webnovel

Ariani dan Adrian

Aku, Citra, Adrian , dan Dani pun tiba di depan mobil Adrian , ketika akan masuk kedalam mobil tiba tiba kak Dani menahan ku.

"sebaiknya kamu duduk didepan deh ri, kan kamu yang tau jalan" ucap kak Dani, sontak membuat ku secara spontan melihat ke arah Rian , karena itu artinya aku akan duduk berdampingan dengan cowok yang selama ini bersikap dingin terhadap ku dan apakah dia mau , pikir ku. "ayok, tunggu apa lagi, masuklah" ucapnya sambil melihat ku seolah mengiyakan. Akhirnya aku pun masuk kedalam mobil begitu pun Dani dan Citra. Ketika akan memasang seatbelt aku mendengar suara hp Citra berdering. "halo,"sapa Citra mengangkat telpon nya

"ohhh, Zaldi" ucapnya lagi dan membuat ku menoleh kebelakang kearah Citra . Kok Zaldi pikir ku ngapain dia telpon Citra, "Ri, hp kamu mana?" tanya Citra membuat ku mencari keberadaan hp ku dan melihat nya "yaaa ampuunnn lowbeett" jawab ku sambil menepuk jidat ku. "ohhh, pantes, ne Zaldi" ucap Citra seraya menyerahkan Hp nya kepada ku. Aku mengambil Hp itu dan entah mengapa aku mengambil nya dengan ragu dan melirik ke arah Rian, melihat ekspresi nya sudah kembali dingin. Dan suasana didalam mobil sangat hening sehingga suara Zaldi disebrang telpon pun bisa terdengar oleh Rian, citra, maupun Dani, "halooo zal" jawab ku pelan "hallooo tuan putri ku, aku terpaksa nelpon Citra hbis hp kamu nggak bisa di hubungi, aku kan khawatir" ucap Zaldi dan membuat ku kembali melirik sedikit kearah Rian dengan perasaan tak enak "hmmm, itu hp ku mati lupa ngecas" jawab ku hati-hati, "ohhh iya uda gpp, oiaa, aku mau keluar sma teman-teman basket ku mungkin smpe malam gpp yaa". ucapnya seolah minta persetujuan ku "ohhh, iyaa gpp" jawab ku santai , "iyaa uda tuan putri hati-hati yaa , love u , byee" ucap nya lagi "byeee" balas ku dan langsung menutup telpon. Dan segera mengembalikan hp Citra. "mau jalan aja pamit segala" ucap Rian dengan nada dingin namun tetap melihat kedepan sehingga hanya aku yang bisa mendengar ucapan nya dan aku tau dia sedang menyindir ku. Suasana terasa canggung aku melihat ekspresi dingin di wajah Rian seolah aku ingin menjelaskan semuanya , tapi buat apa dan ya aku kan terima telepon doank , astagaaa pikiran ku mulai lagi "ayooo bro jalan" ucap Dani dan Rian pun menjalankan mobil nya. "kita kearah mana nih" tanya rian dengan pandangan tetap lurus kedepan , aku tidak mendengar nya karena masih sibuk dengan pikiran ku, tiba-tiba Rian menghentikan mobilnya mendadak dan membuat ku kaget "auuuuuu" teriak ku , bukan cuman aku tapi Citra dan Dani pun merasakan hal yang sama "kenapa ian, kok ngerem mendadak" tanya Dani "ada kucing lewat" ucap Rian "ohhhh, kirain apa" sahut Dani. "kamu gpp kan cit" tanya Dani mengetahui citra yang juga kaget yang tepat duduk disampingnya. "iyaa gpp kak," jawab citra. "kamu, tadi aku tanya kamu kita kearah mana malah bengong aja" tanya nya dingin kepada ku , sambil melirik nya kesal dan membuat ku berpikir kenapa sihh nihh orang tadi perasaan mood nya bagus dehh, dan sekarang kumat lagi ,' dia ni kenapa sihh sebenarnya,' ucap ku dalam hati. "Aku nggak dengar kamu nanya apa?" jawab ku sambil menahan emosi ku , "tadi aku nanya , kita kearah mana" jawabnya ,, tadinya ingin ku jawab baik-baik dan minta maaf tapi omongan dia selanjutnya membuatku ku tidak bisa menahan emosi ku , "makanya jangan ngelamunin cowok Mulu" Sembung nya , dan yaa akhirnya emosi ku pun nda bisa ku tahan lagi. "Aku turun" jawab ku singkat . aku membuka seatbelt ku dan segera turun dari mobil. Namun dengan cepat Dani dan Citra menahan ku "tunggu ri," tahan Dani dan diikuti Citra yang sudah berada disamping ku dan mengelus pundak ku seolah tahu aku sedang menahan emosi ku. "Ri, sorry yaa, aku benar benar minta maaf, aku juga bingung sama sikap Rian , dia nggak biasa nya begini , dan aku yakin dia nggak bermaksud kaya gitu ke kamu" ucap Dani penuh dengan rasa sesal. Aku hanya mendengar kan seolah kehabisan kata kata atau malas buat ngomong aku memilih untuk segera pergi sambil menarik tangan citra, tapi baru aku ingin membalikkan badan ku dan pergi , Adrian ternyata berdiri tepat dibelakang ku sehingga saat akan berbalik aku langsung bertatapan dengan nya. sontak saja hal ini membuat ku semakin kaget dan rasanya aku membeku saat itu juga. Dan kembali jantung ku berdebar tak karuan, namun dengan cepat aku mengalihkan pandanganku ,"aku Minta maaf" ucap Rian kemudian dengan nada yang terdengar lembut dan membuat ku kembali melihat nya, ekspresi yang tak begitu dingin namun dengan mata yang sendu , astagaaa jantung ku, dengan cepat aku mengontrol diri ku "kalau kamu nggak suka aku ikut aku gpp kok, aku bisa pulang aja lagian rumah ku masih dekat" ucap ku dengan nada biasa sambil melangkah bermaksud melewati nya dan ingin segera pergi namun baru selangkah akan pergi Rian meraih tangan ku , 'jeglekkkk' aku seperti tersengat listrik darah ku seakan berhenti mengalir jantung berdebar sangat cepat , astgaaa perasaan apa ini Tuhan. "aku benar-benar minta maaf," ucapnya terdengar lembut sambil menarik ku kembali ke posisi ku dan kembali berhadapan dengan nya, bahkan kali ini lebih dekat. "iiiyaa uda gpp" jawab ku dan bermaksud ingin segera pergi, namun dia semakin menarik ku dan memajukan kepala nya tepat diwajah ku lalu mengatakan seolah berbisik "bisa kita lihat lanjutkann?!" itu sebuh pertanyaan namun terdengar mengintimidasi, belum sempat aku menjawab dia menarik tangan ku dan memasukkan ku kembali kedalam mobil nya. Dari dalam mobil aku bisa melihat ekspresi Rian tersenyum saat melewati depan mobil nya , senyum yang hangat tapi aku nda paham kenapa dia tersenyum seperti itu. 'anehhh kenapa aku menurutinya nya' pikir ku, Aahhh, sudah lah. Aku menoleh kebelakang bermaksud meminjam kaca ke Citra saat akan menoleh kebelakang wajah ku bertemu dengan wajah Rian sangat dekat, tatapan kami bertemu tak bermaksud menghindari nya jantung ku malah berdebar sangat kencang, wajah nya begitu bersinar, dan sangat tampan seolah terukir sangat sempurna. "pakai seat belt mu" ucap Rian sambil memakai kan ku seat belt dan membuat ku hanya bisa diam dan pasrah. Aku kembali sadar dan dia pun kembali ke posisi nya siaapp kembali menjalan kan mobilnya. "cit, pinjem kaca donk" ucap ku pada Citra "ohh, iyaa ini" ucap citra sambil memberikan ku kacanya. "Aku perhatiin , setiap ke kantin, ke musholla Riani pasti megang kaca" ucap Ka Dani memulai percakapan "ohhh, iyaa kak, riani itu selain kami sahabat nya , yaa kaca ini , kalau nggak ada kaca bisa-bisa kami dimakannya" ucap Citra dan disambut tawa keras kak Dani dan aku sekilas melirik ke arah Rian dan menangkap senyum diwajahnya. "ampe segitu nya kah cit" lanjut kak dani "iyaa kak ,tapi cumn kaca kalau make up lainnya dia mahh masa bodo" sahut citra,. "mana alamat nya biar aku lihat" minta ku pada Adrian "itu ambil di dashboard depan kamu" jawab nya santai, aku pun mengambil nya dan melihat alamat nya . "ohhh inii, nanti didepan belok kiri yaa " perintah ku ke Rian dan dia pun menuruti , melihat ekspresi nya dan kayanya mood Uda bagus nih pikirku tenang. "terus, kemana lagi nih" tanya nya "lurus aja dulu belokan ke tiga baru belok kiri" ucap ku ",, "barusan nie ada yang berani merintah seorang Adrian kaya gini dan dia nurut aja lagi" ucap kak Dani dan membuat ku tersenyum seolah aku menang. Ya yang dimaksud tentu aja akan bereaksi dengan ekspresi dinginnya. "diem aja Lo , daripada gue turunin" ucap Rian dan membuat Citra dan Dani tertawa di belakang sedangkan aku hanya senyum dan terus memandang kedepan namun sesekali melirik ke arahnya. Akhirnya kami pun sampai ke alamat yang dimaksud.

Ketika masuk kedalam rumah kami disambut sepasang suami istri yang merupakan om dan tante nya Adrian.

"kok, baru datang Rian " ucap suara seorang wanita yang kira kira seumuran mama ku. ya ternyata yang dicari adalah alamat sepupu mama nya Adrian. "iyaa tante tadi malam nyasar " jawab Rian , "ohhh gitu" jawab wanita itu "ayooo diminum" lanjut nya lagi , "oiaaa yang mana nie pacar nya Rian" tanya seorang pria yang berada didepan kami yang merupakan om nya Rian ini. sambil melihat kearah kami ber-4 . sontak sja aku dan Adrian yang sedang minum kaget dan batuk bersamaan 'uhuukkkk uhuukkkk' , citra menepuk pundak ku pelan dan mengatakan "kamu gpp ri" aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan. "melihat tingkah kalian seperti nya om tau jawabannya" , belum sempat kami bicara tante nya menambahkan "mas kaya nggak pernah muda aja, "lihat tu bajunya aja bisa senada gitu" . sontak aku langsung melihat ke diri ku sendiri dan kearah Rian , dan menyadari yang di maksud adalah aku, 'apa nya yang pacar yang ada kami mahh lebih kaya musuh' ucap ku dalam hati. Namun melihat ekspresi Rian yang tenang , dan seolah tak ingin mengklarifikasi aku pun memilih bungkam dan kembali meminum minuman ku.

"kalian nggak makan siang disini aja" ucap Tante nya ketika kami pamit undur diri "nggak usah tante," jawab Rian sopan, "iya uda gpp deehh" ucap tante nya, "hati hati yaa dijalan" Lanjut nya kemudian "mari tante" ucap Rian sambil berlalu. aku maju dan menyalami om dan Tante nya rian , bukan apa apa tapi emang kebiasaan ku gitu terhadap orang tua. "sangatttt cantikk " ucap tante rian dan membuat ku tersenyum , "mari tante, assalamualaikum" pamit ku.

Próximo capítulo