah dan cepat keluar! "...pintah tuan wu dengan anda tinggi

Luhan mendekati meja kerja tuan wu dan mengambil sesuatu di dalam saku kantong celanya... Ia mengeluarkan benda persegi empat yang tipis dan kotak(atm)di letakkan tepat di hadapan tian wu

"terimah kasih telah membolehkanku menyimpan benda berharga ini tapi sayang tak pernah di pakai jadi percuma saja aku menggunakannya sekali, tapi telah ku ganti.. ".

"..itu saja yang hendak aku sampaikan appa"ujar luhan langsung enyah dari ruangan itu.

Presdir wu menjadi terdiam sejenak, ia yang memegang sms banki dari atm itu jarang sekali luhan memakai atm nya pernah sekali ia menggunakannya untuk berbelanja tapi dalam waktu dua minggu telah kembali seperti sedia kalah.

Entah kata-kata luhan seperti akan pergih jauh..

Tuan wu menjadi sedikit mengabaikan luhan.

Flashback~

"luhan!!! Aisht!!! Kau harus Mengganti tadiku! "seru jihyo memperlihatkan tasnya kotor berlumpur di karenakan luhan tak sengaja menjaduhkannya

"jihyo ya!!! Ini akan kembali seperti semua jika kau mencucinya. Maaf aku sudah minta maaf! Jika kau masih marah dan tak mau mencucinya sini biar ku cucikan untukmu!! "mengambil tas kotor jihyo.

"ah!! Sudah lah aku tak akan perna memakai tas yang sudah ternoda seperti itu lagi karena lumpur... Euwek...

Jauhkan dari kh! Dan pokoknya ka harus ganti! Aku tak mau tahu!!! "rengek jihyo

"jihyo ya! Sungguh aku menyesal nanti akan ku ganti! Tapi tidak sekarang aku masih belum punya uang! "

jelas luhan meminta pengertian.

"pokoknya aku tak mau!! Kau sungguh lucu ayahmu seorang konglongmerat mengapa kau tak memiliki uang Dasar sini dompetmu! "pintak jihyo

"jangan jihyo! Beneran aku tidak memiliki uang aku janji akan menggantinya tapi tidak sekarang jihyo! "

Jihyo mengambil dompet luhan dan mengambil atm luhan. Luhan menyerah dan pasrah terhadap keadaan dan menuruti kemauan jihyo.

"kau ini pembohong sekali yah! Bilangnya tidak ada uang tapi buktinya! Atm ini berisi uang"cuals jihyo sambil menjulurkan Lidahnya serta mengembalikan atm

Bersambung

Próximo capítulo