Aslan menggeleng pelan karena kepalanya mulai terasa pusing. Dua luka tusuk di tubuhnya sudah banyak mengeluarkan darah sementara dua lawannya yang tersisa masih terus menyerangnya dan membuatnya sedikit kewalahan.
Dua orang lawannya menyeringai ketika melihat Aslan tampak kehilangan keseimbangannya ketika berdiri. "Kenapa, Lan? Lu udah mau menyerah?" ujar salah satu lawannya.
Aslan tertawa pelan mendengar ucapan lawannya. "Mimpi lu," seru Aslan. Ia langsung bergerak maju dan menghujam tinjunya ke arah lawannya yang baru saja berbicara padanya.
Lawan Aslan kali ini bisa dengan mudah menghindari pukulan Aslan yang nampaknya sudah mulai tidak terarah. Ia tertawa pelan melihat Aslan yang sepertinya benar-benar mulai kehabisan energinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com